Road Test Mitsubishi Xpander Cross Premium CVT (Part-1): Cekatan dan Irit!
KEY TAKEAWAYS
Apa kelebihan Mitsubishi New Xpander Cross?
Menjagokan pengendalian dan keasyikan berkendaraMitsubishi Xpander Cross sejatinya merupakan kendaraan MPV crossover. Namun diposisikan sebagai small SUV. Jelas, tugasnya untuk menjaring konsumen yang ingin naik kelas dari LMPV. Bagaimanapun juga ia berada di pasar potensial. Makanya pabrikan meracik ulang bagian tubuh luar maupun dalam. Sehingga perawakan tampak semakin segar, mengikuti tren perkembangan zaman. Serta agar kian diterima masyarakat.
Kekuatan Mesin
OTO Media Group berkesempatan melakukan pengujian lebih dalam (road test) terhadap Xpander Cross Premium CVT. Ulasan pertama soal respons berkendara di berbagai jalanan. Tapi perlu disingkap dulu apa saja yang tertanam di balik bonet. Ia tetap mempertahankan jantung pacu MIVEC 1,5 liter empat silinder DOHC. Kalau dari data di atas kertas, tenaga berdenyut sampai 105 PS pada 6.000 rpm. Lalu mesin memberi torsi tertinggi 141 Nm, pada 4.000 rpm. Transmisi baru jenis CVT dipasang agar penyaluran daya lebih mulus nan halus.
Buat berselancar di atas jalan bebas hambatan dari Jatiwarna (Bekasi) menuju Bogor. Mitsubishi Xpander Cross memberikan respons relatif cekatan. Bahkan dibanding dengan model lama yang bertransmisi AT konvensional 4-speed. Dari kondisi diam, lantas pedal gas ditekan sedikit, putaran mesin berada di bawah 3.000 rpm. Speedometer bergerak cepat sekitar 40 km/jam dalam beberapa detik saja.
Efisiensi
Saat melesat di kondisi datar dengan kecepatan konstan 100 km/jam. Terlihat putaran jarum hanya berada di kisaran 1.900 rpm - 2.000 rpm. Kita naikkan lagi menjadi 120 km/jam kontinu, putaran hanya 2.300 rpm. Artinya, untuk bergerak kencang pun bisa tetap irit. Lantaran kondisi lancar tanpa banyak berhenti, di jalan tol. Catatan konsumsi Mitsubishi Xpander Cross CVT tembus 19 km/liter. Itu berdasar Multi Information Display (MID). Kalau kita pandai menjaga ritme mesin tidak lebih dari 3.000 rpm, niscaya bisa lebih. Dan itu kembali lagi soal gaya berkendara dan kondisi lalu lintas riil.
Lain cerita ketika ia diajak berkeliling Jakarta pada hari kerja. Saat itu kondisi jalanan kota cenderung ramai lancar. Layar MID mencatat konsumsi kisaran 15 km/liter. Sebetulnya tergolong irit untuk sekelas small SUV. Bahkan efisiensinya bersaing dengan kendaraan hatchback LCGC. Betul, mesin MIVEC lawas tetap bertengger. Kunci utama yang bikin hemat ialah penggunaan transmisi CVT.
CVT
Tak lazim. Umumnya kendaraan dengan transmisi jenis CVT kerap dikeluhkan lemot untuk tarikan awal. Namun tidak berlaku di Xpander Cross. Begitu kita tekan dalam pedal gas, sontak mesin menyalurkan tenaga ke roda depan. Cekatan. Ya memang, raungan mesin pasti terdengar. Tapi tidak lama, selanjutnya mobil bergerak cepat sesuai bukaan throttle. Perubahan rasio (virtual gear) terasa mulus tanpa jeda. Formulasi enjin bareng sistem penyaluran tenaga dari Mitsubishi patut diapresiasi.
Pengendalian
Kemudian selisik soal sistem peredam guncangan Mitsubishi Xpander Cross. Sebagai penyangga roda depan 17 inci, terpasang MacPherson Strut. Di belakang pakai Torsion Beam. Mitsubishi bilang, racikan dan diameter mirip kepunyaan Pajero Sport dengan sistem katup. Nah, sistem valve seperti ini biasanya ditemukan di sedan mewah Eropa. Itulah yang dirasakan saat mobil melindas jalan tak rata. Sistem mampu mentranslasikan guncangan sebagai getaran lembut di kabin.
Unik, ramuan baru suspensi ini bikin Xpander Cross sedikit lebih keras dari tipe Ultimate reguler. Namun pengembalian pegas (rebound) saat mobil melindas gundukan polisi tidur (speed bump) terasa halus. Di model lama, cenderung kaku dan membal cepat.
Ini yang bikin mobil lebih stabil walaupun dengan ground clearance setinggi 220 mm. Mengilat di jalan tol terasa nikmat, cenderung menurut. Sedangkan saat melahap jalan becek semi off-road di kawasan Bogor, masih terasa nyaman. Guncangan masih dalam batas toleransi. Anda bisa menyaksikannya di kanal Youtube: The Official OTO.
Nah, menarik. Penyempurnaan suspensi ini juga berpengaruh terhadap respons kemudi. Yang dirasa selama bercengkrama bersama Xpander Cross. Setir terasa responsif ketika bermanuver. Selain itu feedback setir dalam kecepatan rendah juga semakin baik. Saat pengujian, lebih mudah kembali ke posisi awalnya. Bikin nyaman bermobilitas bersamanya. Dan ada racikan satu lagi, penambah keasyikan berkendara.
Active Yaw Control
Ya, yang tak kalah penting ialah imbuhan Active Yaw Control (AYC). Kita hanya bisa menemukan di di Xpander Cross. Perangkat membantu meningkatkan performa menikung dengan menyesuaikan gaya pengereman di roda depan. Sehingga mengoptimalkan kestabilan mobil saat bermanuver secara cepat atau di jalan licin.
Ketika ia melesat kencang di permukaan jalan licin. Sistem sigap mengerem roda depan di bagian dalam tikungan. Hal ini dapat meminimalisasi understeer dan memungkinkan kendaraan mengikuti garis yang diinginkan penguji. Tanpa Active Yaw Control, mobil dipastikan sudah terpelanting entah ke mana.
Cara kerjanya, terjalin kolaborasi antara Anti-lock Braking System (ABS) bareng Active Stability Control (ASC). Kesatuan sistem ini disediakan Mitsubishi supaya mendukung keselamatan, keamanan dan kenyamanan berkendara di berbagai cuaca dan kondisi jalan. Terpasang yaw sensor, yang membaca kondisi pergerakan mobil. Bila pergerakan mobil terpantau melebar. Maka rem langsung mengurangi putaran roda dan ASC menjaga mobil tetap mendapat daya cengkram.
Inferensi
Jujur, performa dan handling Xpander Cross termasuk unggul di kelas LSUV. Namun kita harus membayar sedikit agak mahal, yakni Rp338,75 juta on the road Jakarta. Mobilnya menyenangkan. Namun tetap ada kekurangan. Hanya tersedia dual SRS airbags di depan. Padahal rival lain, Toyota Rush punya enam buah. Terus Mitsubishi belum memiliki perangkat Advanced Driver Assistance System (ADAS). BR-V saja sudah berbekal Honda Sensing.
Walau begitu, penjualan wholesales per November 2022. Xpander Cross tetap laku. Ia duduk di posisi kedua (2.501 unit) setelah Rush (4.492 unit). Mungkin sementara ini khalayak belum terpikat dengan teknologi ADAS. Namun Mitsubishi harus berbenah dan kelak masyarakat semakin sadar manfaat dari gabungan sistem keselamatan ini. Untuk artikel fitur dan kelengkapan lain, tersaji di bagian kedua.
(ALX/TOM)
Jual mobil anda dengan harga terbaik
-
Jelajahi Mitsubishi Xpander Cross
Model Mobil Mitsubishi
Promo Mitsubishi Xpander Cross, DP & Cicilan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Mitsubishi Xpander Cross Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Mesin
1499
|
1998
|
1499
|
1462
|
1499
|
Panjang
4595 mm
|
4735 mm
|
4595 mm
|
4395 mm
|
4510 mm
|
Lebar
1790 mm
|
1830 mm
|
1750 mm
|
1735 mm
|
1750 mm
|
Tinggi
1750 mm
|
1795 mm
|
1730 mm
|
1690 mm
|
1695 mm
|
Ground Clearance
225 mm
|
-
|
225 mm
|
180 mm
|
200 mm
|
Tempat Duduk
7
|
7
|
7
|
7
|
7
|
Jenis Transmisi
Manual
|
Manual
|
Manual
|
Manual
|
Manual
|
Sabuk Pengaman Belakang
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Radio AM/FM
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Jenis penggerak
-
|
2WD
|
-
|
-
|
-
|
|
Tren MPV
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Mitsubishi Xpander Cross dari Carvaganza
Artikel Mobil Mitsubishi Xpander Cross dari Zigwheels
- Motovaganza
- Artikel Feature