Road Test Hyundai Kona: Penyita Perhatian
Peruntungan Hyundai Kona di segmen crossover tidaklah gampang. Deretan lawan berat dari brand Jepang ternama sudah menunggu. Ada Honda HR-V Prestige, Mazda CX-3 dan Toyota C-HR. Semuanya dianugerahi desain kece dan fitur komplet. Tapi, mereka dibanderol jauh lebih mahal.
Ya, harga Kona berada di tengah antara dua kelas terpisah crossover pasar Tanah Air. Nasib status built up Korea Selatan, membuatnya harus menerima pengurangan beberapa fitur, demi menjaga harga agar tidak melambung. Mesinnya pun ambil jenis naturally aspirated 2,0-liter, bukan versi turbo. Semuanya tampak masuk akal dan menjadi portofolio yang tepat bagi Hyundai Indonesia dalam melengkapi lini SUV mereka. Lantas, sebagus apa sih mobil ini? Apakah layak dibeli?
Eksterior
Membahas desain eksterior sudah pasti bersifat subyektif. Satu kata untuk Kona, atraktif. Menurut saya, rancangannya mampu menarik perhatian. Seperti mayoritas lawan-lawannya saat pertama kali muncul, desain menjadi jualan utama. Coba ingat-ingat ketika Nissan Juke, Honda HR-V, Chevrolet Trax dan Mazda CX-3 pertama keluar. Semuanya tampak mencolok dan menggugah selera pandangan mata. Apalagi kalau populasi Kona tidak sebanyak lawan-lawannya itu. Bisa terasa eksklusif dan jadi pusat perhatian.
Tentu saja daya pikat Kona menggunakan cara Hyundai sendiri. Bahasa desain Fluiding Sculpture terpahat apik di sekujur bodi. Elemen SUV dimasukkan agar kesan gagah tercipta. Over fender besar berwarna abu-abu gelap, menyasar sampai rumah lampu kabut dan belakang. Sektor itulah yang membuat Kona terlihat unik.
Lambat laun diperhatikan, kok tampak semakin ramai. Ibarat wanita yang terlalu menor berdandan, crossover ini pun demikian. Banyaknya garis, ventilasi udara, maupun padanan warna, terkadang membuat berantakan. Jadi kentara setelah melihat desain produk Hyundai lain yang lebih bersih. Karakternya amat jelas. Lebih cocok dipakai anak muda gaul nan modis yang senang menjadi pusat perhatian. Bukan bapak-bapak, apalagi ibu-ibu.
Interior
Interior malah tidak semenarik eksterior. Desainnya biasa saja, cenderung kurang mewah. Tanpa banyak memakai material mewah maupun soft touch. Untuk menghilangkan kesan itu sudah terbalut kulit di seluruh jok. Sayangnya, tidak untuk lingkar kemudi, sehingga kehilangan sentuhan kemewahan di genggaman tangan. Lalu kontrol AC masih model kenop putar, kalah dari LCGC Honda yang sudah pakai tombol.
Agar tidak terlalu monoton dan membosankan, diberilah aksen merah di beberapa panel. Sekaligus warna sama di jahitan jok dan sabuk pengaman sebagai pemanis. Jika memilih cat bodi Lime Green, bagian itu semua dibalur warna Acid Yellow. Kecuali warna bodi lain: Chalk White, Pulse Red, Phantom Black dan Dark Night, interiornya tetap bernuansa merah.
Menilai kenyamanan kabin Kona, juga cukup mengecewakan. Baris belakang amat sempit, bahkan lebih kecil dibanding beberapa city car yang beredar di sini. Ruang kepala dan kaki terbatas untuk penumpang berpostur tinggi besar. Sandarannya pun terlalu tegak, tanpa mampu diatur sudut rebahnya. Tidak membuat betah didiami berlama-lama. Soal ruang kargo lain cerita. Tercatat kapasitas 361 liter saat kursi terbuka dan 1.143 liter ketika terlipat. Berimbang dengan Mazda CX-3 dan Toyota C-HR. Tapi kalah telak dari Honda HR-V yang seluas 688 liter dan 1.665 liter.
Fitur
Untuk mobil seharga Rp 363,9 juta, fitur Kona tidaklah banyak. Dibanding Honda HR-V Prestige, Mazda CX-3 dan Toyota C-HR, tak sebanding. Wajar, Kona jauh lebih murah. Tepatnya tidak banyak gimmick. Cukup memiliki fitur penting dan berguna. Jelas bukan untuk pemuja fitur berlimpah. Uang Rp 300 jutaan yang dikeluarkan untuk mobil tanpa sunroof, pengaturan jok elektrik dan electronic parking brake, dianggap terlalu mahal.
Kona punya Tire Pressure Monitoring System (TPMS), memudahkan cek tekanan angin ban. Seluruh penumpang dilindungi airbag 6 buah dan peranti keselamatan standar lain seperti ABS dan Electronic Stability Control (ESC). Hill-start Assist (HAC) juga ada, malah ditemani Downhill Brake Control (DBC) yang menahan mobil di turunan.
Hyundai tidak lagi terlalu memangkas fitur hiburan. Diberilah head unit berukuran 9-inci yang fungsinya sudah komplet. Disebut tersedia Android Auto, atau juga bisa tersambung lewat aplikasi EasyCon. Monitor ini pun tersambung kamera untuk memantau area belakang kala parkir.
Performa dan Pengendaraan
Bodi kompak disesaki mesin 2,0-liter, hasilnya sangat menjanjikan. Performa mesin Nu MPI Atkinson Cycle bertenaga 149 PS dan torsi 179 Nm kami nilai sangat memuaskan. Hampir tidak ditemui kekosongan daya di setiap rentang putaran mesin, tak pernah sampai kedodoran di berbagai kondisi. Transmisi otomatis 6-percepatan dengan sigap mengatur irama torsi. Respons mesin punya 3 pilihan: Comfort, Eco dan Sport. Efeknya seperti mode berkendara pada umumnya, mulai dari reaksi lamban sampai responsif.
Efek siklus Atkinson tidak terasa bila dalam kondisi jalanan padat dan stop&go. Perannya lebih besar saat melaju konstan atau kecepatan stabil di jalan tol. Ini juga yang membuat Kona irit bahan bakar. Sepanjang pengetesan rute dalam kota, didapat 10,3 km/liter. Di jalan tol cukup mengejutkan, tembus 18,1 km/liter. Perpaduan apik antara performa dan efisiensi.
Mengendarai Kona tak ubahnya hatchback, disebabkan dimensi kompaknya. Perkawinan bobot ringan dengan kenyamanan sedan besar membuat pengendaraan Kona nyaman, halus, senyap dan terkendali. Gesit diajak bermanuver cepat dengan respons kemudi presisi, walau tidak memberikan feedback yang intens. Minim sekali limbung berkat ground clearance yang tak tinggi. Bantingan suspensi khas Hyundai. Padat berisi serta nyaman, tanpa mengurangi kestabilan.
Simpulan
Sebuah penawaran menarik dari Hyundai bagi Anda yang ingin tampil beda. Ingat, mobil ini berlogo H "miring", bukan H "tegak" yang sudah terlalu ramai di jalanan. Ada rasa keistimewaan tersendiri saat membawanya. Ditambah lagi rancangannya yang begitu funky. Dijamin bakal banyak yang melirik terus. Lalu bertanya-tanya, mobil apa ini?
Impresi berkendara tetap mengesankan seperti model Hyundai lain. Kiblat ke pasar Amerika Serikat dan Eropa, membuat mobil ini berbeda bila dibandingkan crossover lain asal Jepang. Memuaskan untuk yang senang berkendara sendiri, sembari menyisakan rasa kenyamanan. Asalkan jangan berharap fitur berlimpah, semuanya serbacukup dan sesuai harga yang ditetapkan. (Odi)
Baca Juga: First Drive Toyota Camry Hybrid 2019: Tembus 18,5 km/liter!
Jual mobil anda dengan harga terbaik
Model Mobil Hyundai
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Hyundai Kona Terbaru di Oto
Tren SUV
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Hyundai Kona dari Carvaganza
Artikel Mobil Hyundai Kona dari Zigwheels
- Motovaganza
- Artikel Feature