Road Test BMW X5 xDrive40i xLine: Wibawa Sang Bos (Part-1)

Tak salah BMW X5 generasi terbaru disambut bak orang penting. Ialah pionir kelas SUV di lineup pabrikan Bavaria. Tanpa kelahirannya akhir 1990 lalu, tidak akan ada model BMW X lain. Malah sekarang sudah lengkap, dari X1 sampai X7. Punya strata sama seperti lini sedan. Sebuah langkah visioner yang tepat dan mencapai kemujuran saat ini. Sebab pasar SUV dunia, kini kian kencang mengalahkan mobil jenis lain. Makanya selalu menjadi model istimewa bagi BMW. Pantas disebut bos dari semua X-Series.

Melihat tampilan BMW X5 G05, terbesit kesan sebuah SUV premium berdesain abadi. Sepertinya tetap bertahan dengan pola sama, hingga generasi-generasi selanjutnya. Selalu ada benang merah yang bisa ditarik, sejak generasi pertama muncul hingga sekarang. Mulai dari grille double kidney yang sudah jadi identitas utama, sampai lekukan Hofmeister di pilar D. Tetap lestari tanpa banyak mengalami rombakan. BMW selalu mendefinisikan X5 sebagai sebuah crossover yang lihai di aspal mulus, namun tetap ditunjang kemampuan off-road ringan.

Begitu pula kala memasuki generasi keempat. BMW X5 tampil dalam kemasan hampir sama, tapi gayanya berbeda. Perubahan paling kentara terjadi di fascia depan dan belakang. Headlamp kini tak lagi menempel dengan grille. Lampu kabut bundar pun hilang, berikut perubahan desain bumper yang agresif. Terkandung fitur Active Air Stream di grille yang memperlancar aliran udara dan membantu proses pendinginan mesin juga. Lampu utama pun sudah memakai BMW Laserlight. Sorotannya memang lebih terang dan jauh. Diklaim mampu mencapai jarak 500 meter tanpa menyilaukan pengguna jalan lain.

Dari samping garis bodi masih mirip, begitu pula area pilar-A, B, dan C. Melihatnya sekelabatan mata antara generasi ketiga dan keempat, pasti sulit dibedakan. Perlu diparkir berselabahan, baru ketahuan bedanya.

Paling mudah membedakan dari desain bokong. Lampu belakang model baru mengikuti bahasa desain Bimmer terkini. Lebih tipis dan gelap seperti di-smoke. Dimensi total bertambah cukup drastis. Panjang melar 36 mm jadi 4.922 mm, lebih lebar 66 mm (2.004 mm), meninggi 19 mm (1.745 mm) dan wheelbase memanjang 42 mm (2.975 mm). Bahkan lebih besar dari SUV ladder frame macam Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport. Ada embel-embel xLine di belakang namanya, yang mengartikan X5 ini mendapat paket aksesori khusus untuk lineup BMW X.

Interiornya didominasi nuansa gelap dan sisi high-tech di center stack dan konsol tengah. Sentuhan material yang digunakan amatlah mewah dan makin futuristis. Kemudinya gemuk dan begitu mantap digenggam. Plus ergonomi seperti mobil sport dengan posisi duduk rendah. Bodi besar nan bongsor tak terasa begitu hinggap di balik setir. Mudah saja beradaptasi dan tetap gampang dikendalikan dengan visibilitas baik. Apalagi sudah mengadopsi LiveCockpit Professional yang juga ada di 8-Series dan 7-Series. Serbadigital tapi tidak rumit dioperasikan. Sistem ini berupa panel instrumen digital sepenuhnya, sebesar 12,3 inci yang menjalankan BMW Operating System 7.0 dengan resolusi tinggi.

Banyak fitur pemanja berupa sarana informasi, hiburan dan mode berkendara. Sistem infotainment, misalnya, mengandalkan sistem bantuan mengemudi dan layanan mobilitas BMW ConnectedDrive. Berasal dari layar monitor 10,2-inci di center stack, berbagai informasi dan pengaturan kendaraan dapat dilakukan via kenop putar di sisi tuas transmisi. Bagi yang sudah terbiasa sistem iDrive BMW lawas tak kesulitan untuk berbagai hal baru. Sistem ini menawarkan berbagai layanan mobilitas dan mampu mengakses layanan berbasis web sekalipun. Layar monitor Control Display juga memiliki kemampuan BluRay Drive dan koneksi HDMI. Pengaturan bisa melalui kenop putar, perintah suara, sampai gestur tubuh.

Hiburan penumpang tak dilupakan sama sekali. Tersedia dua monitor di balik sandaran jok depan yang bisa diatur secara personal. Ruangan belakang tidak terlampau lega, tapi sudah sangat nyaman. Paling suka pintu bagasi yang terbagi dua, atas dan bawah. Mempermudah akses bongkar muat barang dari ruang ruang kargo luas. (Odi)

Baca Juga: Road Test BMW X5 xDrive40i xLine: Ber-DNA Sport (Part-2)