First Drive Wuling Almaz: Bikin Tersenyum
SUV Wuling yang dijuluk Almaz, membawa segudang fitur modern dan canggih. Mulai dari sektor hiburan sampai penunjang berkendara hingga fitur safety. Kami sempat mencoba Almaz memutari sirkuit Sentul. Seperti apa sensasinya?
Beragam simulasi pengujian disiapkan Wuling Motors, untuk membuktikan keandalan Almaz. Fokusnya, performa mesin, transmisi, pengendalian dan safety. Poin itu yang ingin disampaikan Wuling ke publik. Bahwa SUV berbodi cukup bongsor itu, bisa menawarkan performa dan rasa berkendara di luar ekspektasi. Ya, kami berani bilang di luar ekspektasi.
Kita intip spesifikasi Wuling Almaz. Mesin yang digendong 4-silinder 1,5 liter dengan turbocharger. Tenaganya 140 hp pada 5.300 rpm dan torsi maksimal 250 Nm pada 1.600 - 3.600 rpm. Output dikirim ke penggerak roda depan melalui transmisi CVT dengan simulasi perpindahan 8-speed. Rem cakram di tiap roda dan didukung fitur ABS+EBD+BA. Suspensi independen dengan McPherson Strut di depan dan multi link trapezoidal di belakang. Rodanya 17 inci dengan balutan karet hitam 215/60.
Pertama kali melaju dengan Almaz, terasa mobil ini cukup halus. Kekedapan kabinnya juga layak diapresiasi. Bobot putar kemudi ringan nan berisi, presisi dan responsif terhadap input pengemudi. Kesan pertama sudah bikin tersenyum, kami suka dengan SUV yang mudah diperintah dan diarahkan sesuai keinginan. Sayangnya, pengaturan posisi kemudi cuma ada tilt, tanpa teleskopik. Sedikit membatasi pengaturan sesuai preferensi. Cuma sedikit, karena pengaturan bangku sopir mendukung banyak arah dan sudah elektrik.
Kami jajal akselerasinya. Dari posisi diam, injak habis pedal akselerasi, Almaz mulai bergerak. Kami sempat khilaf kalau transmisi yang digunakan CVT. Sempat mengerutkan dahi, karena akselerasi start terasa kurang responsif. Lantas sadar kalau turbo lag dan kombinasi CVT penyebab dari itu. Betul saja, setelah putaran mesin melewati 2.000 rpm baru terasa performa sejatinya. Gejala itu terhitung normal untuk kombinasi mesin turbo dan CVT.
Beda cerita kalau berkendara normal, performa dibangun progresif dan lebih mulus. Karena pengujian di sirkuit tanpa ada mobil lain, tak terasa speedometer sudah menunjuk 80 km/jam. Lagi, jadi pembuktian kehalusan performa yang dibangun. Untuk top speed, bukan masalah bagi Almaz menyentuh angka 150 km/jam. Masih bisa lebih selama kondisi jalan memadai.
Dengan itu saatnya mencoba kedinamisannya. Tikungan Sentul jadi medan pengujian paling tepat. Tanpa ragu, kami menjaga kecepatan cukup tinggi dan memasuki tikungan. Bodyroll atau limbung jelas ada. Namun pada Almaz bisa ditekan sangat baik, sehingga tetap terasa nyaman, bahkan untuk penumpang di baris belakang sekalipun.
Pengujian dilanjutkan dengan tes pengereman ABS. Dengan menjaga kecepatan di 100 km/jam, kemudian mengerem keras sekaligus menghindari rintangan di depan berjarak sekitar 10 - 15 meter. Terbukti deselerasi Almaz boleh diacungi jempol. Lantaran punya empat rem cakram dan didukung dengan ABS, EBD dan BA, isi kabin tak terlalu keras terempas ke depan saat direm mendadak dan manuver menghindar sangat mudah dilakukan. Hasilnya bikin kami tersenyum.
Hasil yang sama didapat saat menguji Electronic Stability Control (ESC). Simulasinya, bermanuver seperti huruf 'S' dengan kecepatan cukup tinggi. Dengan itu, kemudi harus diputar habis dengan cepat dan di-counter ke arah sebaliknya, juga dengan derajat dan kecepatan putar sama. Bayangkan Almaz meliuk seperti gerakan pemain bola menggocek dua lawan berurutan tanpa mengurangi kecepatan. Kami acungkan jempol lagi untuk sektor ini.
Bagaimana sensasinya saat menggunakan mode manual? Ini juga bisa diapresiasi. Transmisinya menawarkan kebebasan lebih dalam hal pengoperasian. Pemilihan gear bisa disesuaikan dengan kebutuhan atau keinginan. Bahkan bisa ditahan pada gear tertentu sampai rpm tinggi. Sangat berguna, misal untuk menyalip atau mendahului kendaraan yang ada di depan atau sekadar bersenang-senang dengan putaran mesin sesuai preferensi. Bebas saja.
Sayangnya, lokasi dan waktu pengujian terbatas. Meski kami bisa merasakan potensi sesungguhnya dari Almaz. Overall, performanya sangat layak mendapat acungan jempol. Apalagi dari pengendaraan dan pengendalian, mengingat mobil SUV berdimensi bongsor. Karena tak banyak SUV serupa yang menawarkan pengendalian enak. Jadi, Wuling Almaz patut dinanti peluncuran dan harganya. Kalau benar di posisi Rp 300 jutaan, bekal performanya di luar ekspektasi, dalam artian positif. Tak sabar rasaya untuk menjajal Almaz di jalanan. (Tom/Van)
Baca Juga: BMW M5, Perang Batin
Jual mobil anda dengan harga terbaik
Model Mobil Wuling
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Wuling Almaz Terbaru di Oto
Tren SUV
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Wuling Almaz dari Carvaganza
Artikel Mobil Wuling Almaz dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature