First Drive Toyota GR Supra: The Legend Returns
Berkaca dari terlahirnya kembali AE86, Toyota pun ingin menghidupkan juga nama Supra. Upayanya, lagi-lagi, lewat kolaborasi dengan pabrikan lain. Kali ini bersama BMW, sebuah brand pemegang teguh karakter sport di semua model. Apakah jadi kawan tepat untuk pengembangan Supra? Sepertinya sangat pas.
Platform BMW Cluster Architecture (CLAR) dipercaya mewarisi layout Supra MK4. Mesin 6-silinder segaris turbo dan penggerak belakang, tak ada mobil lain di benak selain BMW. Z4 generasi enamlah yang dicomot menjadi basis. Mereka berdua menjadi saudara kembar, tapi tidak identik. Akta kelahirannya menunjukkan tempat sama. Ialah Magna Steyr di kota Graz, Austria. Bahkan panjang wheelbase keduanya serupa.
Kedatangan Toyota GR Supra di Indonesia, sebenarnya tidak terlalu mengejutkan. Melihat Toyota 86 masuk dan banyak digemari, kedatangan Supra MK5 jelas suatu keniscayaan. Toyota yakin, pasti ada pembelinya di pasar superniche ini. Malah kehadirannya tak terpaut lama selang debut dunia. GIIAS 2019 jadi palagan perkenalan pertama kali. Calon pembeli sudah mengantre. Sampai sekarang, baru 12 unit direncanakan mengaspal resmi dari Toyota Astra Motor (TAM). Semuanya laku terjual. Empat unit sudah di tangan konsumen, sisanya menyusul.
Di balik keterbatasan unit yang bakal beredar, beruntung sekali saya bisa merasakan salah satunya di sirkuit Sentul. Pertanyaan ingin dijawab, apakah punya kehebatan untuk meneruskan kelegendarisan Supra A80. Tampilan luar cukup meyakinkan. Bentuk membulat dengan kap mesin panjang tipikal A80. Ada sedikit bagian mengingatkan bahwa ini adalah generasi penerus. Cirinya masih ada, tapi sudah tertutup modernisasi. Banyak lubang sebagai peranti aerodinamika. Sayang, spoiler belakang besar ciri khas dihilangkan. Berganti duck tail menjulang, selaras dengan aliran garis bodi. Tampang keseluruhan persis mencomot konsep toyota FT-1 2014 lalu. Banyak kemiripan, tapi punya postur berbeda. Tak lain menyesuaikan platform.
Desain eksterior boleh saja dirancang sendiri oleh Toyota, sehingga tidak ada kemiripan sama sekali dengan Z4. Sama halnya interior bernuansa monoton hitam. Meski tak serupa dengan kabin Z4, tata letak dan tombol-tombolnya tetap mengingatkan BMW. Paling jelas dari tuas transmisi. Bahkan suara peringatan keluar, sama persis seperti di mobil BMW. Hanya logo 'Three Ellipses' di setir yang kembali menyadarkan, kalau mobil ini bermerek sama dengan Avanza.
Mesin dan transmisi sudah tentu hasil suplai BMW. GR Supra yang dijual resmi oleh TAM, hanya satu varian dengan spek tertinggi. Berarti menggendong mesin B58 6-silinder inline 3,0-liter, dengan output tersalur ke roda belakang oleh transmisi otomatis konvensional 8-speed buatan ZF. Sektor ini seolah ingin bernostalgia kembali bersama Supra A80. Sama-sama ditenagai inline-six turbo, 3.000 cc dan penggerak belakang. Bedanya, MK4 A80 disokong turbo ganda, Supra anyar cuma satu. Tapi twin-scroll, teknologi milik Bimmer.
Pertaruhannya tergolong berat, sebab bakal dibanding-bandingkan dengan mesin fenomenal 2JZ-GTE. Daya dihasilkan B58 jelas lebih tinggi. Tenaga 340 PS, torsi 500 Nm, melawan 280 PS dan 454 Nm. Itu dalam keadaan standar. Mengherankannya, akselerasi 0-100 kpj cuma terpaut setengah detik lebih cepat Supra baru. Klaim 4,1 detik dengan top speed dibatasi di 249 kpj. Belum diketahui pasti batasan kemampuan B58 bila dioprek ekstrem. Tahu sendiri, 2JZ-GTE sangat diidolakan para tuner puritan. Tenaganya bisa melonjak empat kali lipat.
Namun mesin B58 BMW sudah mendapat pengakuan bergengsi. Ia masuk 10 besar mesin terbaik dari Ward dua tahun berturut-turut. Beda era memang. Untuk sekarang, B58 pantas diakui sebagai inline-six terbaik. Nah, Gazoo Racing punya peran di sini. Dikatakan, melakukan tuning di bagian teknis. Sepantasnya mesin, transmisi atau suspensi dikulik divisi khusus Toyota itu. Agar pengendaraan Supra tidak terlalu mirip BMW. Meski harus diakui, sulit membuang kesan itu.
Waktu diberikan tak banyak untuk mengeksplorasi lebih dalam. Karena pengujian di sebuah trek balap, hanya satu pilihan mesti dilakukan. Bejek habis pedal gas! Mode berkendara Sport langsung dipilih tanpa perlu lirik mode Normal. Lagi pula, mode ini paling pas untuk di sirkuit. Perilakunya siap balap. Suara knalpot lebih bergemuruh sangar ketika throttle baru dibuka sedikit. Begitu beranjak jalan, pijakan ringan gas langsung membuat torsi menendang-nendang. Seketika ratusan kuda meronta-ronta minta dikeluarkan dari kandangnya.
Baru saja keluar pit, sekejap 120 kpj tembus menuju tikungan pertama. Impresi awal terasa dari mobil ini: liar! Buritannya senang sekali menari saat berakselerasi kuat maupun mengerem keras. Bagi pengemudi awam tak terbiasa dengan mobil bertenaga besar, jangan pernah mematikan kontrol stabilitas dan kontrol traksi, kalau tidak mau melintir. Dalam keadaan menyala saja, acapkali terdeteksi pantat membuang, bila terlalu bersemangat bejek gas ketika keluar dari apex.
Respons setir sungguh berisi layaknya mobil Eropa. Diikuti reaksi spontan roda depan mengikuti sudut kemudi. Asalkan tau cara menjinakkannya, Supra A90 sesungguhnya mobil penurut. Sesuai proporsi mobil sport rancangan BMW, pembagian bobot dibuat balance 50:50 antara depan dan belakang. Mesin yang letaknya mundur di atas as roda depan, sangat mempengaruhi itu. Tetap saja, bagian belakang gampang kehilangan traksi.
Mengasyikkan dan sangat menyenangkan, tipikal mobil sport untuk kepuasan berkendara. Entah menjadi kelemahan atau bukan, unsur BMW terlalu kental terasa. Bukan berarti tidak spesial, tapi mengendarai GR Supra mengingatkan model BMW M seperti M3, M4 maupun M2. Liarnya sama, pengendaliannya mirip, tarikan mesinnya serupa. Mau bagaimana lagi, inilah cara paling tepat meneruskan estafet Supra A80 yang terus melegenda. (Odi)
Baca Juga: Road Test Hyundai Kona: Penyita Perhatian
Jual mobil anda dengan harga terbaik
-
Jelajahi Toyota GR Supra
Model Mobil Toyota
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Toyota GR Supra Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Mesin
2998
|
1991
|
2999
|
2894
|
1332
|
Tenaga
382
|
299
|
367
|
451
|
163
|
Tempat Duduk
2
|
4
|
5
|
5
|
5
|
Jenis Transmisi
Otomatis
|
Otomatis
|
Otomatis
|
Otomatis
|
Otomatis
|
|
Tren Coupe
- Terbaru
- Populer
Artikel Mobil Toyota GR Supra dari Carvaganza
Artikel Mobil Toyota GR Supra dari Zigwheels
- Motovaganza