First Drive BYD Atto 3: Kualitas Berbicara
Pemain baru yang langsung patut diperhitungkan
Kemunculan BYD menebar ancaman bagi brand yang menjual mobil listrik di Tanah Air. Karena ia tidak bisa diremehkan sama sekali. Fokusnya jelas tertuju ke kendaraan elektrifikasi, dan ingin menjadi pemain besar dalam era setrum sekarang ini. Apalagi didukung background sebagai perusahaan yang ahli dalam bidang IT. Ditambah kemampuan sumber daya tak terbatas, jangan kaget BYD mampu menguasai semua sektor dari hulu hingga hilirnya sendiri. Sudah terbukti, penjualan Tesla keok dan nama BYD pun masuk 10 besar brand otomotif dunia.
Di tengah perkembangan electric vehicle (EV) di Indonesia, BYD pun ikut serta meramaikan. Namanya memang sudah dikenal lewat armada taksi, tapi prinsipal datang menancapkan eksistensi untuk berjualan kendaraan listrik buat khalayak umum. Memang baru sebatas distributor. Tapi mereka punya rencana jangka panjang dengan berinvestasi besar membangun pabrik perakitan. Sebelum mengarah ke sana, pergerakan tergolong cepat dengan membuka jaringan sales dan aftersales, begitu pula 3 model dagangan pertama.
Ketiganya mengisi segmen berbeda-beda. Dari kelas city car ada BYD Dolphin, SUV kompak menjagokan BYD Atto 3 dan sedan premium diwakili BYD Seal. BYD Motor Indonesia lagi gencar memperkenalkan semuanya serta mengajak calon konsumen untuk merasakan langsung. Termasuk OTO Media diundang dalam kegiatan media drive. Kali ini kami mencoba Atto 3 yang mengisi kelas paling kompetitif. Kami ingin mencari daya saing mobil listrik ini dalam perjalanan dari Bandung ke Jakarta sembari menunggu harga resmi.
Sampai ulasan ini ditayangkan, BYD Atto 3 belum punya harga tapi sudah bisa dipesan. Kami prediksi bisa di bawah Rp500 juta. Mungkin saja tak berbeda jauh dari Chery Omoda E5 senilai Rp498,8 juta. Perang harga pasti terjadi, selain fitur dan kualitas produk.
BYD Atto 3 punya 2 varian: Advance Standard Range dan Superior Extended Range. Unit yang kami coba tipe teratas Superior Extended Range. Versi yang dijual di sini ternyata memiliki perbedaan penampilan dari unit beredar di Malaysia dan Thailand. Bisa dikenali aksen sirip ikan di pilar D dikelir hitam glossy, bukan silver. Lalu emblem di bagasi bertulisan BYD saja bukan Build Your Dream.
Nama merek jelas asing bagi kebanyakan orang. Tapi kalau melihat desain luar, Atto 3 terlihat paling simpel dibandingkan model BYD lain. Sehingga mudah diterima dan disukai. Tidak mencolok, tapi masih ada elegannya. Dimensi (4.455 x 1.875 x 1.616 mm) masuk SUV kompak. Namun masih lebih besar dibandingkan mobil sekelas seperti Honda HR-V, Mitsubishi XForce, Toyota Yaris Cross, bahkan sesama SUV listrik Chery Omoda E5 dan MG ZS EV. Wheelbase 2.720 mm juga terpanjang.
Lebih seru membahas interior. Terlihat kontras dengan desain eksterior karena rancangannya cukup nyeleneh. Pabrikan mengklaim sebagai interior mobil pertama yang dirancang dari konsep olahraga dan fitness. Beberapa komponen terinspirasi dari alat-alat gym. Bentuk dasbor disebut Muscle Streamline, menggambarkan otot-otot menyembul. Terlihat jelas dari garis-garis membentang sepanjang door trim hingga konsol tengah. Banyak lekukan berani, membuatnya futuristik seperti mobil konsep.
Contohnya ventilasi AC garis-garis vertikal mirip alat multi gym. Shifter transmisi disebut terinspirasi dumbbell. Lalu armrest yang idenya diambil dari treadmill. Gagang pintu grip-style dibuat estetik dan juga ergonomis digenggam tangan. Menyatu dengan speaker bulat termasuk juga ambient lighting yang pendarannya bisa menyesuaikan irama musik. Tak lupa 3 senar bass di door trim. Menariknya, semua material terasa mewah dan mahal. Tidak menimbulkan kesan mobil Cina yang identik murah
Supaya konsumen tertarik, BYD memberikan banyak gimik pemikat. Dasbor minim tombol memindahkan segala pengaturan ke monitor layar sentuh 15,6-inci sebesar laptop. Posisinya bisa dirotasi horizontal atau vertikal. Kalau bingung mau mengatur berbagai setelah, bisa memerintahkan via voice command. Setelan ADAS pun juga harus lewat monitor itu.
Masih ada lagi Portable Card Key. Jadi bisa membuka kunci pintu melalui lambaian kartu di spion luar pakai teknologi NFC. Anehnya, tetap disediakan keyless fob layaknya keyless biasa.
Posisi duduk sempurna mudah didapat berkat pengaturan elektrik. Setirnya pun ada tilt dan telescopic. Visibilitas ke depan luas karena dasbor rendah. Tapi agak sedikit terganggu jika monitor diposisikan vertikal. Meski terkesan high-tech, mengemudikan Atto 3 sama saja seperti mobil biasa. Asalkan adaptasi dulu mengenai peletakan tombol dan segala pengaturannya kalau tidak mau kebingungan.
Permanent Magnet Synchronous Motor memproduksi tenaga 204 PS dan torsi 310 Nm. Klaim pabrikan, 0-100 km/jam dalam 7,3 detik dan kecepatan puncak 160 km/jam. Tarikannya enak dan mudah menggapai kecepatan tinggi. Luapan torsi instan juga tereduksi dengan halus. Tidak ada hentakan kasar, akselerasi berlangsung mulus dan cepat.
Untuk varian Superior Extended Range ini, memakai baterai LFP buatan BYD sendiri. Kapasitasnya 60,48 kWh dengan kemampuan jelajah 480 km berdasarkan NEDC. Kami coba menguji berapa persen baterai habis dalam perjalanan dari Bandung ke Jakarta.
Perjalanan dimulai dari Jalan Riau dalam kondisi baterai 97%. Mengarungi kepadatan lalu lintas menuju Jalan Pasteur, masuk tol Cipularang dengan cara mengemudi senormal mungkin mengikuti arus lalu lintas. Kecepatan rata-rata 90-100 km/jam, sesekali 120 km/jam. Kemudian disambut kemacetan Jakarta menuju titik akhir diler BYD Arista di Sunter. Hasil akhir, baterai ada 61% dan tersisa jarak 325 km. Konsumsi energi rata-rata 17,7 kWh/100 km. Secara teori, rute Jakarta-Bandung pulang pergi bisa ditempuh tanpa perlu charging. Itupun masih tersisa untuk berkeliling kota.
Rasa berkendara sesuai dengan kualitas material dan buatan. Kabin sangat kedap, bantingan pun termasuk empuk, enak buat penyuka berkendara santai dan santun. Pelek 18 inci tak membuat suspensi terasa kaku. Bahkan menurut kami terlalu empuk, terutama kaki-kaki belakang. Ketika melewati jalanan beton bergelombang, bokong terasa sedikit terombang-ambing. Peredamannya sebenarnya sudah enak, tapi rebound-nya kurang pas. Tapi handling masih mantap terjaga. Berkat konstruksi MacPherson Strut dan Multi-link di belakang.
Dari pengujian singkat ini, impresi berkendara Atto 3 tetaplah memuaskan. Kenyamanannya jempolan, mulai dari kabin mewah, kedap hingga bantingan suspensi enak. Rasanya lebih pas membawa SUV listrik secara kalem. Sebab banyak fitur yang menunjang itu semua, terutama paket ADAS komplet. Paling berguna ketika perjalanan panjang, peranti adaptive cruise control dan Lane Keeping Assist (LKA). Bisa berkendara tanpa lelah dan penuh kesenyapan. (ODI)
Baca Juga: First Drive BYD Dolphin
Jual mobil anda dengan harga terbaik
-
Jelajahi BYD Atto 3
Model Mobil BYD
Promo BYD Atto 3, DP & Cicilan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil BYD Atto 3 Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Tenaga
204
|
101
|
109
|
160
|
81
|
Torsi
310 Nm
|
130 Nm
|
144 Nm
|
250 Nm
|
103 Nm
|
Power Steering
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
AC
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Anti Lock Braking System
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
EBD (Electronic Brake Distribution)
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Kantong Udara Pengemudi
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Airbag Penumpang Depan
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Adjustable Seats
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Headrest Kursi Belakang
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
|
Tren SUV
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil BYD Atto 3 dari Carvaganza
Artikel Mobil BYD Atto 3 dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review