MPV Kecil yang Handal
Intro: Memasuki bulan Desember tiga tahun silam ketika masa pandemi, saya memutuskan untuk mengganti mobil lama saya dengan sebuah Toyota Avanza lansiran 2016, banyak sekali faktor mengapa saya memilih untuk membelinya. Salah satunya, mobil lama saya sudah bisa dibilang tidak layak jalan dan juga membutuhkan biaya relatif tinggi untuk memperbaikinya. Pada dasarnya, saya pribadi bukanlah seorang yang gemar dengan mobil berjenis MPV, apalagi MPV yang terbilang umum di jalan raya. Namun setelah berdiskusi panjang lebar dengan keluarga dan teman dekat, mereka mengatakan bahwa Avanza merupakan pilihan terbaik, apalagi pada waktu itu target mobil impian saya harus memiliki daya tahan yang kuat (minim permasalahan) serta mampu dipakai dalam jangka waktu lama dengan biaya perawatan terjangkau, terlebih lagi saya adalah seorang mahasiswa. Mobil ini pertama kali saya dapatkan di sebuah platform jual beli daring, saat itu, yang ditawarkan oleh penjual adalah tipe E bertransmisi manual rakitan 2016 akhir. Kenapa saya memilih tipe E ketimbang G ataupun Veloz? Selain karena budget, penampilan tipe E bersih tanpa aksesoris-aksesoris norak dan ornamen interiornya pun menggunakan warna hitam, jadi tidak akan luntur seiring pemakaian. Untuk fitur safety juga tidak beda jauh dengan tipe Veloz, hanya minus kunci immobilizer saja. Setelah melakukan inspeksi selama dua minggu mobil pun akhirnya mendarat di rumah saya. Kondisi mobil waktu itu sangat bagus, namun CHMSL pada bagian spoiler hilang, atau memang tidak dipasang oleh pemilik sebelumnya? Tapi sudahlah, namanya juga mobil bekas. Eksterior: (!) Penilaian eksterior sangat subjektif dan hanya berdasar pada opini penulis saja. Impresi pertama saya dengan Avanza facelift ini mengantarkan saya kepada “love-hate relationship”. Sepertinya Toyota berusaha keras untuk membuat Avanza tampil modern, namun eksekusinya sangat jauh dari harapan. Fascia depannya terlihat sangat aneh, terutama grill yang memanjang kebawah seperti Grand New Kijang Innova yang meluncur satu dasawarsa lalu. Hasilnya, bagian depan Avanza facelift ini terlihat seperti mobil krisis identitas. Padahal, Avanza versi pre-facelift sudah terlihat proper dan cantik dengan fascia depan minimalis. Tetapi, dibalik anehnya fascia depan mobil ini ada satu improvement yang dilakukan Toyota, yakni merubah posisi kap mesin serta lampu menjadi lebih tinggi. Perubahan ini sangat terasa ketika di malam hari, sorot lampu depan merata dan terang meski masih menggunakan bohlam H4. Pada bagian samping tidak banyak yang perlu dikomentari karena masih mirip dengan model sebelumnya, masih terlihat modern untuk standar zaman now. Untuk velg, tipe E masih menggunakan velg kaleng ditutup dop plastik berukuran 14-inci. Bagian belakang hanya mengalami sedikit perubahan, yakni stoplamp model baru dan garnish plat nomor dibuat lebih besar. Sementara itu, khusus tipe G dan Veloz, stoplamp tersebut disambung dengan sebuah reflektor yang sayangnya tidak memiliki fungsi apapun. Interior: Interior merupakan improvement terbesar pada Avanza facelift, perubahan tersebut meliputi warna interior bergaya “retro”, busa jok lebih nyaman, sandaran kepala untuk penumpang tengah baris ke-2, serta perbaikan pada sektor akomodasi dengan penambahan fitur 50:50 split folding untuk jok baris ke-3 meskipun belum bisa rata dengan lantai. Hal yang paling mengesankan adalah tersedianya bottle holder di setiap door trim dan rear quarter trim, sesuai dengan kodratnya sebagai sebuah MPV multifungsi. Jika Anda memiliki child seat, Avanza facelift juga sudah dilengkapi fitur ISOFIX beserta seat anchorage, sehingga lebih aman untuk anak-anak terutama balita dan pemasangannya pun terbilang mudah. Sebagai seorang mahasiswa yang memiliki tingkat mobilitas tinggi, Avanza sangat memudahkan saya untuk mengangkut berbagai tugas perkuliahan. Ruang bagasi pada Avanza terbilang luas dibalik dimensinya yang kecil hanya 4,19 meter. Engineer Daihatsu beserta Toyota sangat piawai dalam memanfaatkan ruang kabin tanpa harus terkendala dengan panjang mobil yang terbatas. Impresi Berkendara: Awalnya saya ragu dengan performa mesinnya, selain kapasitas silindernya kecil, begitu pula tenaga serta momen puntirnya. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Toyota mengandalkan penggerak roda belakang beserta rasio gardan layaknya mobil niaga. Hasilnya, ketika berada di tanjakan curam dengan beban, Avanza tetap melaju tanpa kendala. Inilah alasan mengapa mobil ini tetap menjadi primadona di wilayah pedesaan/pelosok dimana setiap harinya kita harus melewati jalanan ekstrim, seperti daerah pegunungan misalnya. Tidaklah heran Avanza sangat akseleratif akibat efek dari drivetrain ratio-nya yang pendek. Menyalip kendaraan di depan bukanlah perkara sulit. Untuk efisiensi bahan bakar, Avanza facelift ini tidaklah begitu impresif, meskipun sudah mengaplikasikan teknologi Dual VVT-I, konsumsi BBM terbilang biasa saja (10-11 km/l dalam kota, 14 km/l luar kota, dan 12.5 untuk rute kombinasi) lagi-lagi akibat drivetrain tadi. Spesial untuk Avanza facelift, ia sudah dilengkapi dengan fitur eco indicator yang akan memandu untuk berkendara secara efisien, sepele, tapi bermafaat. Impresi paling menyenangkan tentu pada sektor suspensi. Masih ingat seberapa “gerobak”nya suspensi Avanza lawas? Nah, pada model facelift tidak lagi seperti itu. Memang betul ia belum senyaman rival-rivalnya, tetapi dengan sedikit revisi pada shockbreaker serta per keong membuat ayunannya lebih terarah dan kesan “ajrut-ajrutan” bisa direduksi dengan baik. Karena saya memakai tipe E, overall cabin noise pada mobil ini sangat buruk karena minimnya peredam, jika anda concern dengan kesenyapan kabin, silakan pilih tipe G atau Veloz, kedua tipe tersebut lebih hening. Pada sektor kelincahan, Avanza patut mendapatkan dua jempol. Radius putarnya yang kecil serta lincah ketika ditekuk kemana saja menjadi nilai plus bagi saya. Bukan hanya itu, setirnya pun terbilang ringan karena menggunakan teknologi EPS. Satu-satunya hal paling minus yang saya temukan pada Avanza adalah jarak pengeremannya yang terlalu jauh, sebaiknya hindari mengerem secara mendadak. Jangan terpaku dengan sistem ABS karena sistem ini hanya membantu roda agar tidak terkunci. Long-Term Ownership: Sudah tiga tahun mobil ini menemani saya untuk beraktivitas. Ketika pertama kali membelinya, odometer sudah berada diatas 90.000. Tepat pada 100.000km, langsung saya lakukan servis berkala di bengkel resmi. Permasalahan besar yang saya alami dengan mobil ini hanya piringan rem (disc brake) bergelombang, akibatnya ketika mengerem terjadi getaran cukup hebat. Namun, setelah dilakukan penggantian piringan rem, masalah teratasi. Sisanya, mobil ini hanya perlu servis, ganti oli, dan tune up saja. Untuk penggantian oli saya lakukan setiap 5.000km dengan jenis oli 10W-30 sekaligus tune up dan carbon cleaning. Ketika sudah memasuki 120.000km, beberapa slow moving parts sudah mulai menunjukkan keausan, salah satunya bearing roda belakang mulai mendengung (belum diperbaiki), dan muncul bunyi pada spider kit gardan (kesalahan saya sendiri) akibat salah masuk gigi. Kesimpulan: Avanza merupakan mobil MPV yang tangguh dan memiliki daya jelajah mumpuni serta durabilitas tinggi. Meskipun tidak begitu nyaman dan cenderung membosankan, tetapi semua kelemahan itu terbayar lunas dengan durabilitas dan kehandalannya. Mobil ini adalah salah satu pembelian terbaik dalam hidup saya karena saya merasa senang dengan semua yang didapatkan. Boleh saja fitur canggih menjadi preferensi Anda dalam memilih mobil. Akan tetapi, bagi saya mobil yang simpel dan fungsional seperti inilah yang saya cari. Mobil yang mampu diajak kemana saja tanpa rasa ragu, siap diajak kerja keras, dan terakhir, mutifungsi. Great little car! Overall Rating: 5/5
Review Pengguna Toyota Avanza Lainnya
Tulis Review- Semua
- Fitur (228)
- Specs (99)
- Performa (141)
- Dimensi (48)
- Mesin (50)
- Suspensi (19)
- Transmisi (14)
- +3
- Terbaru
- Sangat Membantu
- Kritis
- Positif
Berita Otomotif Dan Review
- Berita Avanza
- Artikel Feature Avanza
Video Avanza
Lihat video terbaru Toyota Avanza untuk mengetahui interior, eksterior, performa, dan lainnya.
Hemat hingga 76%! Dapatkan harga terbaik untuk Toyota Avanza Bekas di Jakarta Selatan
Toyota Avanza BekasAvanza Bekas Berdasarkan Tahun
Pilihan Mobil Bekas
Jual mobil anda dengan harga terbaik
Bandingkan Toyota Avanza Dengan Mobil Sejenis
|
|
|
|
|
Mesin
1329
|
1499
|
1462
|
1462
|
1485
|
Panjang
4395 mm
|
4595 mm
|
4395 mm
|
4450 mm
|
4530 mm
|
Lebar
1730 mm
|
1750 mm
|
1735 mm
|
1775 mm
|
1691 mm
|
Tinggi
1665 mm
|
1730 mm
|
1690 mm
|
1710 mm
|
1730 mm
|
Ground Clearance
195 mm
|
225 mm
|
180 mm
|
-
|
-
|
Tempat Duduk
7
|
7
|
7
|
7
|
7
|
Jenis Transmisi
Manual
|
Manual
|
Manual
|
Manual
|
Manual
|
Sabuk Pengaman Belakang
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Radio AM/FM
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Jenis penggerak
-
|
-
|
-
|
-
|
2WD
|
|
Bandingkan Varian Toyota Avanza
- Bensin
Temukan Mobil Alternative Lainnya
Mobil Unggulan Toyota
Modifikasi Mobil
Penelitian Lebih Lanjut tentang Avanza
- Toyota Avanza
- Harga Toyota Avanza
- Kredit Toyota Avanza
- Gambar Toyota Avanza
- Berita Toyota Avanza
- Toyota Avanza Spesifikasi
- Warna Toyota Avanza
- Review Toyota Avanza
- Toyota Avanza FAQs
- Toyota Avanza Bekas
- Video Toyota Avanza
- Brosur Toyota Avanza
- Biaya Servis Toyota Avanza
- Asuransi Mobil