Rivalitas Motor Bebek: Suzuki Smash FI vs Honda Revo FI

Popularitas moped atau kita kenal motor bebek sudah tergantikan skutik. Biar begitu, tetap saja ada yang memilih untuk memiliki jenis motor ini. Alasannya, tidak lain karena harganya lebih terjangkau.

Di kelas motor bebek 110 cc, terdapat dua rival yang bertarung ketat memperebutkan hati konsumen. Mereka Suzuki Smash FI dan Honda Revo FI. Berdasar data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan kuda besi Honda jelas lebih baik. Setiap bulannya Revo bisa laku sekitar 10 ribu unit. Sementara Smash yang baru diluncurkan ulang pada Maret 2017, penjualannya masih di bawah 500 unit perbulan.

Meski angka penjualan berkata demikian, bukan berarti bebek Suzuki tidak berpotensi mengalahkan Revo. Sebagai buktinya, kami coba membandingkan spesifikasi keduanya. Siapa yang terbaik? Berikut bahasannya:

1. Desain

Tampang keduanya mirip. Dengan bodi ramping dan desain sporty. Perbedaannya terlihat dari garis tubuh Revo lebih tajam, sementara Smash lebih mengalir. Kemudian dimensi motor berlambang sayap juga lebih besar. Begitu pula dengan bobotnya yang mencapai 97,5 Kg.

Suzuki Smash dimensinya lebih kompak dengan bobot hanya 93-94 Kg. Tapi kuda besi ini, diklaim punya ruang bagasi di bawah jok yang lebih besar, sanggup menampung hingga 8 liter (tidak muat helm). Pilihan warna motor Suzuki untuk konsumen pun lebih banyak: merah, hitam dan hijau. Sementara Revo hanya putih dan hitam saja.

2. Fitur

Sebagai motor entry level, tentu tidak banyak fitur yang ditawarkan. Misal lampu masih halogen, panel meter masih analog dan sistem pengereman tanpa anti-lock braking system (ABS). Terutama untuk Smash, yang bisa dikatakan tanpa fitur. Agaknya Suzuki memang ingin menghadirkan motor apa adanya untuk konsumen. Motor yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan sehari-hari, termasuk bekerja.

Di sisi lain, Revo sepertinya juga punya tujuan sama. Namun Honda masih berbaik hati dengan menambah fitur kunci kontak bermagnet otomatis. Fungsinya agar motor lebih aman dari pencuri. Selain itu, tidak ada fitur modern yang menunjangnya.

3. Mesin

Biar di pembahasan fitur kalah, Smash unggul melalui performa mesin. Dibekali mesin satu silinder, berkapasitas 113 cc SOHC. Jantung mekanis ini sanggup memuntahkan torsi puncak 9,1 Nm pada 6.000 rpm dan tenaga maksimal 9,3 PS pada 8.000 rpm. Sistem transmisinya menggunakan 4-percepatan manual.

Mesin Honda Revo kapasitasnya lebih kecil dengan 109,17 cc SOHC, berkonfigurasi satu silinder. Maka performanya tidak sebaik Smash. Torsi puncaknya hanya 8,76 Nm pada 6.000 rpm dan tenaga maksimalnya 8,91 PS pada 7.500 rpm. Jantung mekanis itu juga dikawinkan dengan sistem transmisi 4-percepatan manual.

Kelebihan mesin motor bebek Honda, memiliki klaim irit, mencapai 62,2 kpl. Ini merupakan hasil uji irit internal dengan metode ECE R40. Kemampuan menghemat bahan bakar, ditunjang kapasitas tangki bahan bakar cukup besar mencapai 4 liter.

4. Harga

Smash FI punya harga yang lebih terjangkau, Rp 12,85 juta (OTR Jakarta) untuk varian R atau velg jari-jari. Sedang untuk varian SR atau velg palang, harganya Rp 13,65 juta (OTR Jakarta).

Revo memiliki tiga varian. Pertama seharga Rp 13,625 juta (OTR Jakarta). Varian paling murah, menggunakan velg jari-jari dengan panel meter jadul. Kemudian ada Revo Spoke dengan velg jari-jari juga, tapi panel meter lebih modern dan terdapat kunci kontak bermagnet, harganya R 14,325 juta (OTR Jakarta). Terakhir varian CW, memiliki fitur layaknya Revo Spoke tapi velgnya palang. Harganya paling mahal, Rp 15,225 juta (OTR Jakarta). (Lod/Van)