Nasib Motor Bekas Peugeot Django Setelah Ditinggal APM-nya
Peugeot Motorcycles akhirnya memutuskan hengkang dari Indonesia untuk sementara waktu. PT Stokeswood Motorcycle Ritelindo (SMR) sebagai Agen Pemegang Merek (APM) dan pihak distributor resmi dari scooter asal Prancis itu sudah menghentikan penjualan motornya di Indonesia. Mereka hengkang dari industri otomotif Tanah Air sejak Juni 2021 lalu.
Hal ini disampaikan oleh Ongki pihak dari SMR kepada OTO.com. Menurutnya, keputusan tersebut diambil setelah melalui serangkaian pertimbangan yang menyeluruh dari berbagai rencana serta strategi bisnis yang memungkinkan di masa yang akan datang. "Betul sekali (stop berjualan), karena kami sudah mengakhiri kerja sama dengan pihak Peugeot Prancis. Semoga di lain kesempatan kami bisa hadir kembali," kata Ongki beberapa waktu lalu.
Kendati demikian, sebagai wujud dari tanggung jawab ke konsumen pihaknya masih menyediakan layanan after sales berupa perbaikan, perawatan, dan pengadaan onderdil. Namun bukan lagi di diler resmi melainkan menggunakan pihak kedua PT GForce Republic di bilangan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
"Kami akan tetap melayani perawatan, perbaikan, dan pengadaan spare part meski pihak Prancis sudah tidak lagi melayani kita di Indonesia. Dengan berbagai cara demi pengguna Peugeot, semantara kami tutup dan menunjuk GForce di kawasan Lebak Bulus 1 Jakarta untuk menangani aftersales," katanya
Nasibnya di pasar motor bekas
Lantas bagaimana nasib motor bekas Peugeot khususnya tipe Django yang jadi favorit konsumen setelah ditinggal APM-nya? Salah satu pemilik diler motor bekas segmen hobi, Randy Syafutra dari RnJ Motosport mengatakan kemungkinan besar banderol bekas dari Peugeot Django akan terkerek naik.
Ini cukup menarik, sebab umumnya kendaraan yang sudah tak memiliki APM akan mengalami penyusutan harga cukup signifikan. Alasannya karena faktor purna jual yang tak lagi disediakan oleh distributor dan jadi kekhawatiran calon pembelinya.
"Kemungkinan besar untuk Peugeot Django ini akan naik harga bekasnya, kita melihat dari faktor motornya yang menyasar segmen hobi dan tidak banyak dimiliki. Sudah pasti memang suplai akan terhenti tapi demandnya masih ada dan cenderung pasaran harganya akan naik," kata Randy saat dihubungi OTO.com, Rabu (29/9).
Baca juga: Resmi, Peugeot Motorcycles Pamit dari Pasar Indonesia
Harga bekas mulai Rp 30 jutaan
Dihubungi terpisah, Muzhat Raditya Putra pemilik bengkel spesialis RMC Kukusan yang juga kerap kali menjual motor Peugeot mengatakan hal yang sama. Menurutnya peluang motor bekas Peugeot Django punya banderol tinggi di pasaran cukup besar. Indikatornya dilihat dari jenis motor yang ikonik dan menyasar pasar hobi.
"Justru menurut saya bukan turun, ya. Beberapa teman-teman yang juga menjual motor bekas Peugeot bilang harganya akan naik. Tapi untuk naik berapa persen saya belum berani bilang," kata Muzhat kepada OTO.com.
Terkait harganya, menurut Muzhat banderol dari Peugeot Django tahun tua sekitar 2016 sampai 2017 dijual Rp 30 sampai 35 juta. Sementara untuk produksian tahun muda yang sudah dibekali sistem pengereman Anti-lock Braking System (ABS) banderolnya dimulai dari Rp 40 jutaan.
"Harga bekas Django itu bervariasi tergantung kondisi fisik dan mesin. Pasaran unit bekasnya memang mulai dari 30 jutaan dan paling mahal Rp 43 jutaan," katanya.
Baca juga: New Vespa Sprint S 150 TFT Segera Mendarat ke Indonesia, NJKB-nya Sudah Terdaftar
Spesifikasi dan fitur Peugeot Django
Pembaruan terakhir untuk matik Django di pasar domestik dilakukan pada Oktober 2019 lalu. Saat itu motor ini hadir dengan tampilan lebih segar lewat opsi warna yang bervariatif.
Saat peluncurannya 2 tahun lalu, harga dari motor ini tak berubah dari model sebelumnya alias dijual dengan banderol Rp 48,9 juta untuk tipe Classic, Rp 49,9 juta untuk tipe Django SS, dan Rp 50,9 juta untuk tipe Django Evasion.
Untuk jantung pacunya, Peugeot Django dibekali mesin berkubikasi 150 cc, 1-silinder, pendingin cairan, dan berpengabut injeksi. Dengan racikan mesin tersebut mampu memproduksi tenaga maksimal sampai 11,5 daya kuda pada 8.000 rpm dan torsi puncak 11,2 Nm di 6.000 rpm.
Nah untuk dimensinya, Django memiliki panjang 1.925 mm, lebar 710 mm, dan tinggi mencapai 1.190 mm. Sementara jarak sumbu rodanya adalah 1.350 mm, dengan ground clearance 110 mm. Skuter ini punya daya tampung bahan bakar 8,5 liter. Dan untuk bobot keseluruhan adalah 129
Menyoal kaki-kaki, haluan depan menggunakan suspensi jenis teleskopik dan di bagian belakang bertipe suspensi absorber. Adapun untuk rodanya menggunakan ukuran velg 12 inci dengan profil ban 120/70 di depan dan belakang.
Bicara fiturnya, selain hadir teknologi ABS, motor matik ini juga dilengkapi dengan sistem penerangan lampu LED, panel meter analog digital, power outlet pengecasan baterai gawai, sampai volume bagasi utama yang besar dan mampu menyimpan helm. (Kit/Raju)
Baca juga: Peugeot Motorcycles Setop Jualan di Indonesia, Beberapa BPKB Belum Diserahkan ke Konsumen
-
Jelajahi Peugeot Django 150
Model Motor Peugeot
Jangan lewatkan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Populer
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Kapasitas
150
|
249.7
|
155.1
|
124.5
|
154.8
|
Jenis Mesin
4-Stroke, SOHC
|
4-Stroke, DOHC
|
4-Stroke, SOHC Engine
|
i-get, 4-Stroke, 3-Valves Single Cylinder
|
i-get, 4-Stroke, 3-Valves Single Cylinder
|
Tenaga Maksimal
-
|
20.78
|
-
|
10.19
|
11.66
|
Diameter x langkah
-
|
69 mm x 66.8 mm
|
58 mm x 58.7 mm
|
-
|
-
|
Torsi Maksimal
-
|
20.83 Nm
|
-
|
10.2 Nm
|
12 Nm
|
|
Tren Scooter
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Motor Peugeot Django 150 dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature