Mungkinkah Suzuki Saluto Diproduksi di Indonesia?
Akhir tahun lalu, Suzuki membuat terobosan besar lewat Saluto 125. Tak seperti lini lainnya, skutik ini punya tampang rupawan bak skuter ala Eropa. Mestinya menarik bila dipasarkan di Indonesia. Selain memberi nuansa baru, bisa juga dijadikan senjata untuk mendongrak pemasaran skutik Suzuki di Tanah Air.
Memang masih terlalu dini mengharapkan hal itu terjadi. Sementara produknya sendiri keluar dari fasilitas kepunyaan Suzuki Motor Taiwan. Jika ingin menjual, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) harus mendatangkannya dari sana. Harganya? Sudah pasti melambung layaknya motor impor seperti Vespa, Lambretta atau yang lain.
Padahal Suzuki Saluto berpeluang diracik di Tanah Air. Untuk saat ini mereka memang belum punya mesin skutik 125 cc. Namun bila tujuannya ingin menggebrak, bisa saja dengan mengoptimasi perbekalan yang ada. Sebagai contoh, merombak jeroan mesin 113 cc yang digendong oleh Suzuki Nex II maupun Address. Penambahan kubikasi bisa jadi opsi, walaupun sebenarnya kemampuan mesin selevel dengan mesin kepunyaan Saluto. Sama-sama berada di rentang 9,2 Hp.
Baca Juga: Suzuki Saluto, Skuter Unik Penantang Honda Scoopy
Kesetaraan tertulis lantaran Suzuki Saluto punya bobot 114 kg, lebih berat dari Nex atau Address yang hanya 93 kg. Namun dari segi perbekalan lain, Saluto jelas lebih berkelas. Dimulai dari desain. Fasad skutik ini merupakan buah karya seorang desainer kenamaan asal Italia, Alessandro Tartarini. Tak dipungkiri, dialah benang merah yang menjadikan Saluto ini berwajah bule.
Tak seperti skuter Eropa yang cenderung simple. Pengayaan ide dengan penyajian guratan-guratan ditunjukkannya untuk memperkuat kedinamisan Saluto. Tengok saja pada bentuk penerangan pada lampu utama, DRL hingga belakang. Belum lagi disemati lampu dioda sebegai penegas modernitas.
Belum lagi soal akomodasi. Saluto punya dek rata yang memudahkan pengendara bertumpu, tanpa harus terganggu celah dari sasis monokok seperti Vespa. Kendati begitu ada konsekuensi. Penopang kaki itu menjadi lebih tinggi, ditambah lagi adanya tangki di bawah dek. Namun, pemilik mendapatkan keuntungan karena lubang pengisian bahan bakar berada tepat di bawah (sebelah kiri) kemudinya. Sementara di area kanan terdapat kunci kontak tanpa anak kunci (keyless), dan dilengkapi pula dengan power outlet dan ketersediaan konsol untuk menaruh barang.
Lantaran tangki bensin 5,5 liter terletak di bawah dek, otomatis keuntungan didapat dari muatan bagasi. Meski tak dijelaskan, terlihat ruang itu sanggup menyimpan helm half face dan beberapa barang bawaan lain. Terakhir yang membuatnya unik adalah sematan roda berukuran 10 inci.
Bukankah modal itu layak untuk menggairahkan pemasaran Suzuki di Indonesia? Apalagi jika diproduksi secara mandiri. Harganya tentu lebih bersahabat ketimbang Vespa, Lambretta, Royal Alloy atau Kymco Like 150. Di sisi lain, mungkin saja dia menggoda calon peminat Honda Scoopy maupun Yamaha Fino. Kita tunggu saja, semoga langkah ini jadi kenyataan. (Ano/Odi)
Sumber: Suzuki Motorcycle Taiwan
Baca Juga: Menakar Potensi Suzuki Saluto di Indonesia, Siapa Saja Pesaingnya?
Model Motor Suzuki
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Populer
Video Motor Suzuki Terbaru di Oto
Artikel Motor Suzuki dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature