Mengenal Peugeot Django Lebih Dalam, Opsi Skuter Klasik Dari Prancis
Peugeot Django sudah ada di Tanah Air cukup lama. Namun, pamornya memang belum sehebat Vespa. Boleh jadi, polemik perusahaan pemegang merek kala itu menjadi salah satu sebab. Dan sekarang, trah ini diserahkan ke PT Peugeot Motorcycles Indonesia, sebagai APM resmi. Melalui mereka, seri dan kelir anyar ditawarkan. Membuat secercah harapan pada skuter ini. Bagi yang tergiur, ada baiknya mengenal dulu spesifikasi Django lebih dalam.
Varian
Hal pertama yang perlu diketahui, pihak produsen tidak membedakan fitur dan teknis pada setiap trim. Tampilan dan warnalah yang jadi fokus Peugeot Django. Dimulai dari Classic, seri paling ekonomis, dibanderol Rp 48,9 juta. Ia diberi kelir matte grey dengan beberapa list krom di tubuh. Sementara jok, dilapis kulit sintetis coklat, berpadu elegan dengan bodinya.
Berikutnya SS, varian ter-sporty yang mereka punya. Disajikan dalam tiga pilihan warna dasar: Matte black, Cherry Red, dan Ocean Blue. Identitas mereka bisa dikenali dari racing decal putih yang menjalar di tameng depan. Dari spatbor ke tepong pun, ada grafis yang ditarik lurus. Tak lupa, stiker SS di panel samping. Selain itu, pelek dan shock teleskopik juga dilabur hitam. Berkat paduan tadi aura sporty sangat terpancar. Bagi yang suka, harga Peugeot Django ini Rp 49,9 juta OTR Jakarta.
Terakhir Evasion, diposisikan pada kasta tertinggi. Nilai jualnya mencapai Rp 50,9 juta. Buat kami, ini yang paling menarik. Padanan dua warna bodi memberi kesan klasik kuat. Kombinasi corak pun beragam, bahkan terlalu banyak untuk disebutkan satu-satu. Pembeda kontras juga ada di pelek berlapis cat putih.
Mesin
Dapur pacu Peugeot diracik oleh SYM Taiwan, yang juga vendor mesin Lambretta. Maka jangan aneh kalau ada kesamaan karakter. Bedanya, basis mesin Peugeot Django adalah satu silinder 149,4 cc. Diameter silinder dibuat 57,4 mm, sementara langkah pistonnya adalah 58,2 mm.
Kebetulan, kami pernah berkesempatan mencoba Django salah satu kerabat walau singkat. Sejauh ini, pusaran tenaga mampu keluar di rentang cukup merata. Dalam catatan matematis, daya 11,3 Hp muncul di 8.000 RPM dan torsi 11,2 Nm keluar pada 6.000 RPM. Emisi gas buang juga telah memenuhi standar Euro 4.
Suspensi
Struktur suspensi tak kalah mirip dengan Lambretta. Bagian depan pakai fork teleskopik, dengan redaman empuk. Begitu juga belakang, shockbreaker tunggal kami rasa memberi feedback lembut. Dan yang paling penting, ia tak terasa limbung saat menikung. Walau tidak seakurat saudaranya dari Italia, kami rasa Django masih bisa menjawab dengan baik. Hanya saja, ground clearance-nya yang rendah harus diperhatikan. Terutama kala melewati jalan berlubang atau polisi tidur.
Fitur
Jangan berharap banyak mendapatkan perangkat canggih dari skuter begini. Ingat, yang dijual adalah nilai historis, lifestyle dan desain unik. Para konsumen mestinya tak perlu banyak protes, apalagi membandingkan dengan skutik Jepang.
Walau minim fitur, apa yang dipunya sudah menunjang buat harian. Panel instrumen Django disediakan dalam bentuk digital-analog. Pada layar, tertera informasi bahan bakar, trip meter, odometer, jam, suhu, dan pengingat service.
Ada pula tombol hazard guna memberi sinyal saat melakukan pengereman mendadak. Nah, satu hal lagi yang membuat kami berasumsi vendor elektroniknya sama dengan Lambretta. Kalau menyalakan sein, keluar bebunyian cukup keras, supaya pengendara tahu lampu belok itu menyala. Suaranya benar-benar sama persis.
Melihat panjang jok, mungkin Anda berpikir ruang bagasi Django luas. Nyatanya, hanya bagian pengendara yang bisa dibuka pada model sadel terpisah itu. Kurang lebih, muat satu helm half face dan jas hujan saja. Tak lebih dari itu.
Yang kami suka, dua laci tameng difinishing sangat rapi dan detil. Bukaanya pun unik, engsel ditaruh pada posisi berlawanan. Di dalam situ, ada USB soket 12V berikut ruang menyimpan gawai. Lantas yang kiri, merupakan tempat mulut tangki.
Unsur safety kini juga makin lengkap. Kedua roda dipasang cakram, masing-masing 200 mm dan 190 mm. Anti-lock Braking System (ABS) turut menjadi fitur teranyar sejak awal tahun. Sayang, hanya satu channel di depan. Lantas terakhir, headlight telah memakai LED lengkap dengan DRL di shield.
Simpulan
Django bisa dijadikan opsi menggiurkan bagi yang bosan dengan skuter Italia, atau ingin tampil beda. Guratan panjang dan padanan warna tampak unik ketimbang kompetitor. Juga identitas yang diekspos pada fasad (logo Peugeot). Jarang kali hal ini ditemukan pada sebuah skuter.
Mengenai teknis dan fitur, rasanya sudah cukup untuk harian. Tenaga bisa keluar di putaran merata, tidak berlebih dan tidak kekurangan. Suspensi juga memberi feedback lembut, namun tidak limbung. Tapi, harus hati-hati dengan polisi tidur, apalagi saat berboncengan. Jarak dek ke tanah agak pendek. (Hlm/Ano)
Baca juga: Cicilan Menarik Peugeot Django, Mulai Rp 1,6 Jutaan
-
Jelajahi Peugeot Django 150
Model Motor Peugeot
Jangan lewatkan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Populer
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Kapasitas
150
|
249.7
|
155.1
|
124.5
|
154.8
|
Jenis Mesin
4-Stroke, SOHC
|
4-Stroke, DOHC
|
4-Stroke, SOHC Engine
|
i-get, 4-Stroke, 3-Valves Single Cylinder
|
i-get, 4-Stroke, 3-Valves Single Cylinder
|
Tenaga Maksimal
-
|
20.78
|
-
|
10.19
|
11.66
|
Diameter x langkah
-
|
69 mm x 66.8 mm
|
58 mm x 58.7 mm
|
-
|
-
|
Torsi Maksimal
-
|
20.83 Nm
|
-
|
10.2 Nm
|
12 Nm
|
|
Tren Scooter
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Motor Peugeot Django 150 dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature