Memilih Petarung Jarak Jauh, Triumph Tiger 900 GT Pro atau BMW F 850 GS?

Memilih Petarung Jarak Jauh, Triumph Tiger 900 GT Pro atau BMW F 850 GS?

Setengah miliar Rupiah lebih. Baik Triumph Tiger 900 GT Pro dan BMW F 850 GS masing-masing dilego Rp 545 juta dan Rp 559 juta off the road, alias belum termasuk pajak. Menyimpan banyak harapan pada siapapun yang membelinya. Lantas, mana paling kompetitif jadi pilihan petarung jarak jauh?

Performa

Terdapat perbedaan mendasar antara dua motor. Triumph, memilih konfigurasi tiga silinder segaris. Sementara BMW percaya diri dengan padanan dua piston segaris. Bagaimanapun, karakter piston ganda membuahkan tenaga lebih instan sejak putaran bawah. Di saat tiga silinder perlu sedikit upaya (putaran mesin) untuk menggapai daya maksimum, namun lengkingan rpm lebih tinggi.

Hal ini turut tertuang dalam catatan angka. Jantung 853 cc DOHC BMW mengekstraksi daya 95 Hp pada 8.250 rpm, sementara torsi 92 Nm memuncak sejak 6.250 rpm. Bandingkan saja dengan mesin 888 cc DOHC milik Tiger, yang melontar tenaga 93,8 Hp di 8.750 rpm serta torsi 87 Nm baru maksimal di 7.250 rpm.

Tergambar jelas, tenaga dorong BMW bakal lebih kuat ketimbang Triumph. Dan angkanya pun memang lebih besar, meski kubikasinya di bawah Tiger. Boleh jadi rasio kompresi turut memengaruhi hal terkait. Sebab BMW memadatkan kompresi hingga 12,7:1, sementara rasio mesin Tiger 11,27:1.

Baca juga: Antara Triumph Tiger 900 Rally dan Rally Pro, Apa Bedanya?

Kendati begitu, bukan maksud mengatakan motor Inggris pelan. Tenaga segitu kalau ditranslasikan ke realita besar kemungkinan bias. Performa mereka niscaya sama-sama tangguh menuntaskan perjalanan jauh nan dinamis.

Komponen pendukung girboks rasanya lebih kentara untuk dibandingkan. Ya, keduanya punya transmisi enam percepatan beserta assist dan slipper clutch. Krusial untuk mesin besar, sebab efek engine brake bisa menyebabkan roda mengunci. Apalagi saat downshift dari putaran tinggi.

Namun Triumph, membuatnya lebih advance. Perangkat quick shifter sudah masuk dalam paket standar varian Pro. Tatkala menerjang medan berat, pengendara Tiger bisa fokus mengendalikan manuver. Tak perlu kerepotan mengatur momentum kopling, sebab sistem berfungsi baik untuk naik dan turun gigi. Sempurna. BMW bukan tak punya. Hanya saja fitur itu masuk dalam daftar opsional, alias ada tambahan biaya.

Bukan maksud merendahkan konsumen motor setengah miliar membahas konsumsi bahan bakar. Tapi akan menjadi penting saat mengetahui seberapa jauh ia bisa melaju, dalam keadaan tangki penuh. Sebab banyak mampir ke SPBU rasanya tak menyenangkan waktu sedang berjelajah.

Uniknya, variabel ini justru dimenangkan Triumph meski kapasitas mesin dan jumlah silinder lebih banyak. Begini. Catatan konsumsi bahan bakar klaim GS sebetulnya impresif, 24 kpl. Irit buat ukuran motor bongsor. Sayang kapasitas tangki hanya 15 liter, sehingga kalau dikalkulasi jarak tempuh maksimal 360 km. Tiger, walaupun menoreh klaim 19 kpl memiliki wadah bensin 20 liter. Alhasil satu kali isi harusnya 380 km bisa terlampaui.

Kelengkapan Fitur

Motorrad sebetulnya punya serangkai teknologi canggih. Bahkan lebih memukau dari Triumph. Entah mengapa mereka menyimpan itu di daftar opsional, membuat celah bagi Tiger unggul atas kompetisi elektronik modern.

Semisal Dynamic ESA (Electronic Suspension Adjustment). Kontrol elektronik suspensi depan belakang ini memudahkan penyesuaian feedback kaki-kaki dari sentuhan jari. Tak perlu turun dari motor saat berganti medan. Tinggal atur melalui tombol, seketika setingan berubah.

Tiger juga punya. Tapi hanya belakang. Monoshock Marzocchi dapat diubah setelannya via tombol saklar. Meski fork upside down tetap mengadopsi mekanisme manual, paling tidak fitur mewah tadi telah tersedia sebagai paket standar. Tak seperti BMW.

Dari laman BMW Motorrad Indonesia, yang juga masuk daftar tambahan ialah sistem keyless serta layar TFT 6,5 inci. Panel semacam tablet ini dapat terkoneksi gawai. Menampilkan ragam informasi terkait navigasi, sistem hiburan, sampai Tyre Pressure Control. Beda total dengan standar, masih mengandalkan panel digital-analog, dengan tampilan monokrom yang usang.

Lagi-lagi Tiger 900 GT Pro bisa sombong. Lantaran semua fitur konektivitas itu jadi bawaan. Memiliki informasi lengkap serta pemutar musik dan navigasi. Termasuk melakukan panggilan telepon, serta koneksi kamera aksi dan pembaca tekanan ban. Namun tak ada sistem keyless, baik standar maupun opsi tambahan.

Jika uang bukan masalah untuk menambah deretan opsional tadi, mungkin Anda bakal berpikir lain saat melirik tiga fitur baru Tiger. Grip, sudah dilengkapi pemanas. Berkendara di cuaca dingin bukan lagi masalah. Dan belum usai, jok pengendara serta penumpang turut disisipi heated seat. Makin komplet lagi, tersedia cruise control untuk mengistirahatkan kepalan tangan sejenak di lurusan statis. Sejauh ini, BMW tak menyebut punya opsional tiga fitur tadi.

Untungnya BMW masih menyediakan komponen elektronik penjinak sebagai standar, meski baru separuh. Adalah Automatic Stability Control (ASC), cornering ABS dan dua mode berkendara (Road dan Rain). Paling tidak tenaga buas masih dapat dikontrol perangkat ini. Tapi kalau mau menambah, tersedia opsi Dynamic Traction Control dan tiga tambahan riding mode (Dynamic, Enduro, Enduro Pro). Tak perlu ditanya lagi, Tiger menyediakan semua perangkat sejenis tanpa embel-embel opsional.

Komponen Pengendalian

Kalau mengacu data, komponen kendali Tiger terlihat lebih heboh. Besar kemungkinan impresinya pun bakal begitu di realitas, meski butuh pengujian lapangan. Desain rangka teralis dan subframe terpisah baru dipadu fork upside Marzocchi 45 mm dengan setelan rebound dan kompresi damping manual. Sementara monoshock belakang merek sama dikontrol lewat mekanisme elektrik.

Rangka Bridge-type steel shell BMW diperbantukan suspensi lebih kecil. Fork upside down memiliki diameter tabung 43 mm, dengan pengaturan manual. Sementara suspensi tunggal belakang fully adjustable, juga diatur secara mekanikal. Sistem elektronik baru tersedia jika menambah opsional.

Peranti penahan laju Tiger tampaknya unggul pula. Dua cakram 320 mm floating dijepit kaliper Brembo Stylema empat piston. Belakangnya 255 mm terapit kaliper satu piston. GS memiliki diameter cakram lebih kecil. Di depan 305 mm (dual disc) dengan kaliper Brembo dua piston masing-masing. Serta belakangnya 265 mm kaliper piston tunggal. Kita tahu, kasta Brembo Stylema cukup tinggi ketimbang yang dipakai GS. Kalau soal ABS, keduanya tergolong lengkap. Dari segi jumlah kanal maupun kemampuan membaca sensor di sudut kemiringan ekstrem.

Simpulan

Menyoal desain tak kami bahas secara khusus. Sebab hanya selera yang dapat menilai bagus tidaknya wujud kedua motor. Namun, dari paparan data teknis dan fitur, rasanya begitu masuk akal memilih Triumph Tiger 900 GT Pro bukan? Harga setengah miliar lebih sudah termasuk paket komplet. Sementara BMW terlalu banyak memisahkan teknologinya di daftar opsional. Kecuali Anda puritan merek BMW, mungkin dapat berpikir lain. (Hlm/Tom)

Baca juga: Harga Selisih Rp 20 jutaan, Benarkah Amunisi BMW G 310 GS Lebih Hebat dari KTM 390 Adventure?

Contents

Helmi Alfriandi

Helmi Alfriandi

Kalau bicara petrolhead, Helmi mungkin salah satu yang cukup ekstrim. Pengetahuan otomotifnya luas, pengalaman menulisnya dimulai sebagai anak magang di Majalah Autocar Indonesia. Sempat berpaling bekerja di perbankan, tapi passion di bidang otomotif yang tidak bisa diabaikan membuatnya berlabuh di OTO.com. Meski sehari-hari menggunakan Suzuki Skywave, tapi di garasi rumahnya ada motor tua yang sedang ia bangun. Helmi juga paham betul mobil lawas, terutama Mercedes-Benz karena ia datang dari keluarga yang menggemari merek Jerman itu.

Baca Bio Penuh

Komparasi Triumph Tiger 900 vs BMW F 850 GS

Model Motor Triumph

  • Triumph Bonneville T120
    Triumph Bonneville T120
  • Triumph Bonneville T100
    Triumph Bonneville T100
  • Triumph Bonneville Bobber
    Triumph Bonneville Bobber
  • Triumph Speed Twin
    Triumph Speed Twin
  • Triumph Tiger 900
    Triumph Tiger 900
  • Triumph Bonneville Speedmaster
    Triumph Bonneville Speedmaster
  • Triumph Rocket 3
    Triumph Rocket 3
  • Triumph Scrambler 1200
    Triumph Scrambler 1200
  • Triumph Speed Twin 900
    Triumph Speed Twin 900
  • Triumph Tiger 1200
    Triumph Tiger 1200
Harga Motor Triumph

Jangan lewatkan

GIIAS 2024

IMOS 2024

Anda mungkin juga tertarik

  • Berita
  • Artikel feature

Video Motor Triumph Tiger 900 Terbaru di Oto

Oto
  • Triumph Tiger 900 Rally | First Ride | Enak Banget! | OTO.com
    Triumph Tiger 900 Rally | First Ride | Enak Banget! | OTO.com
    20 Oct, 2020 .
Tonton Video Motor Triumph Tiger 900

Bandingkan & Rekomendasi

Triumph Tiger 900
Triumph Tiger 900
Rp 498 - 545 Juta
Tulis Review Harga Tiger 900
Kawasaki Versys 1000
Husqvarna Norden 901
Kapasitas 888
1043
889
Tenaga Maksimal 93.9
118
103
Jenis Penggerak Chain Drive
Chain Drive
Chain Drive
Torsi Maksimal 87 Nm
102 Nm
100 Nm
Jenis Mesin In-line 3-Cylinder, 12 Valve, Liquid-Cooled, DOHC Engine
4-Stroke,DOHC
2- Cylinder, 4-Stroke, Liquid Cooled, DOHC Engine
Ban depan 90/90 R21
120/70 ZR17
-
Ukuran velg depan R21
R17
R21
Ban belakang 150/70 R17
180/55 ZR17
-
Ukuran velg belakang R17
R17
R18
Mode Berkendara Road,Touring
Touring
Road
Bandingkan Sekarang

Tren Adventure Touring

Artikel Motor Triumph Tiger 900 dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Review
  • Triumph Tiger Sport 660 2022 Datang untuk Melawan Kawasaki Versys 650 dan Yamaha Tracer 7
    Triumph Tiger Sport 660 2022 Datang untuk Melawan Kawasaki Versys 650 dan Yamaha Tracer 7
    Zenuar Istanto, 13 Okt, 2021
  • Triumph Tiger 900 Bond Edition Hanya 250 Unit
    Triumph Tiger 900 Bond Edition Hanya 250 Unit
    Zenuar Istanto, 06 Okt, 2021
  • Triumph Tiger 900 Rally: Upgrade Fitur dan Perangkat
    Triumph Tiger 900 Rally: Upgrade Fitur dan Perangkat
    Helmi Alfriandi, 26 Sep, 2020

Bandingkan

You can add 3 variants maximum*