Mau Beli Honda Scoopy 2019, Cek Kelebihan dan Kekurangannya
Honda Scoopy, bukan satu-satunya skuter yang dijual oleh PT Astra Honda Motor (AHM). Ada ragam motor matik lain yang ditawarkan. Tapi faktanya, motor ini terus menduduki posisi puncak dalam pencarian sepeda motor di laman kami. Untuk memenuhi khasanah Anda, kami sajikan kelebihan kekurangan yang dimiliki Honda Scoopy 2019.
Kelebihan
Suka tak suka, desain Scoopy memang keren. Pendekatan retro disajikan pada skutik ini. Seluruh aspek di eksteriornya, mendukung unsur klasiknya. Bodi yang membulat dipadu lampu senada, lengkap dengan beragam aksentuasinya.
Grafisnya pun mendukung unsur klasik ini, khususnya di tipe Scoopy Stylish. Apalagi tipe itu (stylish) berimbuh jok warna coklat, lebih klasik lagi. Untuk memberikan opsi, ada grafis yang lebih agresif pada tipe Sporty. Secara total, Honda Scoopy hadir dalam tujuh pilihan warna dan grafis; sporty black, white dan red serta stylish matte brown, black dan red. Pilihan yang jauh lebih banyak ketimbang Yamaha Fino yang cuma punya dua opsi.
Variabel fitur, Scoopy juga menawarkan keunggulan. Lampu LED di bagian depan sudah disajikan dengan proyektor. Pengisi daya smartphone atau GPS juga ada power outlet 12W. Penyala mati mesin (idling stop) pun tersedia sebagai standar.
Kami catat, fitur Scoopy yang tak ada di rivalnya: panel instrumen kombinasi digital-analog, alarm, hingga combi brake system. Untuk diketahui, fitur terakhir penting adanya pada skuter entry level. Anda tak perlu khawatir meremas rem belakang dan lupa menggenggam rem depan. Soalnya sistem bisa mengaktifkan kedua rem dalam satu tuas rem belakang.
Bagasi luas jadi satu pertimbangan yang tak bisa dilewati. Bagasi Scoopy punya ruang yang lebih luas. Volumenya 15,4 liter. Lebih dari cukup untuk membawa ragam barang plus jas hujan.
Harga lebih murah, tentunya jadi aspek pamungkas. Seluruh varian Scoopy dibanderol Rp 18,525 juta (OTR Jakarta). Lebih murah hampir Rp 700 ribu dari kompetitornya (Yamaha Fino) yang dilabeli Rp 19,216 juta.
Kekurangan
Aspek yang kami letakkan sebagai sebuah kekurangan dari Honda Scoopy, mesinnya. Jantung mekanis 110 cc 1-silinder Scoopy hanya mampu melontar tenaga di level 9,1 PS/7.500 rpm dengan torsi 9,4 Nm/6.000 rpm. Jumlah ini lebih rendah dari milik rivalnya, Yamaha Fino. Maklum, mesinnya lebih besar, 125 cc. Apalagi Scoopy punya bobot lebih berat dari Fino. Harusnya defisit di atas kertas ini berefek pada performa Scoopy, yang tak lebih baik dari Fino. Namun kami harus membuktikannya langsung di ajang pengetesan untuk klaim yang lebih valid.
Kalaupun ada variabel yang kami catat sebagai kekurangan, ukuran peleknya, 12 inci! Jika Anda suka turing, ukuran ini jadi pertimbangan. Semakin kecil roda, kian berat menghadapi lubang jalan. Apalagi dibandingkan dengan Fino, bedanya 2 inci. Untuk ukuran pelek, itu perberbedaan yang lumayan jauh.
Di lain sisi, Honda sempat mengklaim, ukuran pelek ini tak mempengaruhi diameter rodanya secara keseluruhan ataupun ground clearance. AHM sempat menyebut, berkat profil ban yang besar 100/90 (depan) dan 110/90 (belakang), lingkar roda utuhnya mirip dengan roda 14 inci. Agar klaimnya valid, Anda bisa dengan mudah mengukurnya secara seksama. (Van/Odi)
Baca Juga: Bingung Pilih Honda Scoopy atau Beat? Ini Perbandingannya
-
Jelajahi Honda Scoopy
Model Motor Honda
Jangan lewatkan
Promo Honda Scoopy, DP & Cicilan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Populer
Video Motor Honda Scoopy Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Kapasitas
109.5
|
124.86
|
124.8
|
110
|
109.7
|
Diameter x langkah
47 mm x 63.1 mm
|
52.4 mm x 57.9 mm
|
52.4 mm x 57.9 mm
|
47 mm x 63.1 mm
|
53.5 mm x 48.8 mm
|
Jenis Mesin
Single Cylinder, 4-Stroke, Air-Cooled, SOHC
|
Single Cylinder, Air Cooled, SOHC Engine
|
4-Step, SOHC, eSP, Liquid Cooling Engine
|
Single Cylinder, 4-Stroke, SOHC Engine
|
4-Stroke, SOHC
|
Indikator Lampu
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
|
Tren Scooter
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Motor Honda Scoopy dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature