Kawasaki Siapkan W175 Injeksi

Kawasaki W175 yang dipasarkan sekarang, memang menggunakan konsep retro. Sistem penyemprotan bahan bakar ke mesinnya, masih karburator. Tujuannya, tidak lain, agar nuansa jadul kental terasa saat diajak berkendara.

Walau demikian, karburator bukan tanpa kekurangan. Komponen ini mudah terpengaruh cuaca, terutama saat udara dingin. Efeknya, depot daya motor lebih sulit diaktifkan. Kendala lain dari penggunaan karburator, emisi gas buang yang dihasilkan sulit memenuhi standar Euro 4.

Beruntung di Indonesa masih menganut standar emisi Euro 3. Jadi kuda besi ini bebas melenggang di jalanan. Tapi jika suatu saat Euro 4 diterapkan, maka Kawasaki harus bersiap. Jangan sampai motor yang baru seumur jagung ini tidak boleh lagi dijual di Indonesia.

Pihak Kawasaki ternyata sudah mengantisipasi persoalan ini. Bila benar-benar Euro 4 diberlakukan, saat itu juga sistem karburatornya diubah jadi injeksi yang lebih ramah lingkungan. Line Head Sales Promotion PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI), Sucipto Wijono mengungkapkannya saat ditemui Oto.com, beberapa waktu lalu.

Pertanyaannya sistem injeksi yang seperti apa? "Kami kan sudah pakai injeksi di W250 (Estrella), tinggal aplikasikan saja ke W175," papar pria yang akrab dipanggil Cipto. W250 merupakan kakak kandung dari Kawasaki W175. Secara tampilan sama-sama retro, tapi punya bodi lebih bongsor dan mesin lebih besar. Kapasitas jantung mekansinya mencapai 250 cc.

Selain injeksi, Cipto juga menjelaskan, KMI sedang menyiapkan berbagai hal lain untuk memoles penjualan motor retro terkecilnya. Termasuk riding gear yang diklaim mampu membuat Anda tampil jadul selaras tunggangannya. "Kami sedang menggodok itu, rencananya tahun depan ada beberapa item yang kami pasarkan. Tunggu saja," ujarnya.

Dari bocoran yang kami dapat, riding gear itu berupa: kemeja kotak-kotak, helm half face lengkap dengan kacamata, jaket bomber, sampai sarung tangan kulit.

W175, motor retro yang dijual dalam dua varian: Standar Rp 29,8 juta (OTR Jakarta) dan Special Edition Rp 30,8 juta (OTR Jakarta). Special edition lebih mahal, lantaran dibekali berbagai keunggulan tampilan. Sebut saja jok dengan detail pola garis-garis, aksen krom di panel instrumen dan pilihan warna beragam.

Soal mesin, dua varian ini tidak punya perbedaan. Dibekali jantung mekanis satu silinder berkapasitas 177 cc, sanggup memuntahkan torsi puncak 13,2 Nm pada 6.000 rpm dan tenaga maksimal 13 PS pada 7.500 rpm. Sistem transmisinya manual 5-percepatan. (Lodra/RS)

Baca juga: Test Ride Kawasaki W175: Mengukur Keiritan BBM Motor Retro (Part 1)