Honda Genio Bekas Layakkah Dibeli? Cek Biaya Perawatannya
Genio termasuk model terbaru bahkan muda di antara line-up skutik Honda lainnya. Meski baru berusia satu tahun lebih, teryata unit bekasnya terpangkas lumayan banyak. Bahasa kerennya, terdepresiasi. Jika dilihat harganya cukup jauh dibandingkan dengan harga unit baru. Bagi para pemburu, simak pertimbangan untung rugi berikut ini. Lengkap dengan estimasi biaya komponen tahunannya.
Setidaknya hasil penelurusan kami menunjukkan ada selisih Rp 4,2 juta – Rp 6 jutaan. Besar buat ukuran skutik pemula. Hari ini Genio dipasarkan mulai Rp 17,68 juta – Rp 18,150 juta OTR Jakarta. Sementara yang bekas sudah bisa kami temukan mulai Rp 11 jutaan. Paling mahal Rp 14 juta, tergantung tipe serta kondisi.
Hasil tadi kebanyakan berada di wilayah Jabodetabek. Kalau area Jawa Barat, Tengah, Timur, serta luar pulau Jawa, pastinya agak sedikit mahal. Lantaran dari nilai barunya pun sudah berbeda. Kurang lebih selisihnya di kisaran ratusan ribu sampai sejutaan Rupiah.
Lantas, apa untungnya beli bekas? Kondisi motor kemungkinan besar mendekati kategori segar. Sebab, usianya belum lama. Toh kalau dipakai harian, paling-paling kekurangan terjadi di sekitar bodi. Alias biasa disebut pedagang “lecet pemakaian”. Bukan perihal sulit kalau jarak harganya sampai Rp 6 juta.
Pun sektor mesin, harusnya sehat-sehat saja. Kalau butuh perbaikan kecenderungannya hal-hal minor. Bukan major. Misal seperti penggantian busi, oli, filter, serta komponen fast moving lain. Ruang bakar harusnya aman dari segala risiko. Termasuk alat suplai bensin, alias injektor.
Baca juga: Yamaha X-Ride Disebut Akan Dapat Mesin Besar, Guna Saingi Honda ADV150
Termasuk kampas rem dan peremajaan CVT. Selama motor melakukan perawatan rutin, bukan tidak mungkin Anda tinggal pakai saja. Tanpa perlu mengobrak-ngabrik sektor terkait. Lagi pula kalau diharuskan, paling seputar belt dan roller saja. Tidak mahal.
Perlu dicatat, keuntungan ini bisa didapat oleh para calon pembeli yang berniat bayar tunai. Atau, sudah menyediakan budget uang muka besar, maupun hasil jual motor sebelumnya. Maksudnya, lebih baik menabung sedikit untuk meminang Genio bekas supaya bisa menebus kontan. Dari pada terkena bunga pinjaman.
Lain cerita kalau baru punya uang tak seberapa dan menyediakan budget kecil untuk angsuran bulanan. Sudah pasti lebih baik beli baru. Toh selisih itu nantinya juga tak terasa. Belum lagi mendapat fasilitas jasa servis gratis serta biasanya asuransi kehilangan. Beli bekas dan baru jadi tak signifikan gapnya untuk kasis begini.
Apa ruginya? Risiko membeli kendaraan bekas selalu ada. Sebab kita tak tahu bagaimana pemilik sebelum memperlakukan motor. Atau kalau sedang sial, mendapat unit bekas banjir. Keahlian berburu sangat dibutuhkan. Kalau perlu ajak rekan dan montir yang paham soal teknis.
Tak punya kenalan? Cara paling gampang, lihat histori servis di bengkel resmi. Motor umur segini harusnya tertib sebab masih ada fasilitas dan garansi. Jika sering absen melakukan perawatan, baca saja di buku servisnya. Komponen apa yang seharusnya perlu diganti, lanjut dikalkulasi berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk benda terkait.
Kekurangan lain dari beli bekas, ongkos servis gratis biasanya juga sudah habis. Alhasil, Anda perlu menanggung semuanya sendiri. Namun tetap saja, kami percaya kalau mendapat unit segar biaya perbaikan tak akan seberapa.
Perkiraan Biaya Perawatan
Kami sempat berhitung soal biaya perawatan Honda Genio tahun pertama dan tahun kedua, langsung ke bengkel resmi di Kawasan Jakarta Selatan. Meski waktu itu merupakan simulasi buat unit baru, setidaknya bisa jadi acuan. Tinggal tambahkan biaya tiap servis Rp 80 ribu dan tak ada oli gratis senilai Rp 47 ribu. Sekadar itu bedanya.
Di kali pertama, konsumen perlu mengganti oli tiap 2.000 km. Jika dihitung jarak harian wajar (Jakarta), setidaknya dalam sehari motor berjalan 30-35 km. Mestinya pas, paling tidak mendekati 2.000 km dalam dua bulan. Skema ini bakal berbeda jika motornya jarang dipakai. Harganya RP 47 ribu.
Perlu dicatat, pelumas ini berjumlah 800 ml. Lebih dari cukup untuk mengisi takaran oli Genio, 650 ml. Jadi simpan baik-baik sisanya, untuk dipakai kemudian hari. Setelah itu, motor pun diberi treatment pembersihan CVT dan pengecekan seluruh komponen fundamental. Ongkosnya Rp 80 ribu.
Berikutnya pada 4.000 km (bulan ke empat), belum ada komponen yang harus diganti, kecuali oli. Kali ini Anda harus membelinya lagi seharga Rp 47 ribu. Jika hendak sekalian servis, tambahkan lagi sesuai ongkos sebelumnya.
Nah, fase ketiga servis sebetulnya ada di 8.000 km atau bulan kedelapan. Namun pada 6.000 km tentu Anda harus mengganti oli bukan? Saran kami, lebih baik menunggu hingga 8.000 km kalau mau perawatan. Karena akan lebih banyak penggantian komponen. Jadi, cukup beli oli saja.
Dan saat sudah masuk delapan bulan atau 8.000 km, busi serta oli transmisi sebaiknya diganti. Masing-masing harganya Rp 25 ribu dan Rp 15 ribut. Tak terlalu mahal. Plus jangan lupa membeli MPX 2 lagi, karena sudah melalui kelipatan 2,000 km.
Baca juga: Untung Beli Honda ADV150 Baru atau Bekas? Cek Hal-Hal Ini
Sama seperti jeda fase sebelumnya, servis rutin tahap tiga keempat juga mengharuskan Genio ganti pelumas lebih awal. Karena momen terakhir dijadwalkan saat menyentuh 12.000 km atau 12 bulan. Seperti biasa, CVT, kemudi dan area fundamental lain dicek menyeluruh. Plus satu botol oli lagi.
Nah, jika dihitung semua, setahun pertama konsumen perlu menyiapkan biaya Rp 500 ribuan. Ditambah, masih memiliki sisa oli yang dikumpulkan. Jumlahnya cukup untuk memenuhi sekali penggantian. Sekali lagi yang perlu diingat, kalkulasi tadi menggunakan skema jarak penggunaan 30-35 km sehari, yang kami anggap relevan dengan kebutuhan harian. Semua bergantung pada pemakaian, bisa lebih murah atau lebih mahal.
Masuk tahun kedua, tambahkan dulu pajak tahunan. Tak begitu mahal, jumlah pokoknya hanya Rp 194 ribuan. Belum termasuk SWDKLLJ. Kurang lebih total yang dibayar sekitar Rp 230 ribuan, tergantung daerah masing-masing. Serta jumlah kepemilikan berdasarkan nama.
Baru setelah itu, lakukan penggantian oli di 14.000 km. Fase ini asumsikan saja gratis, karena menggunakan sisa oli tadi. Berikutnya di 16.000 km, selain kembali menguras pelumas, busi dan pelicin transmisi sudah waktunya diganti. Berikut filter udara seharga Rp 51 ribu, kampas rem depan Rp 83 ribu, serta kampas rem belakang Rp 53 ribu. Ongkos jasanya Rp 80 ribu. Meliputi pengecekan dan pembersihan rem, kemudi dan lainnya. Lengkap. Jadi kalau ditotalkan, Rp 354 ribu.
Jeda menuju 22.000 km cukup lakukan penggantian oli rutin sebanyak dua kali. Dan di titik ini, komponen CVT perlu diremajakan. Sabuk serta roller harganya Rp 133 ribu sudah termasuk ongkos pasang. Katakanlah, di sini juga Anda melakukan servis rutin dan ganti oli. Tambahkan Rp 127 ribu. Terakhir, saat mencapai 24.000 km, kampas kopling sudah habis masa tugas. Tenang, harganya masih bersahabat, Rp 129 ribu termasuk ongkos. Jangan lupa juga membeli pelumas lagi.
Total di tahun kedua, Rp 1,1 jutaan. Tentu saja melonjak jauh dari setahun pertama. Mengingat harus membayar pajak dan mengganti komponen besar. Tapi inilah angka yang relevan jadi acuan berikutnya. Tinggal hitung kelipatan kilometer saja.
Data Teknis
Genio menjadi proyek pilot Honda dalam aplikasi struktur baru. Rangka eSAF (enhanced Smart Architecture Frame), berhasil membuat total beratnya 89 kg, untuk varian CBS. Semetara yang CBS-ISS selisih satu kilogram lebih berat. Angka ini cukup memukau. Relevan dengan statusnya skutik entry level.
Bicara efisiensi bahan bakar, Genio diklaim bisa menoreh angka 59 kpl. Dengan catatan, kondisi ISS terus menyala dan dites pada laboratorium khusus. Hal ini bisa didapat berkat pemasangan mesin 110 cc eSP baru, serta racikan ukuran diameter dan langkah 47 mm x 63,1 mm. Karena itulah, selain konsumsi bahan bakar optimal, tenaganya mencapai 8,9 Hp/7.500 rpm dan torsi 9,3 Nm/ 5.500 rpm.
Kelengkapan fitur juga sudah modern. Lampu utama sudah LED, sekaligus pake model separator, memancarkan kesan futuristik sekaligus retro. Lantas panel meternya juga full digital, meski minim informasi dan negative displaynya monoton. Terakhir, telah tersedia power outlet di dalam bagasi 14 liter-nya. Relevan dengan kebutuhan anak muda masa kini.
Untuk tipe teratas (CBS-ISS) seharga 18,15 juta OTR Jakarta, disediakan dalam enam pilihan kelir. Mulai dari Matte Black, Trendy Black, Trendy Black-Red, Trendy White, Trendy White Blue, serta Trendy White Red. Khusus yang hitam dan putih, bahkan memakai jok dan plastik dek coklat, hingga tampak lebih premium.
Sementara versi CBS, senilai Rp 17,68 juta OTR Jakarta, diisi oleh lima tewa warna. Smart Black, Smart Black-Red, Smart Red, Smart Silver, serta Smart White-Blue. Sayangnya tak ada opsi dengan aksen coklat di sini. Finishingnya pun glossy semua. (Hlm/Raju)
Baca juga: Pilihan Skutik Yamaha dengan Speedometer Canggih, Harga Mulai Rp 19 jutaan
-
Jelajahi Honda Genio
Model Motor Honda
Jangan lewatkan
Promo Honda Genio, DP & Cicilan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Populer
Video Motor Honda Genio Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Kapasitas
110
|
109.5
|
109.5
|
124.8
|
109.65
|
Diameter x langkah
47 mm x 63.1 mm
|
47 mm x 63.1 mm
|
47 mm x 63.1 mm
|
52.4 mm x 57.9 mm
|
53.5 mm x 48.8 mm
|
Jenis Mesin
Single Cylinder, 4-Stroke, SOHC Engine
|
Single Cylinder, 4-Stroke, Air-Cooled, SOHC
|
Single Cylinder, 4-Stroke, Air Cooled SOHC Engine
|
4-Step, SOHC, eSP, Liquid Cooling Engine
|
DIGITECH-R ENGINE , 4-Stroke, SOHC
|
Indikator Lampu
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
|
Tren Scooter
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Motor Honda Genio dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review