Skuter matik Beat masih jadi andalan Astra Honda Motor (AHM) di segmen bawah. Ia menjadi yang terlaris besutan pabrikan di Indonesia. Dijual dalam tiga varian berbeda, CBS, CBS-ISS dan Street. Yang termurah, CBS tanpa ISS (Idling Stop System) dengan tawaran Rp16.815.000. Meski tanpa fitur ISS, ia tetap menarik bagi mereka yang ingin sedikit berhemat.

Opsi Kelir Menarik

Warna dan setrip pada kawanan Beat disegarkan Juli tahun lalu. Varian termurah CBS pun ikut kena revisi. Varian dengan warna glossy ini tetap punya empat pilihan, semua berbasis hitam untuk bodi belakangnya. Konsumen bisa memilih antara Hard Rock Black, Dance White Black, Techno Blue Black dan Funk Red Black.

Selain beda warna dan setrip, tak ada perbedaan desain antara Beat CBS dengan yang lebih mahal. Pelek, jok dan lainnya sama persis.

Dimensi Ringkas

Ukuran yang sangat ringkas jadi salah satu kelebihan Beat. Dimensi Beat 1.877 x 669 x 1.074 mm (PxLxT), tinggi tempat duduk 740 mm dan jarak sumbu roda 1.256 mm. Bekal ukuran itu pas untuk kebanyakan orang Indonesia, bahkan masih sangat ramah untuk pengendara wanita.

Baca juga: Bersiap AHM Luncurkan Produk Baru Pekan Depan, Mungkinkah Honda Vario 160? 

Berkat ukurannya juga Beat seperti lincah untuk dikendalikan. Terlebih, didukung rangka baru yang lebih kokoh dan stabil. Penggunaan eSAF (enhanced smart architecture frame) dengan teknologi anyar mendukung Beat lebih piawai dalam laju dan geraknya. Tambah lagi, bobot kosongnya yang cuma 89 kg.

Dapur Pacu Irit

Sudah bukan rahasia kalau Beat punya nilai irit. Yang dimaksud tentu dari konsumsi bahan bakarnya. Mesin generasi baru eSP (enhanced smart power) bisa kasih angka sampai 60,6 km/liter. Berdasarkan hasil pengujian internal metode ECE R40. Bayangkan, dengan tangki terisi penuh 4,2 liter bisa menempuh jarak lebih dari 250 km. Tentu itu bakal berbeda pada penggunaan sehari-hari dalam dunia nyata. Namun bisa memberi gambaran iritnya skutik Beat.

Mesin 110 cc SOHC punya klaim lebih responsif dibanding generasi lawas. Salah satu sebab, diameter piston 47 mm dan panjang langkah 63,1 mm serta Kompresinya 10:1. Karena berkarakter overstroke bikin tarikan awal responsif. Output daya maksimal 8,89 hp pada 7.500 rpm dengan torsi tertinggi 9,3 Nm di putaran 5.500 rpm. Meski tanpa bantuan ISS, masih bisa mendapat hasil irit dari yang ditawarkan Beat CBS.

Fitur Lengkap

Kendati varian bontot, Beat CBS punya kelengkapan yang tak beda jauh dengan opsi lebih mahal. Perbedaan utama cuma dari ketersediaan soket power charger, mulai dari CBS-ISS. Sisanya sama, termasuk lampu depan LED yang hemat daya dan tahan lama.

Panel meternya kombinasi digital dan analog. Menampilkan speedometer, odometer dan indikator bahan bakar. Dilengkapi dengan indikator ECO untuk hasil berkendara lebih irit BBM. Sebagai pemanis, warna latar biru dari panel meternya.

Secure key shutter hadir untuk mengamankan dari pencurian. Dilengkapi dengan pembuka jok terpadu yang bikin praktis. Tanpa harus cabut kunci, bisa mengakses bagasi yang punya kapasitas 12 liter. Cukup untuk menyimpan banyak benda-benda esensial teman berkendara.

Tak ketinggalan fitur CBS (combi brake system), mengombinasikan pengereman antara rem depan dengan bantuan rem belakang. Lebih aman dan praktis digunakan. Sedang tuas rem sebelah kiri disematkan pengunci. Bisa difungsikan layaknya rem parkir pada mobil dan sangat berguna misal berhenti di tanjakan atau turunan.

Simpulan

Soal harga Honda Beat CBS jadi yang termurah. Memang, cukup tambah Rp700 ribu bisa mendapat Beat dengan fitur ISS dan soket pengisi daya. Tapi sebagai segmen murah, diferensiasi segitu masuk dalam hitungan. Belum lagi soal pilihan kelir. Tampilan glossy lebih menarik bagi sejumlah orang. Jadi Honda Beat CBS tetap menarik sebagai piihan. (Tom)

Baca juga: Datang Yamaha Fazzio Sebagai Pesaing Baru, Ini Keunggulan All New Honda Scoopy