Gambar Paten Motor Listrik Suzuki Beredar Luas, Meluncur 2021?
Rumor tentang motor listrik Suzuki sudah lama dibicarakan, namun belum terkonfirmasi. Sekarang, isu itu terjawab dengan bocornya gambar paten keberadaan kuda besi niremisi dari pabrikan berlogo ‘S’. Kabarnya meluncur pada 2021 di India.
Sejak 2019 Suzuki India memang telah mengembangkan sepeda motor listrik. Ia tak mau kalah dengan brand roda dua lainnya yang sudah memiliki kendaraan masa depan. Dalam proses pelaksanaannya, brand Jepang ini dirumorkan menggandeng Maruti Suzuki. Teknologi niremisi yang mereka rancang nantinya tidak hanya untuk pabrikan di India, tetapi juga dibagikan ke Suzuki global.
Permintaan pasar yang semakin tinggi mengenai kendaraan ramah lingkungan, memaksa Suzuki India harus segera menelurkan motor listrik. Bisa dibilang mereka sudah kalah start dengan brand lain, seperti Hero, Okinawa, maupun TVS. Namun paling mengejutkan datang dari merek asli asal Negeri Bollywood, Bajaj yang sudah meluncurkan skuter listrik bernama Chetak.
Model barunya itu siap naik lantai produksi dan mulai beredar di pasar dalam waktu dekat atau setidaknya pada 2021. Ini merupakan sebuah langkah maju bagi Suzuki untuk menghadirkan motor listrik pertama. Mereka pun yakin dan mampu mengejar ketertinggalan dari brand lain yang telah lebih dulu mengembangkan produk motor tanpa knalpot.
Baca Juga: Xiaomi Kenalkan Motor Listrik Seharga Smartphone
Meski belum terlihat jelas hasil dari prototipenya, namun dari gambar yang tersebar luas cukup memberikan sedikit wawasan tentang desain. Di situ menunjukkan kalau skuter listrik garapan Suzuki memiliki desain standar. Tampak mereka tidak ingin mengambil risiko besar dengan masalah tampilan.
Seperti yang dapat Anda lihat pada gambar, skuter ini menggunakan kerangka pipa baja yang umum dipakai oleh skutik konvensional. Subframe persegi dan struktur gusset menunjukkan kalau desainnya masih menggunakan lini skuter matik reguler yang ada. Secara keseluruhan tidak ada yang istimewa.
Untuk meredam guncangan, masih mengandalkan suspensi teleskopik untuk depan dan swingarm yang dipadu dengan peredam kejut ganda buat belakang. Baterai tampaknya dipasang dalam kotak di bawah kursi. Mungkin penempatannya dibarengi dengan area bagasi. Namun belum bisa dipastikan berapa ruang yang tersisa untuk penyimpanan begitu baterai dipasang. Ada kemungkinan kalau ruang untuk menaruh barang dipindahkan ke bagian belakang.
Kemasan penempatan baterai sepertinya menggunakan model lepas-pasang. Agar memberikan kemudahan pemakai untuk mengisi ulang daya. Motor pengggerak diletakkan di dek tengah, bukan motor hub belakang seperti yang ditemukan di banyak skuter listrik. Belt atau penggerak rantai dapat dipilih untuk transmisi final drive, tapi belum ada informasi lebih detail. Tapi pelindung rantai dapat dilihat di sisi kiri swingarm. Sementara unit kontrol elektronik dipasang di bawah dek.
Bicara baterai, beberapa perusahaan yang memproduksi skuter listrik telah bekerja sama dengan pemasok baterai seperti Gogoro dan KYMCO. Suzuki seperti mengambil langkah itu dan tidak mengembangkan paket baterai sendiri. Kemungkinan yang terjadi yakni memakai produk baterai swappable dari Gogoro.
Tahun lalu Suzuki bergabung dengan konsorsium empat brand Jepang termasuk Honda, Yamaha, dan Kawasaki. Tujuannya untuk menstandarkan baterai pada motor listrik Jepang. Tapi skuter listrik Suzuki sepertinya tidak menjadi bagian dari proyek ini, karena sebagian besar menggunakan baterai berukuran 4 sampai 6 kali lebih besar dari baterai skuter listrik.
Spekulasi yang beredar, produk baru Suzuki bakal berhadapan langsung dengan Bajaj Chetak. Mereka mencoba menyuguhkan skuter listrik dengan desain sederhana. Kita tunggu saja kabar baiknya. (Bgx/Odi)
Sumber: Electrek, Bennetts
Baca Juga: Suzuki eReady, Skuter Listrik dengan Harga Rp 20 jutaan
Model Motor Suzuki
GIIAS 2024
IMOS 2024
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Motor Unggulan Suzuki
- Populer
Video Motor Suzuki Terbaru di Oto
Artikel Motor Suzuki dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature