Batal Punah, Generasi Baru Kawasaki KLR650 Segera Diperkenalkan

Batal Punah, Generasi Baru Kawasaki KLR650 Segera Diperkenalkan
Contents
Baca SelengkapnyaSembunyikan

Selama dua tahun terakhir bicara soal motor enduro menengah kita mungkin lebih banyak mendengar nama BMW, Triumph, KTM, atau Honda. Padahal Kawasaki pernah punya satu andalan; KLR650. Hadir pertama kali pada 1987. Namun dua tahun lalu, 2018, Kawasaki menghentikan produksinya. Ia merupakan generasi kedua yang diperkenalkan pada 2008. Artinya ia bertahan selama 10 tahun, cukup lama. Banyak yang kemudian mulai melupakan nama satu ini. Para penggear enduro menduga Kawasaki benar-benar selesai dengan sang legenda enduro. Namun itu semua salah, KLR650 MY 2022 bakal lahir kembali dengan interpretasi lama: Mentah dan liar.

Entah mau dianggap payah atau justru menyenangkan. Tergantung preferensi masing-masing. Sebab yang dicari pada sosok tinggi kekar ini memang rasa natural dari berkendara. Tanpa banyak embel-embel teknologi canggih. Apalagi komputerisasi rumit pengatur laju. Tetap sederhana. Seperti kejatuhan durian runtuh punya puritan seperti itu bukan? Tak perlu repot-repot mengembangkan teknologi modern.

Contoh simpel adalah di dapur pacu. Kawasaki hanya merevisi sedikit. Alih-alih mengambil basis Versys 650 yang terbilang modern, serta berbasis dua silinder, mereka memilih mempertahankan konstruksi piston tunggal. Mesin 652 cc itu sekadar ketambahan sistem injeksi DFI. Ya, tak perlu kaget. Generasi sebelum masih mengandalkan karburator. Dan sisanya berupa setingan sederhana. Menguatkan torsi di putaran tengah. Serta menyempurnakan jalur pembuangan dan cam chain. Selesai.

Kawasaki KLR650

Tidak ada girboks canggih dengan quick shifter atau assist dan slipper clutch seperti beberpa rivalnya. Rangkaian gigi lima percepatan manual konvensional dipertahankan. Hanya saja ada ubahan rasio pada gir ketiga sampai kelima. Serta mekanismenya dibuat lebih halus, demi memudahkan pengendara bermanuver.

Perihal handling ini turut didukung struktur utama terintegrasi. Tadinya, subframe dan main frame terpisah. Kini keduanya menyambung dalam satu kuncian kokoh. Tentu demi mengejar kekakuan dan akurasi pengendalian. Namun perlu dibuktikan lagi soal fleksibilitas. Lantaran motor enduro juga bertugas menyelesaikan medan berat nan dinamis. Tak cuma itu, swing arm memanjang 30 mm, stang makin lebar 10 mm, serta footpegs diletakkan lebih rendah. Supaya pengendara nyaman.

Urusan penghenti laju, Kawasaki memilih untuk memperbesar single disc brake depan jadi 300 mm. Ini lebih besar 20 mm dari sebelumnya. Sementara disc brake 240 mm belakangnya, lebih tipis 1 mm guna membuang hawa panas lebih baik.

Baca juga: Lebih dari 160 Ribu BMW Motorrad Terjual Sepanjang Pandemi, Model Apa yang Terlaris?

Kawasaki KLR650

Belum ada informasi pasti soal mekanisme ABS. Tapi hasil kerja sama dengan Bosch ini, diharapkan Kawasaki mampu memberikan impresi natural ketika sedag offroad. Dan beroperasi sebagaimana mestinya (sensitif) waktu dibawa ke jalan aspal. Tidak diinformasikan maksudnya bisa dinyala-matikan lewat saklar. Yang pasti, perangkat itu berupa opsional. Hal menyenangkan bagi para pecinta motor liar.

Selebihnya KLR mengalami update tak begitu signifikan. Seperti lampu utama LED, suatu hal jamak digunakan motor murah sekalipun. Kembali lagi, konsepnya memang tanpa banyak embel-embel. Memang layar instrumennya baru, full digital. Tapi informasi diberikan standar saja seputar fundamental. Tak berwarna pula, alias monokrom. Kalau mau menambah perangkat aksesori, Anda bisa juga memasang pemanas grip serta GPS.

Akan ada dua varian standar dijual, satu tanpa ABS dan dengan ABS. Masing-masing seharga Rp 94,4 jutaan – Rp 98 jutaan. Sementara untuk seri Traveler dan Adventure, berada di kisaran Rp 104 jutaan. Dengan tambahan aksesori box dan perlengkapan jalan jauh. Setelah melihat estimasi harga, pastinya sangat menarik meminang enduro ukuran medium grup hijau ini bukan?

Kawasaki KLR650

Line Up Adventure Kawasaki di Indonesia

Tidak ada yang setangguh dan senatural KLR series di Indonesia. Dari dulu pun – kalau ada unit tersasar di sini – besar kemungkinan diimpor perorangan. Bukan resmi masuk lewat APM. Menginginkan KLR agak utopis di Tanah Air. Meski tak menutup kemungkinan juga jika generasi barunya nanti jadi bahan pertimbangan. Sementara untuk memuaskan para petualang di sini, PT KMI (Kawasaki Motor Indonesia) menawarkan lewat keluarga Versys. Dari yang kecil sampai besar.

Paling bontot ialah versi 250 cc. Dibagi dalam dua varian, City dan Tourer. Tidak ada diferensiasi teknis, melainkan aksesori. Versi Tourer dilepas dengan perlengkapan penunjang tualang. Hand guard misalnya, sudah menjadi bawaan standar. Lantas tepat di fairing depan, menjalar tulang besi pelindung, sekaligus dipakai untuk bracket fog lamp. Dan di belakang, sudah ada dua box hardcase untuk menyimpan barang bawaan.

Namun, ada yang harus dibayar. Varian City hanya Rp 63,7 juta. Sementara paket lengkap itu baru bisa ditebus seharga Rp 73,1 juta. Selisih hampir Rp 10 juta. Jadi jika merasa tak butuh, hal ini perlu menjadi pertimbangan.

Baca juga: Yamaha SR400 Edisi Final, Model Terakhir Dijual Rp 82 Jutaan

Kawasaki Versys 250 Kawasaki Versys 250

Soal teknis, sama persis. Memangku basis mesin dua silinder parallel 249 cc DOHC, dari Ninja 250. Namun ada racikan berbeda. Outputnya lebih impresif, terutama torsi. Tercatat angka 21,7 Nm yang keluar di 10.000 rpm dan daya maksimal 33,5 Hp pada 11.500 rpm. Karena komposisi diameter silinder lebih besar ketimbang langkah, alhasil baru agresif di putaran tinggi.

Penerjemah daya ke roda belakang, ditugaskan ke gearbox manual enam percepatan. Yang spesial, ia sudah dilengkapi assist dan slipper clutch. Otomatis berdampak pada pengoperasian tuas lebih ringan. Plus, proses engine brake lebih aman dari risiko ban mengunci.

Versys X sendiri belum dibekali upside down. Penopang depan masih mengandalkan teleskopik 41 mm, sementara di belakang monoshock. Untungnya di belakang bisa disetel. Sementara di bawahnya, roda berukuran belang (19-17 inci) disiapkan dalam balutan ban tapak aspal. Berpadu dengan model pelek jari-jari khas adventure.

Mengenai kelengkapan fitur, boleh dibilang menunjang namun standar. Panel instrumen, masih merupakan kombinasi digital analog. Sajian informasi fundamental hingga konsumsi bahan bakar tertera. Tapi tak ada riding mode, kontrol traksi, dan sejenisnya. Pencahayaan LED pun belum ada. Beruntung disc brake depan-belakang sudah terkoneksi sensor ABS.

Kawasaki Versys 650 Kawasaki Versys 650

Naik ke kelas menengah, ada Versys 650. Bagi pemula yang baru mencicip moge adventure, ini bisa jadi pilihan pas. Selain harga berada di angka Rp 180,9 juta, tenaga dan bobot pun masih terbilang jinak. Dibandingkan versi 250, tampangnya jauh berbeda. Terlihat lebih modern sekaligus agresif, berkat desain menyudut di tiap sisi.

Tentu yang ditawarkan pada seri ini, tenaga lebih besar. Dan Kawasaki menjawab dengan amunisi 648 cc dua silinder DOHC, bertenaga 68 Hp/8.500 rpm dan torsi 64 Nm/7.000 rpm. Bersinergi pula dengan transmisi enam percepatan, berteknologi assist dan slipper clutch. Namun cukup disayangkan. Belum ada kontrol traksi dan mode mengendara. Perangkatnya kurang lebih sama dengan versi 250.

Pun pada panel instrumen, memakai paduan analog-digital. Putaran mesin masih ditunjukkan jarum mekanikal, dengan cluster cukup besar. Sementara layar digital, menginformasikan aspek penting kendaraan plus mengomputasi konsumsi bahan bakar. Standar. Untung saja pencahayaannya sudah LED semua.

Pada konstruksi, versi 650 lebih mumpuni dengan fork upside down, plus pengaturan rebound dan preload. Lantas di belakang, monoshock laydown juga bisa dipersonalisasi dengan operasi pengaturan yang sangat mudah. Urusan penjinak laju, tentu berbeda dengan sang adik. Menempel dua disc brake semi-floating 300 mm diapit kaliper besar. Lengkap dengan koneksi ABS dua channel.

Baca juga: Menunggu Kedatangan Honda CBR600RR di Tanah Air Tahun Ini

Kawasaki Versys 1000 Kawasaki Versys 1000

Terakhir ada Versys 1000. Inilah Versys terbrutal. Motor yang diimpikan pencintanya. Wajah paling gahar sekaligus intimidatif. Lampu split LED membuat hidung tajam, seakan siap membelah angin jalanan. Dari tangki hingga ke depan pun sangat berotot. Dan apa yang dikandung juga sesuai. Bukan cuma rupa.

Tak kurang dari 118 Hp bisa diproduksi dari jantung pacu besar. Tenaga besar itu muncul di 9.000 rpm, sementara momen puntir 102 Nm menggila pada 7.500 rpm. Tergolong buas meski bobot tubuh seberat 253 kg. Semua itu hasil ekstraksi mesin 1.043 cc konfigurasi empat silinder segaris, DOHC. Brutal.

Jangan khawatir dengan laju liar. Kawasaki memahami itu, dengan memasang perangkat kontrol traksi yang disebut KTRC (Kawasaki Traction Control). Terbagi dalam tiga mode, untuk disesuaikan dengan kebutuhan. Power mode juga disediakan, mengatur karakter bukaan gas. Ada pilihan low dan high untuk yang satu ini.

Penerjemahan tenaga sama saja, dilakukan oleh gearbox enam percepatan. Disertai assist dan slipper clutch juga. Sensor ABS, dual disc brake di depan, upside down, rasanya tak perlu dipertanyakan. Tentu ada. Ini menjadi varian Versys terlengkap, sesuai dengan harga yang tembus Rp 373 juta OTR. (Hlm/Raju)

Sumber: Cycleworld, Jalopnik

Helmi Alfriandi

Helmi Alfriandi

Kalau bicara petrolhead, Helmi mungkin salah satu yang cukup ekstrim. Pengetahuan otomotifnya luas, pengalaman menulisnya dimulai sebagai anak magang di Majalah Autocar Indonesia. Sempat berpaling bekerja di perbankan, tapi passion di bidang otomotif yang tidak bisa diabaikan membuatnya berlabuh di OTO.com. Meski sehari-hari menggunakan Suzuki Skywave, tapi di garasi rumahnya ada motor tua yang sedang ia bangun. Helmi juga paham betul mobil lawas, terutama Mercedes-Benz karena ia datang dari keluarga yang menggemari merek Jerman itu.

Baca Bio Penuh

Model Motor Kawasaki

  • Kawasaki KX 65
    Kawasaki KX 65
  • Kawasaki W175
    Kawasaki W175
  • Kawasaki Ninja ZX-25R
    Kawasaki Ninja ZX-25R
  • Kawasaki Ninja 250
    Kawasaki Ninja 250
  • Kawasaki KLX 150 SM
    Kawasaki KLX 150 SM
  • Kawasaki KLX 150
    Kawasaki KLX 150
  • Kawasaki D-Tracker
    Kawasaki D-Tracker
  • Kawasaki KLX 140R
    Kawasaki KLX 140R
  • Kawasaki Z125 PRO
    Kawasaki Z125 PRO
  • Kawasaki KLX 150 SM SE
    Kawasaki KLX 150 SM SE
Harga Motor Kawasaki

GIIAS 2024

IMOS 2024

Anda mungkin juga tertarik

  • Berita
  • Artikel feature
  • Yang Akan Datang
  • Kawasaki Ninja H2SX
    Kawasaki Ninja H2SX
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Des, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • Kawasaki Ninja H2R
    Kawasaki Ninja H2R
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Des, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • Kawasaki ZH2
    Kawasaki ZH2
    Harga menyusul
    Perkiraan Diluncurkan Nov, 2024 Kabari Saya Saat Diluncurkan

Video Motor Kawasaki Terbaru di Oto

Oto
  • Kawasaki Versys 1100, Pembaruan Esensial untuk Motor Adventure
    Kawasaki Versys 1100, Pembaruan Esensial untuk Motor Adventure
    05 Nov, 2024 .
  • Jajal Kawasaki Listrik Ninja e-1 dan Z e-1, Seberapa Pantas Dibeli?
    Jajal Kawasaki Listrik Ninja e-1 dan Z e-1, Seberapa Pantas Dibeli?
    21 May, 2024 .
  • Kawasaki Ninja ZX-4RR, Lebih Mahal Rp100 Jutaan dari ZX-25R, Menarik Buat Dibeli?
    Kawasaki Ninja ZX-4RR, Lebih Mahal Rp100 Jutaan dari ZX-25R, Menarik Buat Dibeli?
    31 Mar, 2023 .
  • Kawasaki KLX150SM, Asik Buat Riding di Perkotaan - First Impression
    Kawasaki KLX150SM, Asik Buat Riding di Perkotaan - First Impression
    21 Mar, 2023 .
  • Kawasaki KLX 230, Tinggal Pilih Mau Trail atau Supermoto | First Impression
    Kawasaki KLX 230, Tinggal Pilih Mau Trail atau Supermoto | First Impression
    17 Jun, 2022 .
  • Kawasaki Ninja ZX-25R | First Ride | Tes Di Sirkuit Sentul | OTO.com
    Kawasaki Ninja ZX-25R | First Ride | Tes Di Sirkuit Sentul | OTO.com
    28 Jul, 2020 .
  • Kawasaki W175TR | First Impression | Lebih Murah, Lebih Jadul | OTO.com
    Kawasaki W175TR | First Impression | Lebih Murah, Lebih Jadul | OTO.com
    29 Nov, 2019 .
  • Kawasaki KLX 230 | First Ride | Bagaimana Impresinya? | OTO com
    Kawasaki KLX 230 | First Ride | Bagaimana Impresinya? | OTO com
    01 Jul, 2019 .
  • Kawasaki KLX 230 | First Impression | Pertama Di Dunia | OTO com
    Kawasaki KLX 230 | First Impression | Pertama Di Dunia | OTO com
    23 May, 2019 .
  • Kawasaki W175 Cafe 2019 | First Impression | Apa Saja Bedanya? | OTO.com
    Kawasaki W175 Cafe 2019 | First Impression | Apa Saja Bedanya? | OTO.com
    17 Jan, 2019 .
Tonton Video Motor Kawasaki

Artikel Motor Kawasaki dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Review
  • Artikel Feature
  • Kawasaki Motor Indonesia Nyebur ke Segmen Kendaraan Off-road 4Wheeler
    Kawasaki Motor Indonesia Nyebur ke Segmen Kendaraan Off-road 4Wheeler
    Zenuar Istanto, 11 Sep, 2024
  • Kawasaki Brusky 125, Skutik Mirip Honda Vario yang Dijual di Pasar Filipina
    Kawasaki Brusky 125, Skutik Mirip Honda Vario yang Dijual di Pasar Filipina
    Anjar Leksana, 04 Sep, 2024
  • Line-up Kawasaki Ninja 40th Anniversary Series yang Dijual di Indonesia
    Line-up Kawasaki Ninja 40th Anniversary Series yang Dijual di Indonesia
    Zenuar Istanto, 15 Agu, 2024
  • Penuhi Permintaan Konsumen, Kawasaki Rilis Ninja ZX-25RR 40th Anniversary
    Penuhi Permintaan Konsumen, Kawasaki Rilis Ninja ZX-25RR 40th Anniversary
    Zenuar Istanto, 09 Agu, 2024
  • Kawasaki W175 Sekarang Punya Versi Mesin Injeksi
    Kawasaki W175 Sekarang Punya Versi Mesin Injeksi
    Zenuar Istanto, 14 Jun, 2024
  • Kawasaki KLX 150 BF: Jawaban Klaim Multi-Purpose di Habitat Sebenarnya
    Kawasaki KLX 150 BF: Jawaban Klaim Multi-Purpose di Habitat Sebenarnya
    Eka Zulkarnain H, 12 Nov, 2020
  • Macam-macam Kawasaki KLX, Trail untuk Harian hingga Off-road Serius
    Macam-macam Kawasaki KLX, Trail untuk Harian hingga Off-road Serius
    Zenuar Istanto, 28 Jun, 2021
  • Deretan Kawasaki KLX Series Khusus Pehobi Trail dan Off-road
    Deretan Kawasaki KLX Series Khusus Pehobi Trail dan Off-road
    Zenuar Istanto, 15 Jun, 2021
  • Bedah Trio Trail Kompetisi Kawasaki di Pasar Tanah Air
    Bedah Trio Trail Kompetisi Kawasaki di Pasar Tanah Air
    Helmi Alfriandi, 04 Nov, 2020

Bandingkan

You can add 3 variants maximum*