Toyota Vios Buatan Indonesia Diminati Pasar Ekspor

Jakarta: Meskipun tidak termasuk ke dalam rangking tiga besar jajaran produk ekspor yang dominan seperti generasi terbaru dari Fortuner dan Kijang Innova serta model LCGCnya, Toyota Agya, namun PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) secara konsisten tetap menjalankan roda produksi Toyota Vios. Rupanya, terdapat alasan tersendiri bagi 'genus' yang tidak terlalu dilirik oleh konsumen domestik. Ya, dari total volume produksi Vios di plant TMMIN Karawang 2, Jawa Barat, sebanyak 85% diserap oleh 13 negara di seluruh dunia dan 15% untuk menjawab kebutuhan dalam negeri.

“Ekspor Vios adalah bukti nyata bahwa Indonesia memiliki potensi untuk memenangkan kompetisi yang semakin kompetitif di era perdagangan bebas ini. Namun, kita harus terus menerus bekerja keras menjaga daya saing, seperti memperkuat kedalaman industri otomotif dan kualitas sumber daya manusia, agar tetap dapat berkompetisi dan dipercaya sebagai basis produksi dan ekspor Vios,” jelas Warih Andang Tjahjono, Wakil Presiden Direktur TMMIN.

Produk sedan Toyota ini telah mulai diproduksi di Tanah Air dari penghujung tahun 2013 dan mengaplikasikan kandungan lokal sebanyak 60%. Seiring berjalannya waktu, Vios masuk ke dalam daftar ekspor yang ditujukan ke negara-negara Asia dan Timur Tengah dengan total pengiriman setiap bulannya 1.500 unit. Oleh karena hasil produksi yang berkualitas internasional, maka volumenya berkembang dua kali lipat lebih menjadi 3.500 unit per bulan. Pun secara akumulasi dari pertama kali produksi, tercatat sudah ada sebanyak 110.500 unit Toyota Vios yang keluar dari pabrik TMMIN dengan 93.900 unit dikirimkan secara utuh untuk pasar mancanegara sedangkan 16.600 unit nya untuk pasar domestik.

“Membangun industri tidaklah instan. Toyota berada di tahap sekarang ini karena kami telah mengalami perjalanan panjang selama 45 tahun yang penuh perjuangan. Mulai dari membangun SDM, mengembangkan kapasibilitas supplier, penambahan investasi, hingga berbagai kerja sama dengan pemerintah dan akademisi kami lakukan untuk bersama-sama membangun industri Indonesia. Dan upaya ini tidak akan pernah benhenti sesuai dengan filosofi Toyota yaitu continuous improvement,” terang I Made Dana Tangkas, Direktur Korporasi dan Hubungan Eksternal TMMIN.

Di pasar Indonesia sendiri, Vios diniagakan oleh PT Toyota Astra Motor (TAM) dan telah memasuki generasi ketiga. Sedan dengan dimensi panjang bodi 4,4 meter ini dibekali depot tenaga peminum bensin 4-silinder 1NZ-FE berkekuatan 1.5L. Prestasinya menyajikan daya maksimum 109 PS dan melontarkan momen puntir 141 Nm yang dikawinkan dengan dua pilihan mode pemindah tenaga yakni otomatis 4-percepatan atau manual 5-percepatan.

Varian yang disediakan oleh TAM untuk line-up Vios terdiri dari E, G dan TRD Sportivo, dimana masing-masing varian dilengkapi dengan dua pilihan transmisi. Mengenai harga banderolnya, Vios dijual Rp 271,9 Juta – Rp 281,5 Juta untuk tipe E, Rp 290,3 Juta – Rp 302,9 Juta untuk tipe G dan kasta tertingginya mulai Rp 306,2 Juta sampai Rp 319,2 Juta.

Meski hanya diperuntukkan 15% dari total produksinya untuk kebutuhan domestik, tetapi prestasinya cukup gemilang. Merujuk data penjualan wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) per bulan Mei 2016, Toyota Vios masih terus memimpin puncak klasemen segmen Mini Sedan dengan membukukan 575 unit selama bulan Januari hingga Mei. Angka tersebut lebih unggul 245 unit dari rivalnya, Honda City. Mengenai varian terlarisnya yakni Vios G bertransmisi manual sebanyak 42% atau 243 unit.

Baca Juga: Corolla Altis Masih Sanggup Bertarung Dengan Civic