Toyota, Nissan, Honda Jalin Kerjasama
Dalam hal penjualan, Honda, Nissan dan Toyota memang bersaing. Namun demi pelayanan pada konsumen, ketiga pabrikan itu siap bekerjasama. Hal ini terjadi di Jepang. Bersama delapan perusahaan lain, Honda, Nissan dan Toyota sepakat membangun jaringan Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPB) Hidrogen untuk kendaraan berteknologi fuel cell.
Dilansir dari caradvice, jalinan kerjasama ini terealisasi pada kuartal pertama tahun depan. Selain ketiga pabrikan besar itu, terdapat juga perusahaan lain yang bergerak di bidang energi dan keuangan seperti Nippon Oil & Energy, Idemitsu Kosan, Iwatani, Tokyo Gas, Toho Gas, Air Liquide, Toyota Tsusho, dan Development Bank of Japan. Sementara ditargetkan, hasil dari kerjasama ini, nantinya terbangun 80 stasiun pengisian baru untuk kendaraan fuel cell di seluruh Jepang.
Untuk mencapai target itu, setidaknya membutuhkan waktu hingga empat tahun. Namun, tidak hanya sebatas 80 stasiun pengisian, kerjasama itu juga diharapkan dapat terus menambah populasi SPB hidrogen nantinya.
Dengan menyebarnya SPB hidrogen di seluruh Jepang, minat masyarakat terhadap kendaraan ramah lingkungan diharapkan dapat meningkat. Selain itu, pemerintah Jepang melalui Kementerian Perekonomian, Perdagangan dan Industri, juga mematok target pendirian 160 SPBU hidrogen hingga 2020. Sementara untuk populasi mobil, diprediksi meningkat hingga 40 ribu unit di tahun yang sama.
Kerjasama juga meliputi berbagai aspek. Seperti promosi teknologi hidrogen pada kendaraan, pengembangan teknologi pengisian yang lebih cepat dan mudah, serta standardisasi peralatan untuk menjamin keamanan.
Seperti diketahui, saat ini pabrikan kendaraan dunia memang tengah mencari inovasi baru untuk menciptakan kendaraan yang ramah lingkungan. Tidak hanya listrik, mobil berteknologi hidrogen juga dianggap bisa berperan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar konvensional di masa depan. Bahan bakar hidrogen juga dianggap lebih murah dibanding model dengan menggunakan listrik.
Saat ini, beberapa pabrikan mobil Jepang memang sudah memiliki produk dengan teknologi fuel cell. Seperti Honda yang memiliki Clarity dan Toyota dengan Mirai. Namun penjualan mobil berteknologi fuel cell terbilang masih kecil. Di Jepang sendiri, pasarnya baru menyerap delapan persen mobil berbahan bakar alternatif saat ini.
Lantaran masih kurangnya insfrastruktur serta harga yang terbilang tinggi, membuat masyarakat masih kurang berminat memiliki Honda Clarity ataupun Toyota Mirai. Dengan kerjasama yang baru saja dilakukan, diharapkan minat masyarakat dapat meningkat. Selain itu, diharapkan harga jual kendaraan berteknologi fuel cell juga lebih terjangkau. (Aldiro/RS)
Baca juga: Toyota Hadirkan Booth Seharga Rp 2,5 Miliar Di Museum Angkut
Jual mobil anda dengan harga terbaik
Model Mobil Toyota
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Toyota Terbaru di Oto
Artikel Mobil Toyota dari Carvaganza
Artikel Mobil Toyota dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature