Top 3 Berita Mobil Minggu Ini: Kecelakaan Jeep, GIIAS Ditunda Lagi dan Penjualan Semester I 2021
Pekan ini kecelakaan yang dialami Muhammad Al Abdullah, Bos Garansido di Tol Kanci ke arah Jateng menjadi pembicaraan. Dulu perusahaan ini sempat menaungi merek seperti Chrysler, Jeep, Dodge. Nah, pria yang karib disapa Memet, alami tubrukan berat. Ia menunggangi Jeep Grand Cherokee Summit lansiran 2014. Beruntung dirinya selamat, walau dalam pengakuan, sejumlah fitur keselamatan tidak bekerja. Amsal, Active Braking (sistem rem otomatis) maupun airbags tak dapat memberi faedah. Kita sebagai pengendara apa tindakan preventif yang harus dilakukan?
Sementara gelaran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021 lagi-lagi tertunda. Pandemi Covid-19 berikut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menunda pelaksanaan GIIAS. Diumumkan, pameran otomotif itu harus mundur ke pertengahan November seiring dengan adanya keputusan PPKM yang diperpanjang sampai 25 Juli 2021.
Padahal secara angka, penjualan otomotif Indonesia di semester pertama lumayan baik. Di kawasan ASEAN, Indonesia berada di posisi kedua di bawah Thailand. Toyota masih menjadi jawara penjualan nasonal. Mitsubishi dan Honda bersaing di papan atas. Mitsubishi bahkan mencatat penjualan terbaiknya tahun ini.
Kecelakaan Mantan Boss Jeep Indonesia
Muhammad Al Abdullah, Bos Garansido kecelakaan di Tol Kanci ke arah Jateng. Dulu perusahaan ini sempat menaungi merek seperti Chrysler, Jeep, Dodge. Nah, pria yang karib disapa Memet, alami tubrukan berat. Ia menunggangi Jeep Grand Cherokee Summit lansiran 2014. Beruntung dirinya selamat, walau dalam pengakuan, sejumlah fitur keselamatan tidak bekerja. Amsal, Active Braking (sistem rem otomatis) maupun airbags tak dapat memberi faedah.
Untuk diketahui, Jeep Grand Cherokee Summit 2014 yang dikendarai Memet menggunakan mesin bensin 3,6 liter. Enjin berkubikasi delapan silinder ini memiliki tenaga 290 HP (294 PS) pada 6.400 rpm dan torsi puncak 260 Nm di 4.800 rpm. Tenaga disalurkan menggunakan transmisi otomatis ke seluruh roda atau 4WD.
Lantas dalam hal keamanan, yakni bantalan udara, terpasang di banyak titik. Misal Driver Air Bag, Passenger Air Bag, Front Head Air Bag, Rear Head Air Bag dan Front Side Air Bag. Demi menambah kemanan. Tersisip pula perangkat canggih seperti Adaptive Cruise Control, Forward Collision Warning, Advanced Brake Assist dan Blind Spot and Rear Cross Path Detection.
Nah, kalau mengacu pada ANCAP. SUV asal Paman Sam keluaran 2014 ini padahal mengantongi predikat sempurna dalam uji tabrak. Ia mendapat rating lima bintang. Seharusnya menjadi mobil sangat aman. Namun dalam kasus ini, mantan Boss Jeep Indonesia mengeluhkan kegagalan perangkat safety berkerja dengan baik.
“Alhamdulillah saya mengemudi sendiri dan selamat tanpa luka. Walau Airbags pun tidak keluar! Saya sudah mengajukan complaint ke pihak principal Jeep, melalui APM. Karena bagaimana bisa mobil dengan fitur safety “canggih” yang “berlimpah” tapi saat kejadian perangkat safety ABCS dan Airbags tidak ada yang berfungsi satu pun. Apabila pihak FCA tidak bertanggung jawab, dikarenakan kondisi saya selamet dan tidak cidera. Yah, mari kita selesaikan secara hukum. Untuk teman-teman semua. Secanggih apapun mobil kalian, tidak ada tandingan dengan berdoa dan sholawat sebagai personal guard,” kata Memet.
Seperti apa kronologinya? Lalu bagaimana tanggapan DAS Indonesia sebagai pemegang merek? Baca lengkapnya di sini.
Baca juga: DAS Indonesia Siap Selidiki Airbags Tak Mengembang Milik Mantan Bos Jeep di Tol Kanci
GIIAS 2021 Lagi-Lagi Mundur
Pandemi berikut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menunda pelaksanaan berbagai gelaran besar. Salah satunya adalah Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS). Diumumkan, pameran otomotif itu harus mundur ke pertengahan November seiring dengan adanya keputusan PPKM yang diperpanjang sampai 25 Juli 2021.
Ya, GIIAS boleh dibilang sebagai salah satu gelaran yang ditunggu para penggiat otomotif. Semula direncanakan Agustus dan sempat mundur ke September, namun kondisi membuatnya kembali dijadwalkan ulang ke November. Lebih tepatnya di 11-21 November. Pertimbangan ini disebut didasari arahan langsung pemerintah untuk bekerja sama dan bahu membahu melaksanakan PPKM agar menurunkan jumlah sekaligus mengatasi kasus Covid-19.
Gaikindo berharap dapat merealisasikan rencana penyelenggaraan GIIAS 2021 meski tertunda untuk kesekian kali. Kendati begitu, kesehatan dan keselamatan nasional tetap jadi pertimbangan utama sehingga mereka tetap berfokus untuk mendukung langkah pemerintah berjuang dalam mengatasi pandemi.
Meski ditunda, penjadwalan ulang ke November ini sendiri mendapat dukungan penuh dari seluruh anggota Gaikindo. Diyakini, Agen Pemegang Merek (APM) anggota tetap menghadirkan yang terbaik di jadwal terbaru ini, seperti dipaparkan Rizwan Alamsjah sebagai Ketua III sekaligus Ketua Penyelenggara Pameran. “Kami yakin kehadiran GIIAS pada November nanti tidak akan mengurangi intisari perkembangan teknologi dari industri otomotif yang ditampilkan peserta untuk masyarakat Indonesia,” ujar Rizwan. Baca lengkapnya di sini.
Penjualan Otomotif Semester I 2021
Penjualan otomotif nasional di semester pertama 2021 belum menunjukkan angka yang menggembirakan. Untuk kawasan ASEAN, Indonesia berada di bawah Thailand. Sejauh ini, penjualan kendaraan di Indonesia berada di angka 320.749 unit. RI mencatat pertumbuhan sebesar 29 persen dari periode sama tahun lalu 248.309 unit.
Untuk angka domestik, sepanjang Januari hingga Juni berdasarkan laporan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), masih menempatkan Toyota di posisi teratas. Persaingan ketat terjadi antara Honda dengan Mitsubishi. Gaikindo mencatat total kumulatif penjualan ritel kendaraan roda empat atau lebih pada Januari – Juni 2021 tercatat 387.873 unit, tumbuh 33,5 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, yakni 290.582 unit. Dari jumlah tersebut, Toyota sepanjang semester pertama tahun ini membukukan penjualan ritel 120.717 unit. Volume tersebut menempatkannya sebagai merek terlaris di pasar otomotif Indonesia dengan pangsa 31,1 persen.
Di posisi kedua merek mobil terlaris, ada Daihatsu yang membukukan penjualan ritel sebanyak 67.232 unit pada paruh pertama 2021. Capaian itu membuat Daihatsu menguasai pangsa pasar otomotif nasional 17,3 persen.
Persaingan ketat justru terjadi di perebutan peringkat ketiga, terjadi antara Honda dengan Mitsubishi Motors. Sepanjang semester I/2021, Honda tercatat melego 49.439 unit kendaraan, sementara Mitsubishi menempel ketat dengan raihan penjualan 47.781 unit. Artinya, kedua merek ini hanya terpaut 1.658 unit. Dengan raihan tersebut, Honda bertengger di peringkat ketiga merek mobil terlaris dengan pangsa pasar 12,7 persen, sementara Mitsubishi Motors berada di posisi ke-14 dengan penguasaan pasar 12,3 persen.
Sementara itu, Suzuki yang sepanjang tahun 2020 parkir di peringkat ke-4, pada tahun ini mesti rela turun satu peringkat ke posisi lima dengan raihan penjualan ritel 40.928 unit. Volume tersebut membuat Suzuki memiliki pangsa pasar sebesar 10,6 persen. Baca lengkapnya di sini. (Raju)
Jual mobil anda dengan harga terbaik
Model Mobil Jeep
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Jeep Cherokee Terbaru di Oto
Tren SUV
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Jeep Cherokee dari Carvaganza
Artikel Mobil Jeep Cherokee dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice