Terbelit Recall Airbag, Takata Akan Nyatakan Bangkrut
Takata Corp., perusahaan yang terlibat kasus airbag bakal menyatakan bangkrut. Klaim ini, ditujukan sebagai langkah penyelamatan terakhir akibat recall airbag yang merupakan kasus recall terbesar sepanjang sejarah otomotif.
Seperti dirilis Automotive News hari ini, Senin (26/6) nanti, Takata melayangkan pernyataan bangkrut agar mendapat perlindungan dari kreditur. Hal ini lantaran kasus yang melibatkan mereka, menguras miliaran dolar untuk merecall dan mensubstitusi airbag serta ganti rugi pada para pelanggan.
Sebelumnya, pabrikan peranti keselamatan berupa safety belt dan airbag ini, disalahkan atas kematian 16 pengemudi dan lebih dari 150 cedera sejak 2003. Hal ini disebabkan malfungsi serta pecahan airbag yang mengembang dengan tak semestinya saat kecelakaan.
Indonesia merupakan salah satu negara yang termasuk dalam recallnya. PT Honda Prospect Motor, Mei lalu masih memperingatkan konsumen untuk mengganti airbag dari banyak model yang beredar di tanah air. Toyota pun, mobil-mobil mereka yang berpotensi menggunakan airbag cacat produksi seperti Toyota Corolla, Yaris, Vios dan Camry produksi 2001-2008, dipanggil ke bengkel.
Untuk tiba di posisi ini, Takata sudah mengucurkan 1 miliar dolar dalam upaya menyelesaikan kasusnya. Biaya itu keluar untuk membayar denda lebih dari 25 juta dolar, 125 juta dolar untuk penggantian pada korban dan 850 juta dolar sebagai kompensasi untuk pabrikan mobil.
Maklum saja, jika kasus ini menjadi demikian besar. Autonews merilis, Takata merupakan perusahaan penyuplai peranti keselamatan yang digunakan paling banyak merek otomotif dibanding merek lain. Maka, ketika terjadi hal yang tak diinginkan pada supplier ini, hal yang tak diprediksi pun bisa terjadi, seperti kebangkrutan ini.
Langkah berikutnya, setelah menyatakan bangkrut, Takata akan mencari pinjaman ke bank finansial. Dari sana mereka berharap mendapat kucuran dana ratusan juta dolar, sebut sumber yang tak disebut namanya oleh autonews.
Aksi bangkrut ini dibutuhkan setelah akhirnya saham Takata terus jatuh di minggu-minggu terakhir. Klaim bangkrut itu, selaras dengan upaya Key Safety System Inc (KSS), yang siap mengakuisisi dan menyelamatkan pabrik-pabrik Takata. Perusahaan ini bakal menggunakan fasilitas Takata untuk memperluas produksinya.
Langkah pernyataan bangkrut segera dirilis Takata baik di Amerika Serikat maupun Jepang. Di kedua negara itulah merek ini tumbuh dari sekadar bisnis keluarga, menjadi perusahaan internasional dan hancur seketika.
Sejatinya, setelah Takata bangkrut, kiprahnya tak begitu saja hilang dari dunia industri otomotif. KSS nantinya menjadi merek baru yang merestrukturisasi bisnis Takata dan menjadi supplier peranti pengembang airbag serta safety belt.
Takata bukan kali ini saja terkait recall besar-besaran. Sebelum tiba di titik menjadi merek dunia otomotif yang melakukan recall terbesar di dunia, Takata pernah menjadi nomor dua di 1995.
Kala itu safety belt yang menjadi produknya dikeluhkan Honda. Konsumen Honda merasa sabuk pengaman di mobilnya tak berfungsi baik untuk menahan maupun sulit untuk ditarik ketika digunakan. Tak kurang dari 8 juta mobil terlibat recall ini.
Baca Juga: Honda gandeng Hitachi. Bukan untuk bikin TV
Sumber : Automotive News, autoevolution
Jual mobil anda dengan harga terbaik
Model Mobil Honda
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Honda Mobilio Terbaru di Oto
Tren MPV
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Honda Mobilio dari Carvaganza
Artikel Mobil Honda Mobilio dari Zigwheels
- Motovaganza
- Artikel Feature