Produksi Model Hybrid, Ini Rencana Elektrifikasi Toyota di Indonesia
Tren kendaraan listrik saat ini tengah menjadi bahasan yang menarik di Indonesia. Beragam produk ditawarkan pemegang merek baik roda dua maupun roda empat, baik pabrikan Jepang, Korea, Eropa, dan China. Sebagai pemain senior, PT Toyota Astra Motor (TAM) mengungkapkan komitmennya untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam upaya memasyarakatkan kendaraan ramah lingkungan.
Toyota menghadirkan berbagai pilihan sarana mobilitas bagi masyarakat baik dari sisi produk, teknologi, maupun layanan, termasuk pilihan teknologi kendaraan yang terdiri dari Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-In Hybrid Vehicle (PEV) dan Battery Electric Vehicle (BEV).
"Toyota menyambut baik upaya pemerintah Indonesia dalam mengakselerasi kehadiran kendaraan-kendaraan yang ramah lingkungan. Kami sangat mengapresiasi keseriusan pemerintah memperhatikan kemajuan teknologi kendaraan termasuk kendaraan elektrifikasi, dalam upaya bersama menjaga lingkungan untuk masa depan kehidupan yang lebih baik. Karena itu, pada dasarnya Toyota memiliki pemahaman yang sama dengan Pemerintah terkait dengan tujuan kehadiran regulasi CO2 Tax," ucap President Director PT Toyota-Astra Motor, Susumu Matsuda dalam sambutannya di acara TAM Electrification Day 2021, Kamis (29/10/2021).
Toyota sendiri telah melakukan gerakan pengurangan emisi jauh sebelum adanya regulasi-regulasi yang ditetapkan pemerintah. Toyota menilai upaya mengurangi produksi CO2 dari kendaraan bermotor tanpa mengurangi pula aktifitas mobilitas masyarakat merupakan tantangan besar yang harus dihadapi.
Melalui studi berkelanjutan yang dilandasi semangat Kaizen, Toyota melakukan inovasi teknologi otomotif guna menyediakan berbagai pilihan sarana mobilitas sesuai kebutuhan pelanggan yang sangat luas dan ramah lingkungan. Selain mengadopsi teknologi-teknologi yang rendah emisi seperti, Electronic Fuel Injection (EFI), Variable Valve Timing-Intelligent (VVT-I), Dual VVT-I dan lainnya. Sejalan dengan tren perkembangan teknologi, TAM juga telah menghadirkan kendaraan elektrifikasi berteknologi HEV, PHEV, hingga BEV melalui dua brand Toyota dan Lexus dengan menyediakan complete line-up.
"Dalam rencana jangka panjang, selain menambah line-up teknologi ramah lingkungan, kami juga akan melakukan improvement teknologi ICE agar kadar emisinya semakin rendah," kata Vice President Director PT Toyota-Astra Motor, Henry Tanoto, di kesempatan yang sama.
Baca juga: Toyota Camry Hybrid Dapat Penyegaran, Harganya Kini di Bawah Rp 800 Juta
Secara global saat ini, Toyota memiliki 55 line-up kendaraan elektrifikasi mulai yang terdiri dari kendaraan berteknologi HEV, PHEV, BEV, maupun FCEV dengan total penjualan lebih dari 2 juta unit setiap tahunnya dan telah mengurangi total kumulatif emisi karbon sebesar 140 juta ton dalam waktu lebih dari 20 tahun. Pada tahun 2030, Toyota menargetkan penjualan lebih dari 30 juta unit lebih kendaraan elektrifikasi dengan penjualan tahunan sebesar 5,5 juta di seluruh dunia.
Di Indonesia, TAM pertama kali menghadirkan kendaraan elektrifikasi HEV melalui Toyota Prius Hybrid pada 2009 dan Lexus LS600h pada 2010. Hingga saat ini, Toyota Indonesia telah memiliki 10 model kendaraan elektrifikasi, sebutan Toyota untuk produk dengan menggunakan baterai, mulai dari HEV, PHEV, hingga BEV.
Kehadiran kendaraan HEV juga mendapat respon yang positif. Untuk Corolla Cross Hybrid misalnya, penjualan kendaraan elektrifikasi yang diluncurkan Toyota pada 2020 dalam kurun waktu kurang dari 6 (enam) bulan sejak peluncuran resminya, Toyota berhasil memasarkan sebanyak 652 unit dan 1.070 unit selama 2021 atau meningkat 64% dibanding tahun sebelumnya.
“Penjualan Corolla Cross Hybrid memberikan kontribusi yang signifikan terhadap total penjualan kendaraan elektrifikasi Toyota yang hingga 2021 mencapai 4.975 unit. Dan selama tahun 2021 hingga bulan September penjualannya menyentuh angka 1.409 unit,” kata Henry.
Kehadiran regulasi CO2 Tax diyakini juga akan meningkatkan penjualan kendaraan elektrifikasi Toyota sehingga kontribusinya untuk menurunkan emisi karbon juga semakin besar. Sebelum adanya penerapan regulasi CO2 Tax, perbedaan harga kendaraan hybrid dan non-hybrid mencapai Rp 50 juta hingga Rp 160 Juta per unit. Namun dengan adanya implementasi CO2 Tax, perbedaan harga turun berkisar Rp 40 juta hingga Rp 60 juta per unit dengan harga terjauh sekitar Rp 100 juta lebih sedikit.
"Dari total 4.975 unit kendaraan elektrifikasi Toyota yang sudah dipasarkan sejak 2009, kontribusi menurunkan emisi CO2-nya mencapai 300.000 gram untuk per kilometernya. Kami optimis, penerapan regulasi karbon ini akan makin meningkatkan kontribusi bagi penurunan emisi CO2 dari keberadaan kendaraan elektrifikasi Toyota di Indonesia karena harganya semakin kompetitif bagi pelanggan," kata Marketing Director PT Toyota-Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy.
Baca juga: Menebak Harga Toyota Avanza Veloz Terbaru, Bakal Naik Rp 30-40 Juta
Produksi EV di Indonesia
Anton melihat tren EV akan semakin besar ke depannya. Saat ini rasio penjualan antara produk EV dan kendaraan dengan mesin konvensional masih belum banyak, masih di bawah 1 persen. Tapi yang pasti di masa depan, tren ini akan meningkat.
Untuk menghadapi tren ini di Indonesia, Toyota berencana akan memproduksi produk hybrid mulai 2022. Harapannya ini akan membuat serapan produk hybrid, yang dalam bahasa Toyota termasuk EV, akan semakin meningkat.
"Apabila ada produksi di dalam negeri, ada CKD, komposisi bisa naik. Tahun depan akan kami produksi di Indonesia kendaraan listrik. Pada saat produksi lokal, pada saat itu komposisi akan meningkat lebih drastis," ucap Anton.
Soal produk-produk murni baterai elektrik yang mulai masuk ke Indonesia, Anton masih percaya cara yang ditempuh Toyota lebih baik. Toyota memberikan pilihan untuk konsumen sesuai dengan kebutuhannya.
"Kita tidak fokus ke satu teknologi, tapi beberapa teknologi, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi infrastruktur. Melihat kondisi di sini. Teknologi biasa (mesin konvensional) pun akan kita tingkatkan. Kita komitmen dukung pemerintah, makanya akan produksi tahun depan EV di sini," tegas Anton.
Toyota juga telah menghadirkan EV Smart Mobility di Nusa Bali dan akan dikembangkan ke daerah destinasi wisata lainnya di Indonesia dalam upaya makin mempopulerkan kendaraan elektrifikasi bagi masyarakat. Terbaru, Toyota menghadirkan pembaruan Camry Hybrid yang dibanderol Rp 700 jutaan dan sudah menggunakan skema pajak emisi. (Sta/Raju)
Baca juga: Bakal Ada Model Baru, Ini Harga Bekas Toyota Avanza Veloz
Jual mobil anda dengan harga terbaik
Model Mobil Toyota
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Toyota Terbaru di Oto
Artikel Mobil Toyota dari Carvaganza
Artikel Mobil Toyota dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature