Prediksi Perubahan Toyota Agya dan Daihatsu Ayla Generasi Baru, Sudah Harus Berubah Total

 

Toyota Agya dan Daihatsu Ayla sudah eksis sejak Agustus 2013. Jalan sembilan tahun hidupnya, sudah beberapa kali mengalami perubahan. Pernah sebatas minor, sampai keluar versi mesin 4-silinder yang lebih bertenaga. Namun tetap tidak bisa menaklukkan Honda Brio Satya sebagai rival paling sepadan. Tentu saja Toyota-Daihatsu tak tinggal diam. Generasi terbaru sedang disiapkan. Terindikasi juga di Malaysia lewat Perodua Axia yang dikabarkan muncul 2023 semester pertama.

Mengenai ubahan terjadi untuk duo Agya dan Ayla sangat mudah ditebak. Sebab pabrikan sudah memiliki teknologi mesin, transmisi, fitur dan sistem keamanan yang juga dimiliki di lini produk Toyota maupun Daihatsu. Dipastikan format enjin berubah. Kalau di model eksis, pakai 1,2 liter NR 4 silinder segaris, 16 katup, DOHC, Dual VVT-i. Sedangkan model anyar bakal menggunakan mesin Rocky atau Raize.

Tidak salah, jantung pacu WA-VE (Euro 4) 3 cylinder in-line, 12 valve DOHC with Dual VVT-i bakal tertanam di Toyota Agya dan Daihatsu Ayla 2023. Ukuran diameter kali torak 73,5 mm x 94,1 mm. Dengan rasio kompresi 12.8 : 1, enjin itu bisa mengembuskan tenaga puncak 88 PS di 6,000 dan torsi maksimal 113 Nm pada 4.500 rpm. Opsi penyalur tenaga ke roda depan menggunakan transmisi manual lima percepatan. Satunya lagi, pakai D-CVT, sebagai andalan teknologi pabrikan. Kalau Brio hanya pakai CVT biasa.

Baca Juga: Harga Rp100 Jutaan, Daihatsu Ayla Bekas Tahun Muda Layak Dilirik

 

Opsi selanjutnya ialah pemacu 1KR-VET, 3 cylinder turbo, in-line, 12 valve DOHC with VVT-i 998 cc. Melalui diameter langkah 71.0 mm x 83.9 mm plus rasio kompresi 9,5:1. Ledakan piston memberi torsi puncak 140 Nm, mulai dari 2.400 hingga 4.000 rpm. Kemudian tenaga maksimal digapai 98 PS pada 6.000 rpm. Output lebih besar dibanding enjin non-turbo. Ada selisih tenaga 10 PS dan momen puntir 27 Nm. Opsi distribusi power sama dengan varian 1,2 liter.

Kalau mengikuti inovasi manufaktur. Platform terpasang pasti berganti, memakai DNGA untuk mobil perkotaan. Sasis monokok ini banyak memiliki keunggulan dibanding model lawas. Salah satunya peregangan jarak sumbu roda. Jika sama seperti Rocky, maka wheelbase bisa mencapai 2.525 mm. Ukuran lain seperti ground clearance dan dimensi dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

Untuk sistem redaman, Toyota Agya dan Daihatsu Ayla mengusung suspensi depan McPherson Strut. Sedangkan penyangga roda belakang berjenis Torsion Beam. Bentuk dan ukuran pelek bisa diatur sebagai diferensiasi produk. Entah pakai ring 14 inci atau boleh pula 15 inci. Lalu pengereman tetap, pakai cakram di depan dan drum (tromol) di belakang. Nantikan pembaruan informasi lainnya. (ALX/ODI)

 

Image: Automachi

Baca Juga: Bocoran Spesifikasi Toyota Innova Zenix dan Hybrid 2022 untuk Pasar Indonesia