Walau kondisi belum sepenuhnya normal. Suzuki Indonesia mencatat peningkatan pangsa pasar nasional. Naiknya lumayan 2,6 persen. Secara year-on-year (YoY) Januari-Agustus 2019 meraih 9,82 persen. Kini penguasaaan market menjadi 12,42 persen selama periode sama 2020 di sektor penjualan retail. Dan seperti bulan-bulan lalu, Carry Pick Up senantiasa jadi unit andalan, dengan kontribusi 53 persen.

Suzuki mengakui, persaingan industri otomotif semakin ketat. Sebab pasar mulai tumbuh kembali setelah sempat melemah. “Di tahun ini, pasar otomotif Indonesia cukup ketat dan menantang. Namun kami berusaha untuk terus memberikan produk dan pelayanan terbaik meskipun dalam kondisi pandemi Covid-19. Peningkatan pangsa pasar Suzuki pada 2020 dipimpin Carry Pick Up. Ini membuktikan bahwa Suzuki menawarkan produk yang sesuai kebutuhan masyarakat. Sehingga tetap menjadi pilihan pelanggan dalam kondisi apapun,” papar Donny Saputra, 4W Marketing Director PT SIS dalam laporan bulanan.

Carry Pick Up menyumbang 53 persen terhadap penjualan retail nasional Suzuki atau sejumlah 23.856 unit. Kemudian pangsa pasar kendaraan niaga ringan ini selama Januari hingga Agustus 2020 terungkit 10 persen. Jika dibandingkan periode sama tahun lalu, sekarang 61 persen. Sedangkan penyaluran dari diler ke tangan konsumen sebanyak 3.111 unit. Menurut mereka, ia turut jadi mobil komersial tepat guna bagi kebutuhan.

Dua model produksi dalam negeri lainnya menjadi penyumbang terbesar terhadap peningkatan pangsa pasar. Ertiga dengan kontribusi 15 persen atau tembus 6.870 unit. Selanjutnya Suzuki XL7 sejumlah 5.095 unit atau 11 persen. Lini produk lain seperti Karimun Wagon R, New Ignis, New Baleno dan Jimny juga berkontribusi. Namun tidak sebesar tiga model itu.

Baca juga: Makin Banyak Pelanggan Gunakan Layanan Test Drive Suzuki di Rumah

Lalu selama Agustus kemarin. Berdasar data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (GAIKINDO), Suzuki Indonesia menggenggam market share 14 persen atau 5.259 unit. Sedangkan kalau diakumulasi semua produsen, angka penjualan retail terkumpul 37.655 unit. Sebetulnya ini juga bagian indikasi. Kondisi mulai membaik, walau belum sepenuhnya daya serap berjalan optimal. “Kami berterima kasih atas kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap produk-produk Suzuki. Peningkatan pangsa pasar ini mendorong kami untuk terus berkontribusi terhadap pasar otomotif. Juga perekonomian nasional dengan membawa produk berkualitas sesuai kebutuhan masyarakat. Sehingga mendukung usaha ataupun kebutuhan keluarga,” Donny memungkasi.

Kinerja Bengkel

Kemudian kinerja bengkel ody Repair and Paint (BP) Suzuki lebih tinggi 43 persen dibanding Mei 2020. Bahkan Januari-Agustus 2020 jumlah unit masuk lebih tinggi 5,3 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Selama sebulan kemarin, perbaikan mobil mencapai 61,8 persen masuk kategori perbaikan ringan. Lalu 25,6 persen perbaikan menengah. Dan 12,6 persen berat. Kebanyakan konsumen datang ke bengkel resmi untuk melakukan servis ringan pada bodi mobil mereka.

Ada beberapa wilayah yang mulai menunjukkan kembali kinerja cukup baik, sejak pandemi Covid-19. Unit entry di Jawa Barat naik 40,9 persen jika dibandingkan Mei. Kemudian disusul Kalimantan, selama Agustus 2020 naik 27,3 persen dibandingkan Mei. Wilayah Jawa Timur pun terkerek 20,3 persen. Hingga saat ini, Suzuki memiliki 27 bengkel dan diler resmi yang menyediakan fasilitas Body Repair and Paint di seluruh di Indonesia. Jaringan ini selalu menerapkan protokol kesehatan dalam memberikan layanan terbaik kepada konsumen. Pabrikan juga terus memberi jassa seperti Home Service, Pick Up Service dan Suzuki Emergency Roadside Assistance (SERA). Itu dapat diakses melalui Halo Suzuki 0800-1100-800. (Alx/Tom)

Baca juga: Berbasis Toyota Corolla Wagon, Akhirnya Suzuki Swace Mulai Dijual Rp 522 Juta