Menerka 4 Mobil Baru Toyota yang Dijanjikan Melantai di Indonesia Tahun Ini
Sebetulnya mengenalkan model anyar menjadi salah satu rangsangan mendongkrak jualan. Namun tidak serta-merta dirilis begitu saja. Perusahaan sekaliber Toyota Astra Motor (TAM) jelas paham membaca pola dan pemetaan market. Juga mencermati momentum yang tepat. Namun pada masa paceklik darurat COVID-19 semuanya bisa saja jadi terlihat buram. Walau begitu, mereka berencana merilis sekitar empat model gres.
"Kalau secara planning sih harusnya ada tiga atau empat mobil baru. Tapi, kami belum tahu masih bisa tetap dengan jadwal yang sama atau tidak. Rencananya ada yang baru, lalu facelift atau penyegaran dan terdapat minor change (ubahan ringan) juga. Memang bakal ada model outline untuk pasar yang baru. Tetapi karena marketnya agak terganggu, ya kami belum tahu nantinya bakal seperti apa," tutur Dimas Aska, Interactive Communication Department Head Toyota Astra Motor, dalam video conference pekan lalu.
Terlepas dari COVID-19, agenda itu sesungguhnya bisa terlaksana di pameran otomotif seperti IIMS atau GIIAS 2020. Nah, di luar dari gelaran dan kaitan pernyataan itu. Tim OTO.com pun berusaha menganalisis prediksi jenis mobil anyar yang segera melenggang di penjuru Tanah Air. Kira-kira apa saja?
New Hilux 2020
Ramalan kedatangan Hilux berpijak dari disebutnya minor change. Arah yang paling kuat ialah mobil pekerja dua kabin Toyota. Termasuk pula rombakan kecil pada muka single cabin di segmen komersial. Lantaran ia menjadi model global, di beberapa negara sudah melakukan ubahan. Jadi diprediksi bakal mirip di sana.
Misal bisa Anda lihat pada bagian grille depan. Corak garis-garis kromium berganti mirip dengan rancangan heksagonal. Namun lebih lebar dan pakai pola sarang tawon di bagian dalam. Kalau itu berubah, otomatis bumper depan ikut berganti bentuk. Pola pahatan cenderung mengalir ke bawah. Lalu rumah lampu kabin dihiasi pula dengan plastik hitam.
Aksen serbagelap jua banyak ditemukan pada di bagian kisi-kisi, sehingga meningkatkan karakter pekerja tangguh. Sorot mata pakai pencahayaan LED. Bisa jadi lampu ini sebagai opsional di beberapa tipe atas. Sedangkan di bagian belakang menggunakan halogen. Bentuk buritan nyaris sama dengan model sekarang.
Hilux 2020 dipastikan tetap mengenakan enjin penenggak solar GD-series tipe 2GD-FTV. Baik untuk varian 4x4 maupun 4x2. Jantung pacu diesel ini punya kubikasi 2.393 cc. Mesin penenggak solar menghasilkan lecutan tenaga maksimum 149,6 PS pada 3.400 rpm. Sedangkan tendangan torsi tertinggi mencapai 408 Nm, rentang 1.600 rpm – 2.000 rpm. Penyalurannya ada yang bertipe manual enam percepatan dan pilihan transmisi 5-speed automatic dengan sport sequential shiftmatic. Kemudian di bagian kabin diduga tak banyak alami ubahan, kecuali jok kulit.
Fortuner 2020
Di Thailand, Fortuner facelift tengah uji coba dan tertangkap kamera. Tak butuh waktu lama, rendering (gambar sketsa) langsung bertebaran. Namun kalau diamati dari bocoran, ada tonjolan pada bumper depan dengan pahatan baru. Guratan di atas lampu kabut jua turut dibenahi, dibikin mirip bumerang. Sementara tarikan alur kap mesin masih sama dari model sekarang. Terlihat dua garis timbul di atas lampu utama.
Baca juga: Begini Tampilan Logis Toyota Fortuner Facelift, Apa Lagi yang Harusnya Berubah?
Lalu di bagian kaki-kaki, desain pelek berbeda. Tapi mungkin ukuran sama, menggunakan ring 17 inci dan ban 265/65. Ada opsi dikelir hitam atau dual tone. Masih di seputar eksterior, Fortuner facelift 2020 sepertinya mengandalkan teknologi LED Bi Beam sebagai lampu utama. Kemudian ditemani LED di Daytime Running Lamp.
Enjin diyakini masih sama. Tersedia pilihan mesin bensin Dual VVT-i 2,7 liter. Tenaga mencapai 163 PS di 5.500 rpm. Torsi maksimal 246 Nm pada 3.800 rpm. Yang kedua, diesel 2,4 liter empat silinder. Tidak hanya bertenaga besar, sebaran daya pun dibuat merata di seluruh putaran mesin. Mesin berkode 2GD-FTV juga disokong teknologi VNT (Variable Nozzle Turbocharger).
Keunggulannya, tekanan udara dari propeller turbo bisa diatur sesuai putaran mesin. Hal ini juga meminimalisasi gejala turbo lag atau jeda, saat menunggu tekanan turbo masuk ke ruang bakar. Tipe solar mampu menghasilkan tenaga 149 PS pada 3.400 rpm. Pada Fortuner dan Hilux, memiliki tenaga plus torsi sama, 408 Nm di rentang 1.600 rpm - 2.000 rpm. Agaknya pembaruan masih lama diluncurkan di sini. Bisa jadi semester pertama atau akhir tahun, sambil menunggu COVID-19 reda.
Mobil Listrik
Jujur ini yang agak sukar ditebak. Toyota menyebut model outline untuk pasar baru. Pernyataan itu bisa menjurus ke mobil listrik murni. Soalnya mereka tengah gencar di dunia elektrifikasi dan banyak lahan belum disentuh. Di Jepang, mereka punya BEV berkonfigurasi dua tempat duduk. Ia dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan mobilitas harian. Sasaran marketnya luas: pengemudi baru, kaum urban dan fleet market di moda transportasi.
Baca juga: Toyota Indonesia Luncurkan Prius Plug-in Hybrid 2020, Harga Rp 884 Juta
Unit diklaim sanggup melesat sejauh 100 km dalam satu pengisian daya. Si mungil dapat mencapai kecepatan maksimum 60 km/jam dan radius putar sangat pendek. Dimensinya 2,490 x 1,290 x 1,550 mm (PxLxT).
Atau bisa pula merilis sebuah EV lain semisal Coms. Ia punya lampu utama LED dengan lampu sein kuning terpisah. Kemudian sepasang fog lamp tertanam tepat di bawahnya. Terlihat tak memiliki grille depan, namun digantikan sebuah panel sebagai lokasi pengisian baterai. Penggunaan pelek ada yang pakai model kaleng dan berpalang dual tone 12 inci. Lalu di buritan seolah memiliki patahan mirip bak pikap tapi lebih kecil. Ini memungkinkan kendaraan membawa boks tertentu.
Coms sementara ini diproduksi menggunakan jenis baterai timbal asam konvensional, bukan lithium ion. Penyimpan daya ini dipakai untuk mengaliri tenaga dari motor penggerak tunggal. Daya terpancar sekitar 6,8 PS kemudian dorongan torsi puncak 40 Nm dari spesifikasi global. Energi kinetik disalurkan ke roda belakang via direct drive. Kemungkinan kinerja itu bisa berubah berdasar kebutuhan pasar dan kemampuan dinamo gerak.
Formulasi itu digunakan guna menjelajah perkotaan sekitar 50 km. Waktu pengisian diturunkan menjadi sekitar enam jam hingga penuh. Generasi sebelumnya butuh delapan jam, lebih lama. Motor listrik mampu mendorong Coms dengan kecepatan sekitar 60 km/jam. Kapasitas muatan bagasi diperkirakan lebih dari 30 kg. Unit tersedia dalam dua varian, P.COM sebagai mobil pribadi dan B.COM untuk teman bisnis.
Toyota Raize
Pernyataan itu menyebut tiga atau empat mobil anyar. Kalau begitu, model terakhir kemungkinan Toyota Raize. Meski kalau boleh jujur, kansnya ditimbang dari ceruk market amat kecil. Ia dikenalkan akhir tahun lalu dengan mimik sangat mirip RAV4 terbaru. Lihatlah pahatan grille trapesium besar disemprot cat hitam. Sudut kedua sisi mengotak, berpadu tonjolan bumper depan. Fog lamp bulat ditemani lampu strip LED di atasnya. Semua fender atau alis mobil dilapis plastik gelap, sambung dengan side skrit di seluruh tubuh.
Kesan crossover begitu kuat. Penerapan spion dan atap mengambang serbahitam diberikan, demi mendapat karakter menonjol. Di bawahnya, pelek dual tone lima palang dipasang mempermanis tampilan. Unit mengusung pelek alloy 17 inci dibalut ban 195/60 R17. Di balik bonet tertancap enjin bensin 996 cc pendingin air, 3 silinder segaris, 12 valve, DOHC serta disuntik turbo.
Jantung pacu ini sanggup melontarkan output 98 PS pada 6.000 rpm dan torsi 140 Nm di 4.000 rpm. Tenaga dari mesin disalurkan ke roda penggerak depan melalui transmisi otomatis model CVT. Itulah prediksi empat mobil yang diluncurkan di Indonesia. Betul atau tidak, ini soal waktu saja untuk menjawabnya. Tetap kunjungi OTO.com guna mendapat pembaruan informasi. (Alx/Tom)
Baca juga: Toyota Permudah Konsumen Akses Layanan Lewat Banyak Platform Digital
Jual mobil anda dengan harga terbaik
Model Mobil Toyota
GIIAS 2024
IMOS 2024
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Mobil Unggulan Toyota
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Toyota Terbaru di Oto
Artikel Mobil Toyota dari Carvaganza
Artikel Mobil Toyota dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature