Marak ‘Recall’, Subaru Turut Terlibat
JAKARTA: Belum usai dengan kasus airbag pada Honda Jazz yang marak diberitakan di dalam negeri, kini giliran Subaru yang ‘mengakui’ adanya permasalahan pada fitur keselamatan pasifnya, yakni airbag pada mobil Impreza rakitan tahun 2004-2007. Perusahaan otomotif asal Jepang tersebut mengklaim bahwa adanya indikasi kerusakan inflator dalam fungsi keselamatan tersebut. Dijelaskan, bagian inflator kantong udara pengemudi pada model yang terjangkit masalah telah diketahui cacat produksi.
Subaru menduga masalah yang muncul, kurang lebih sama dengan yang dialami pabrikan Honda, Toyota, dan Nissan. Permasalahan yang cukup serius ini disebabkan oleh uap air yang dapat menembus airbag, sehingga mengakibatkan inflator pecah. Selanjutnya, inflator yang rusak tersebut dapat menimbulkan ledakan yang disertai terlontarnya pecahan logam sehingga berpotensi membahayakan pengemudi dan penumpang.
Walaupun sejauh ini belum ada laporan kecelakaan terkait dengan cacatnya komponen airbag tersebut, namun Subaru tetap akan melakukan ‘recall’ guna mengantisipasi jatuhnya korban. Berdasarkan data yang tercatat, jumlah recall terbaru meliputi 320.000 unit Subaru Impreza produksi 2004-2007. Namun, belum ada penjelasan rinci tentang negara mana saja yang masuk dalam 320.000 unit tersebut. Kemungkinan besar, Indonesia juga termasuk dalam daftar recall Impreza. Fuji Heavy Industries (FHI) mengklaim bahwa mobil-mobil yang cacat produksi ini tersebar di Tiongkok, Amerika Serikat, dan Asia Pasifit. Sementara itu, berdasarkan pernyataan resmi dari Motor Image, negara yang terlibat dalam kasus ini cukup banyak, meliputi Singapura, Malaysia, Taiwan, Hongkong, Filipina, Thailand, dan Indonesia.
Walaupun mungkin terkesan sedikit ‘telat’ untuk melakukan recall mobil produksi sepuluh tahun yang lalu, namun FHI menekankan bahwa perbaikan merupakan wajib dilakukan dan ‘recall’ merupakan opsi yang paling tepat untuk permasalahan sekarang ini. Kendati demikian, apabila Indonesia memang terlibat dalam ‘kewajiban perbaikan’ ini, recall agak sulit untuk dilakukan. Pasalnya, Subaru Indonesia tengah beredar dan tidak dapat didata dengan mudah karena aktivitas penjualan telah dihentikan. Beberapa media lokal sempat mengkonfirmasi status recall ke salah satu sumber Subaru di Indonesia. Sayangnya, sumber tersebut masih enggan membeberkan kejelasan mengenai kasus Subaru Impreza ini. Perwakilan Subaru Indonesia pun masih belum memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai recall di tanah air.
Saat ini, sembari meningkatkan kampanye perbaikan massal, prinsipal Subaru di Jepang tengah mempersiapkan suku cadang pengganti komponen airbag yang cacat tersebut. Perbaikan akan mulai dilakukan awal 2016 dengan waktu pengerjaan sekitar 1,5 jam.
Sekedar informasi, kasus recall ini bukanlah yang pertama kali dilakukan oleh perusahaan otomotif asal Jepang ini. Pada tahun 2014, Subaru menarik model Forester buatan Januari-Maret 2013 akibat masalah karpet mobil. Recall yang melibatkan 10.137 unit itu dilakukan karena karpet mobil tidak diproduksi dengan benar. Hasilnya, karpet itu rusak dan melengkung jika terkena panas. Sebelum itu, Subaru juga pernah menarik 31.959 unit mobil produksinya, lantaran adanya indikasi kerusakan pada pedal rem. Penarikan tersebut mencakup 11.553 unit model Impreza 2012 baik dalam bentuk sedan dan wagon, serta 20.406 unit model Legacy dan Outback yang dirakit pada akhir tahun 2011.
Jual mobil anda dengan harga terbaik
Model Mobil Subaru
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Tren Hatchback
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Subaru Impreza dari Carvaganza
Artikel Mobil Subaru Impreza dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice