Kia Rilis PHEV Pertama Mereka

Kia Motors Corporation (KMC) memiliki visi yang sama dengan pabrikan lainnya dengan ingin terlibat dalam mewujudkan mimpi mobil ramah lingkungan. Kemudian visi itu diikuti oleh misi untuk menurunkan emisi CO2 hingga 25 persen sebelum tahun 2020. Dan target itu pun terpenuhi, untuk pertama kalinya sepanjang sejarah pabrikan ini berdiri, Kia meluncurkan model plug-in hybrid dalam wujud sedan Optima.

Kia Optima PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) mampu menempuh jarak 52,8 km dalam mode listrik. Menjadikannya kompetitif melawan komuter kota tanpa emisi gas buang lainnya. Dan jika mesin utama bekerja, figur emisi CO2 hanya 37 g/km memberi keringanan pajak bagi pembeli di negara-negara Eropa. Satu langkah penting bagi pabrikan asal Korea Selatan ini dalam memasuki dunia green technology. Meski belum sampai tahap emisi nol seperti mobil full-elektrik dan fuel-cell, sudah diakui teknologi PHEV merupakan tenaga penggerak alternatif yang paling masuk akal untuk dikembangkan secara massal saat ini.

Kia menggabungkan mesin bensin 2,0-liter direct injection bertenaga 154 hp dengan motor listrik berdaya 67 hp (50 kW) yang ditenagai oleh baterai lithium-ion polymer 9,8 kWh. Motor listrik menggantikan peran torque converter di transmisi otomatis 6-kecepatan. Saat keduanya bekerja bersamaan, mesin bensin dan motor listrik mengumpulkan tenaga 202 hp dan torsi 375 Nm.

Inti dari sistem hybrid ini adalah baterai lithium-ion terbaru yang mampu memproduksi energi lebih besar dibandingkan Optima hybrid terdahulu. Sementara simplisitas sistem hybrid membuat kemasan lebih kompak ketika disatukan dengan mesin bensin. Motor listrik dan transmisi otomatis berada di depan as roda depan sehingga transfer energi lebih efektif dan mengurangi kehilangan tenaga akibat konversi.

Hasilnya sebuah performa yang menonjol untuk mobil di segmen-D. Dengan jarak tempuh 52,8 km saat mode listrik dan dapat berjalan hingga 120 km/jam, sementara akselerasi 0-100 km/jam terhitung dalam 9,1 detik di mode hybrid. Motor listrik langsung menyediakan torsi sebesar 205 Nm walau dalam keadaan diam sekalipun, sehingga menghasilkan akselerasi spontan yang tidak didapatkan di mesin konvensional.

Emisi CO2 sudah sangat ditekan seminim mungkin, dan soal konsumsi bahan bakar Optima PHEV berpotensi menembus 75,1 km/liter yang tampaknya sulit untuk ditandingi model PHEV lainnya. Tidak hanya bagian powertrain yang berperan menghasilkan efisiensi luar biasa tersebut. Sisi aerodinamika turut diperhatikan seteliti mungkin untuk meminimalisir hambatan udara sebanyak mungkin. Perubahan paling signifikan dari sektor ini dibanding Optima standar adalah terdapat katup aktif yang terletak di gril depan, dimana bila dalam keadaan tertutup akan mengubah coefficent of drag (Cd) menjadi hanya 0,25.

Meski disesaki oleh motor listrik dan baterai, kepraktisan sebuah sedan tidak dilupakan berkat pengemasan yang rapi dan terstruktur. Baterai diletakkan di balik kursi belakang dan di sebagai area ban cadangan. Tangki bahan bakar sengaja dikurangi 15 liter, tapi Optima PHEV tetap memiliki luas bagasi 307 liter.

Baca Juga: BMW Indonesia Siapkan Lini Plug-in Hybrid

Sumber: Kia, Newspress UK