KIA Hengkang Dari Indonesia? Ini Hasil Penelusuran Kami
Santer tersebar kabar, KIA bangkrut di Indonesia. Kebetulan pada 22 Januari 2019 lalu, saya berkunjung ke kantor pusat PT Kia Mobil Indonesia (KMI) yang berlokasi di Sunter, Jakarta Utara. Bukan kali pertama saya ke markas besar produsen mobil asal Korea Selatan itu. Maksudnya, seharusnya tak sulit menemukan lokasinya.
Tatkala tiba di lokasi, ada pemandangan sedikit janggal. Logo besar bertuliskan KIA di gedung utama telah dicopot, membuat penampilannya tak mencuri perhatian lagi seperti sebelumnya. Memang ada beberapa mobil yang parkir di halaman depan, tapi sepertinya bukan antrean pembeli atau konsumen yang hendak melakukan perawatan di sana. Membuat saya sempat ragu, apa benar ini masih lokasinya.
Karena pintu gerbang terbuka, saya langsung nyelonong masuk ke dalam showroom utama. Betapa terkejutnya saya karena kondisi di dalam cukup gelap. Tak ada satupun lampu yang dihidupkan dan mobil-mobil yang terpajang pun terlihat mulai sedikit berdebu. Udara terasa agak pengap, karena penyejuk udara ruangan juga tak dihidupkan. Di meja konsultasi tak seorang pun wiraniaga yang duduk di sana. Padahal waktu masih menunjukkan jam kerja. Keadaan ini semakin memperkuat rumor tutupnya KIA di sini.
Seorang petugas keamanan menanyakan maksud kedatangan saya. Tujuan kami ke sana, waktu itu, ingin bertemu Ibu Siti Puji Rahayu, humas PT KMI dengan maksud meminjam satu unit KIA Grand Sedona Diesel yang hendak kami uji.
“Mas maaf ya, agak gelap soalnya listrik padam,” sapa Siti ke saya. Pernyataan yang menggelitik ini menjawab keraguan saya. “Masih jualan kok mas,” senyum Siti saat ditanya mengapa tak ada tenaga penjual di sana.
“Logo di luar dicopot?” tanya saya. “Iya kita memang ada rencana mau pindah kantor,” simpulnya. Ya, memang saat peluncuran KIA Grand Sedona Diesel, GM Business Development PT KMI, Harry Yanto, Juli 2018 lalu mengaku KMI hendak pindah ke bilangan Garuda di Kemayoran, Jakarta Pusat.
Lantaran tujuan saya untuk meminjam kendaraan, sejenak perbincangan kami sudahi. Setelah itu, kami menyelesaikan proses administratif serah terima kendaraan dan saya melenggang berpamitan.
Namun belakangan kabar bangkrutnya KIA semakin merebak. Bahkan berembus cerita, KIA di Indonesia berganti manajemen. Hari ini (1/2) langsung saya menghubungi kembali pihak KIA meminta konfirmasi lebih lanjut.
“Jadi begini, memang benar beberapa diler mengurangi aktifitas penjualan dengan melayani servis saja saat ini,” sebut Siti melalui pesan elektronik. Lebih lanjut, bahkan Siti menyebut, beberapa gerai penjualan tutup sebagai bagian dari konsolidasi yang dilakukan pihak diler. “Tapi untuk pergantian manajemen, saya sendiri belum dapat informasi. Jika ada pasti kami informasikan,” lanjutnya.
Saya tanya, “Berapa diler yang masih aktif, sampai kapan hanya melayani servis?” Siti mengaku harus cek dulu datanya. “Semoga tidak terlalu lama ya sampai kapannya,” tutup Siti. KMI masih menutup rapat informasi mengenai masa depan mereka di Indonesia.
Tapi tak bisa dipungkiri, banyak diler resmi KIA yang tutup. Contohnya diler KIA di Cibubur, berubah menjadi diler Wuling Motors. Diler KIA di Pasar Minggu, beralih menjadi diler Hyundai. Diler KIA Bintaro juga tutup dan belum ada kelanjutan menjadi diler apa. Sinyal yang tentu wajib jadi perhatian konsumennya. Beruntung sampai hari ini, KIA masih melayani dan membuka layanan purnajual bagi seluruh pemilik KIA di Indonesia. (RS/Odi)
Baca Juga: Risiko Mesin Terbakar, Hyundai dan Kia Dituntut Konsumen
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice