Kenapa Datsun GO Manual Tetap LCGC Sementara GO CVT Tidak?
Datsun GO baru meluncur dengan ubahan penampilan dan penambahan fitur. Salah satu yang paling menarik, GO dengan transmisi CVT. Menurut penjelasan Datsun, GO CVT tidak lagi berada di segmen LCGC, sedang GO dan GO+ baru bertransmisi manual 5-speed masih LCGC. Alasannya, ada sedikit perbedaan di sektor mesin karena penggunaan transmisi CVT itu, yang kemudian menyerempet standar batas konten lokal yang harus dibawa oleh mobil LCGC.
"Secara teknis, mesinnya berbeda, tenaganya berbeda antara MT dan CVT. Lantaran salah satu syarat LCGC adalah lokalisasi (komponen). Sedang sejumlah parts mesin (untuk CVT) didatangkan dari luar Indonesia," papar General Manager R&D Nissan Motor Indonesia, Masayuki Ohsugi saat jumpa media peluncuran New Datsun GO dan GO+, di Jakarta (7/5).
Transmisi Xtronic CVT terbaru Nissan, didatangkan dari negara tetangga, Thailand. Dengan itu, sejumlah bagian terkait mesin juga harus berubah menyesuaikan kebutuhan spesifikasi CVT. Akibatnya, batas lokalisasi komponen sebagai salah satu syarat LCGC jadi terlewat. Meski gelar mobil murah LCGC hilang, Datsun Indonesia tetap mementingkan konsumen Indonesia dengan tetap memberi banderol harga yang punya daya tarik. "Meski bukan LCGC lagi, kami tetap menawarkan harga yang menarik," tambah Masayuki.
Menurut Masato Nakamura selaku Head of Datsun Indonesia, pandangan orang soal Datsun GO CVT bukan LCGC, tak jadi pertimbangan berarti. Artinya, paradigma masyarakat dengan label LCGC berarti murah bisa berubah, selama harganya bisa bersaing, LCGC atau bukan tidak jadi soal. "Yang penting bagi kami harga untuk konsumen. Kami tidak ingin membahas soal kompetitor, tapi kalau dilihat mobil lain, CVT kami punya harga sangat kompetitif," ungkapnya dengan penuh percaya diri.
Soal kompetitor, yang paling mendekati Honda Brio Satya E CVT yang masih bergelar LCGC. Sebagai perbandingan, harga Datsun Go T Active CVT Rp 142,19 juta dan Honda Brio Satya E CVT Rp 152,5 juta. Keduanya punya kapasitas mesin sama, 1,2 liter, meski Datsun memakai mesin 3-silinder sedang Brio Satya 4-silinder.
Alasan lain, Datsun tak masalah dengan GO CVT bukan LCGC terkait dengan citra merek. Sejak meluncurnya Datsun Cross, Datsun Indonesia ingin menghilangkan pandangan Datsun sebagai merek LCGC. "Dari sudut pandang merek, sejak Datsun Cross meluncur kami menargetkan reposisi brand lebih kepada aspirasi penuh gaya untuk jiwa muda," kata Masato.
Datsun GO CVT memang bukan LCGC, tapi Datsun GO Panca dengan transmisi manual masih menyandang nama keindonesiaan sebagai tanda mobil Datsun hatchback 5-seater dengan konten lokal yang lebih banyak. (Tom/Van)
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Datsun GO Terbaru di Oto
Tren Hatchback
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Datsun GO dari Carvaganza
Artikel Mobil Datsun GO dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice