Jeep Grand Cherokee Dinilai Ramah Lingkungan Di Jepang
Tak sembarang mobil bisa masuk kategori ramah lingkungan. Khususnya di Jepang yang sudah memberlakukan pengawasan ketat soal emisi gas buang. Ada penilaian tersendiri yang berpengaruh terhadap pajak, sehingga manufaktur harus bisa memenuhi standar kualifikasi itu agar mendapat insentif pajak mobil ramah lingkungan. Intensif itu penting, agar konsumen lebih melirik mobil lantaran pajaknya lebih murah.
Ternyata, manufaktur Jeep kebanggaan negeri Paman Sam memiliki produk ramah lingkungan. Ya, Jeep Grand Cherokee 2017, baru-baru ini dilabeli sebagai mobil yang masuk kualifikasi eco-car di Jepang. Mid-size SUV bermesin bensin itu, mendapat empat bintang dalam penilaian emisi di sana, yang merupakan kunci yang dibutuhkan untuk program eco-car.
Berbekal mesin kebanggaan manufaktur, V6 Pentastar, Jeep Grand Cherokee berhasil melewati batas ketat emisi di negeri asal makanan Sushi itu. Hasilnya, konsumen yang membeli Grand Cherokee mendapat insentif pajak, yang tentunya menguntungkan, dengan kisaran nilai ¥58.000 - ¥66.000 atau sekitar Rp 6 - 7 Jutaan.
"Pencapaian ini kembali menegaskan status flagship dari Grand Cherokee di antara SUV lainnya dalam pasar global," papar Mike Manley selaku Head of Jeep Brand and Global Lead Executive for International Operations - FCA dalam siaran pers nya. "Bagi Grand Cherokee sendiri, hal ini juga menjadi pembuktian, sebagaimana yang biasa kita ungkapkan saat off-road bahwa hanya Jeep yang bisa mengikuti Jeep lainnya," tambahnya.
Hal itu ia ungkapkan karena Grand Cherokee bukan satu-satunya Jeep yang dinilai ramah lingkungan. Sebelumnya, Jeep Cherokee Trailhawk 2016 juga mendapat label eco-car dan insentif pajak serupa di Jepang.
Kunci keberhasilan Jeep Grand Cherokee sebagai eco-car terletak pada sistem mekanisnya. Mesin V6 Pentastar nya sudah dituning ulang dan meningkatkan tenaga menjadi 295 PS. Mesin itu juga didukung variable valve lift (VVL) dua langkah yang meningkatkan efisiensi bahan bakar. Sistemnya didesain untuk tetap berada pada mode pengangkatan rendah hingga pengemudi membutuhkan tenaga lebih. Barulah sistem merespons dan berganti ke mode pengangkatan tinggi, yang mengirimkan lebih banyak udara ke dalam silinder. Hasilnya, beban kerja pompa bahan bakarnya lebih sedikit.
Sistem itu juga didukung cooled Exhaust Gas Recirculation (EGR) yang membantu mengurangi emisi dan memangkas hasil pemompaan yang tekor. Selain itu, fitur Engine Stop-Start (ESS) dan transmisi otomatis 8-speed TorqueFlite yang halus juga berkontribusi terhadap hemat bahan bakar. Di Jepang, klaim konsumsi Grand Cherokee mencapai 9,6 km/liter.
Jeep sendiri merupakan salah satu manufaktur brand Amerika yang merajai penjualan di Jepang. Pada 2016 dilaporkan sejumlah 9.388 unit atau meningkat 31,7 persen dari tahun sebelumnya dan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Baca Juga: Duet Maut Jeep dan Harley-Davidson
Sumber: Automotive world, Netcarshow
Jual mobil anda dengan harga terbaik
Model Mobil Jeep
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Jeep Grand Cherokee Terbaru di Oto
Tren SUV
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Jeep Grand Cherokee dari Carvaganza
Artikel Mobil Jeep Grand Cherokee dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice