Ini Fitur yang Harus ada di Nissan Grand Livina
Nissan Grand Livina, low MPV (Multi Purpose Vehicle) termahal di Indonesia. Dijual mulai Rp 208,4 juta sampai Rp 264,3 juta. Harga ini bahkan lebih mahal dari pendatang baru Mitsubishi Xpander.
Memang Grand Livina memiliki sejumlah keunggulan dibanding kompetitornya. Misalnya tipe tertinggi mobil ini memakai jok dan lingkar kemudi berbalut kulit, atau roof monitor lengkap dengan head unit audio yang bisa mirroring dengan smartphone. Meski demikian mobil berkapasitas 7-penumpang ini memiliki sejumlah kekurangan, salah satunya fitur yang kurang lengkap. Beberapa fitur yang tak dimilikinya, terpasang pada sejumlah kompetitor berharga lebih murah. Apa saja?
Kunci Immobilizer
Tulang punggung penjualan Nissan di Indonesia ini, belum dilengkapi fitur keamanan kunci immobilizer. Sebuah perangkat elektronik yang tertanam di dalam rumah kunci. Alat ini dideteksi oleh kendaraan ketika pengemudi hendak menghidupkan mesin. Bila kendaraan tak mendeteksi keberadaan kunci aslinya, maka mesin tak bisa menyala. Menurut salah satu riset, peranti ini dapat mengurangi risiko pencurian mobil hingga 40%.
Masalahnya, Indonesia memang salah satu negara yang lalai mengatur regulasi terhadap faktor keselamatan dan keamanan. Bayangkan saja, fitur ini sudah wajib terpasang di setiap mobil baru yang dijual di Jerman sejak 1 Januari 1998. Tak hanya Grand Livina, banyak juga mobil baru di Indonesia yang belum dilengkapi fitur ini.
AC Double Blower
Hampir setiap mobil jenis MPV di Indonesia pasti dilengkapi AC double blower. Biasanya lubang AC terletak di bagian atap kendaraan untuk mengalirkan udara dingin lebih cepat ke kursi baris kedua dan ketiga. MPV andalah Nissan ini belum.
Memang Nissan menyediakan outlet AC untuk penumpang belakang, namun itu hanya ventilator. Alias tanpa pengaturan suhu mandiri untuk penumpang belakang. Letaknya juga janggal,di belakang konsol tengah setelah tuas rem parkir. Efeknya distribusi udara dingin ke kursi paling belakang menjadi kurang optimal.
Electronic Stability Control
Electronic Stability Control, sistem yang membantu meingkatkan stabilitas berkendara saat menikung. Sistem ini membantu pengemudinya menemukan traksi yang memadai saat berakselerasi di jalan yang licin. Ia bekerja dengan cara mengatur output mesin dan secara selektif melakukan pengereman otomatis.
Di segmen low MPV, fitur keselamatan ini baru ditemui pada Mitsubishi Xpander dan Honda Mobilio RS. Meski belum dilengkapi dengan fitur ini, untungnya Nissan membekali Grand Livina dengan rem ABS (Anti-lock Braking System), EBD (Electronic Brake-force Distribution) dan BA (Brake Assist). Fitur keselamatan dual SRS Airbag juga sudah terdapat di mobil ini.
Lampu Depan Proyektor dengan DRL
Mengingat harganya yang melebihi Rp 250 juta, seharusnya pesaing Toyota Avanza ini sudah dibekali lampu utama model proyektor atau bahkan LED. Yang memiliki arah sinar yang lebih terarah sehingga menyinari jalan secara efisien dan tidak menyilaukan pandangan pengemudi dari arah berlawanan.
Pasalnya, mobil-mobil Low Cost Green Car (LCGC) seperti Toyota Agya atau Suzuki Karimun Wagon R GS yang dijual jauh lebih murah saja sudah menganut lampu utama model ini. Alangkah baiknya lagi kalau Grand Livina sudah pakai lampu depan jenis LED yang hemat daya.
Grand Livina juga belum dilengkapi dengan Day-time Running Lights (DRL) yang menyala di siang hari. Fitur ini tak hanya berfungsi sebagai kosmetik belaka, namun juga memudahkan pengendara lain untuk melihat mobil ini dari jauh.
Start-Stop Button
Fitur ini memberikan kemudahan pengemudinya dalam menghidupkan mesin saja. Bila sensor mendeteksi kunci berada di dalam mobil, maka pengemudi hanya perlu menekan tombol untuk menghidupkan atau mematikan mesin tanpa perlu memasukan anak kunci ke lubang kunci dan memutarnya. Tapi tak cuma itu saja. Fitur ini sama seperti immobilizer, dapat mengurangi risiko pencurian karena mobil tak bisa dihidupkan tanpa kunci aslinya.
USB Power Outlet Di Setiap Baris Kursi
Saat ini pemilik Grand Livina harus puas dengan satu power outlet 12V. Artinya, seluruh penumpang harus menunggu giliran mengisi daya baterai smartphone untuk menggunakan colokan listrik yang juga berbagi fungsi sebagai lighter ini. Itupun pemiliknya masih harus membeli converter model USB untuk dapat digunakan me-recharge baterai smartphone.
Bayangkan, Wuling Confero asal Cina yang dijual Rp 128,8 juta – Rp 165,9 juta saja sudah membekali dirinya dengan USB port hingga kursi baris ketiga. Sementara Mitsubishi Xpander, low MPV paling baru, meski masih berjenis power outlet 12V namun setidaknya fitur ini sudah tersedia hingga kursi baris ketiga. (Rzk/Van)
Baca Juga : Mobil Keluarga Terbaik, Nissan Grand Livina atau Mitsubishi Xpander?
Jual mobil anda dengan harga terbaik
Model Mobil Nissan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Nissan Grand Livina Terbaru di Oto
Tren MPV
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Nissan Grand Livina dari Carvaganza
Artikel Mobil Nissan Grand Livina dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice