Di India, generasi ketiga Honda Jazz bertambah siklus hidupnya. Sebelum meluncur resmi, detail dan keran pemesanan Jazz facelift sudah dibuka ke publik. Penyegaran terpusat pada wajah dan mesin bensin lolos regulasi BS6. Tambahan fitur baru turut meningkatkan value di antara kontestasi compact hatchback. Sekaligus menandakan, regenerasi keempat belum terjadi khusus pasar sana.

Ubahan terbilang minor hanya bersifat kosmetik. Menyasar dulu bagian fasad yang mulai berkerut tua. Tak banyak, bemper jelas baru, begitu pula air dam dan rumah lampu kabut gres. Ada kemiripan dengan rupa Honda Brio dari pola pentagon. Grille direvisi sedikit, lis kromium kini dibuat penuh sepanjang sisi bagian bawah. Headlamp masih sama dengan pendaran berasal dari LED. Bokong justru hampir tidak mendapat sentuhan sama sekali. Tetap memakai desain lampu belakang seperti dikenalkan tahun lalu.

Interior juga dibiarkan seperti sedia kala. Kepraktisan tinggi lewat fitur push-start button, audio steering switch dan climate control. Sarana hiburan terpusat di monitor layar sentuh. Fitur keselamatan dan keamanan juga tidak ada yang baru. Berupa dual airbag, ABS+EBD dan sensor parkir. Honda India cuma menambahkan sunroof elektrik sebagai kelengkapan standar. Untuk pasar sana, menjadi yang pertama di kelasnya.

Baca Juga: Honda Civic Siap Regenerasi Tahun Depan, Varian Sedan Dimatikan

Di balik kap mesin, bertengger mesin bensin 1,2-liter i-VTEC yang sudah lolos BS6. Figur tenaga biasa saja, 90 PS dan 110 Nm. Pilihan transmisi manual 5-speed dan CVT dipertahankan. Kabarnya, penjualan versi diesel 1,5-liter disetop. Kalah laris dari varian bensin jadi penyebabnya. Tercatat lebih dari 70 persen terjual adalah mesin bensin pada tahun lalu.

Bagaimana Honda Jazz di Indonesia?

Seperti sudah diketahui, generasi keempat Jazz/Fit sudah meluncur di Jepang pada Oktober 2019. Namun rumor menyebut, model berkode GR itu bukanlah produk global yang akan dipasarkan di negara lain. Pihak Honda Prospect Motor (HPM) pun mengutarakan tidak berencana boyong Fit Jepang dan melabeli sebagai Jazz. Pernah dipertegas Yusak Billy, Business Innovation and Sales Marketing Director HPM, Fit kurang cocok dijadikan Jazz di sini. Desainnya kurang merepresentasikan nilai sporty yang biasanya melekat pada Jazz.

Baca Juga: Ketahui Detail Harga dan Kelengkapan Honda Jazz, Hatchback Semua Kalangan

Rencana lain, mengambil Honda City hatchback untuk dijadikan Jazz. Desainnya telah tersebar, tak lain City generasi terbaru yang dihilangkan bokong sedannya. Platform dipakai berbeda dengan Fit. Seperti memang dikhususkan untuk pasar Asia Tenggara. Yusak juga menyinggung kemungkinan Jazz di Indonesia dibangun berbeda dari sebelumnya. Masuk akal kalau mengembangkan Jazz dari platform City.

Namun, tak menutup peluang facelift di India turut menyasar market sini. Setidaknya sampai City hatchback benar terealisasi. Karena Jazz perlu segera mendapat pembenahan. Sejak generasi tiga GK5 ini meluncur 2014 silam, tercatat dua kali mengalami penyegaran. Terakhir pada Juli 2017, yang berarti sudah lebih dari tiga tahun belum berubah. Sunroof pun bisa sebagai nilai tambah baru, meski bukan satu-satunya di segmennya.

Saat ini HPM menawarkan Jazz dalam empat varian. Termurah Jazz S MT dibanderol Rp 250,2 juta (OTR DKI Jakarta). Versi CVT dihargai Rp 260,5 juta. Varian atas ada Jazz RS, juga disajikan dalam dua opsi transmisi. Harga transmisi manual Rp 282,3 juta dan CVT Rp 292,5 juta.

Dapur pacu berbeda dengan Jazz di India. Dari semua model hatchback di tanah air, Jazz paling bertenaga. Konfigurasinya 4-silinder SOHC berteknologi i-VTEC kapasitas 1,5-liter. Daya mencapai 120 PS keluar di putaran mesin 6.600 rpm dan torsi puncak 145 Nm di 4.600 rpm. (Odi)

Baca Juga: Brio Jadi Ujung Tombak, Penjualan Honda Prospect Motor Berangsur Naik