Harga Toyota GR Supra Indonesia Resmi Dirilis, Lebih Mahal dari BMW Z4

Sportscar legendaris, Toyota GR Supra, mejeng di GIIAS 2019 lalu. Ia satu platform dengan BMW Z4 yang juga dijual di Indonesia. Kini Toyota Astra Motor merilis harga resmi, Rp 1,995 miliar OTR Jakarta. Kemudian disalurkan ke konsumen pada pertengahan Oktober. Angka itu lebih mahal dari BMW Z4 (2.0 liter) yang dijual Rp 1,459 miliar OFR. Maklum, kubikasi mesin di sini berbeda.

“Dengan ditetapkannya harga resmi GR Supra ini, kami targetkan pengiriman unit kepada pelanggan pertengahan Oktober. Sehingga bagi beberapa pelanggan yang sudah menyatakan minatnya (pesan) dapat segera menikmati sportcar legendaris ini di jalanan Indonesia,” ujar Marketing Director PT Toyota-Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy.

Namun, permintaan GR Supra di pasar global masih sangat tinggi. Sehingga kuota untuk pasar Indonesia menjadi sangat terbatas. Pada fase pertama, tersedia empat unit yang siap diproses buat pecintanya. Hingga akhir September kemarin peminat lebih dari 15 orang. Untuk itu, TAM sedang berupaya untuk menambah alokasi unit.

“Ia kami kenalkan pada Juli lalu. Sudah ada lebih dari 15 calon konsumen yang berminat. Kami berupaya menambah jumlah GR Supra di pasar Indonesia. Semoga tambahan unit di fase kedua dapat memenuhi minat para konsumen yang sudah ada sejauh ini. Setidaknya diusahakan pada akhir Desember 2019 atau paling lambat pada Januari 2020,” imbuh Executive General Manager TAM, Fransiscus Soerjopranoto.

Spesifikasi Mesin

Agar makin fun to drive, gardan GR Supra dilengkapi teknologi Limited Slip Differential (LSD) yang dikontrol secara elekronik. Fitur ini membuat mobil meluncur mulus saat di tikungan dan bisa dipacu pada track yang lurus. Tersedia untuk mengimbangi mesin 3.0 liter turbo 6- silinder segaris. Ia dilengkapi transmisi 8-speed Sport Automatic. Semburan tenaga maksimalnya 340 PS pada 5.000-6.500 rpm. Kemudian dorongan torsi optimal 500 Nm di rentang 1.600-4.500 rpm.

Kunci kehebatan Supra terletak pada tiga elemen stabilitas kendaraaan. Yakni jarak sumbu roda (wheelbase), tapak (tread) dan pusat gravitasi (center of gravity). Para engineer memutuskan memperkecil rasio wheelbase menjadi 2.470 mm, pusat gravitasinya lebih rendah. Dan distribusi berat kendaraan dibuat seimbang. Atau 50:50 antara bagian depan dengan belakang. Racikan inilah yang bikin Supra tetap stabil dalam berbagai kondisi lintasan, terutama saat melewati tikungan.

Untuk pelengkap, mobil diberi suspensi berteknologi AVS (adaptive variable suspension). Sistem dapat mengontrol respons mobil terhadap permukaan jalan secara otomatis. Dan mode berkendara ‘Normal’ atau ‘Sport’ yang dapat dipakai sesuai kebutuhan pengemudi. (Alx/Odi)

Baca Juga: Platform Sama, Pilih Toyota GR Supra atau BMW Z4 Terbaru?