GIIAS 2019: Mengenal Sistem Hybrid Mitsubishi Outlander PHEV
Mitsubishi Outlander PHEV jadi salah satu pionir kendaraan elektrifikasi yang dijual. Diluncurkan resmi di GIIAS 2019, Outlander PHEV menawarkan sistem kombinasi jantung elektrik dan jantung mekanis. Bagaimana cara kerja sistem plug-in hybrid electric vehicle (PHEV)?
Outlander PHEV bermesin bensin 2,4 liter MIVEC bertenaga 128 PS pada 4.500 rpm dan torsi puncak 199 Nm pada 4.500 rpm. Mesin itu dibekali teknologi Atkinson Cycle, yang memang fokus pada efisiensi dan emisi gas buang rendah. Anjuran memakai bahan bakar minyak dengan angka RON minimal 95. Namun, berbeda dengan mobil bermesin konvensional, output dari mesin Outlander PHEV tak langsung dikirimkan ke roda penggerak.
Tenaga dari mesin dikonversi oleh generator menjadi listrik. Daya listrik itu yang digunakan untuk mengisi ulang baterai dan membantu motor listrik saat dibutuhkan. Sedang motor listrik di depan dan belakang, bertugas menjadi penggerak roda. Makanya Outlander PHEV masuk kategori mobil dengan penggerak empat roda (4WD), ditambah sistem S-AWC untuk kendali lebih baik dari tiap roda.
Selain mesin, generator dan motor, terdapat power drive unit (PDU) di depan dan electric motor control unit (EMCU) di belakang. Kedua komponen itu menjadi pusat kendali pintar dalam mengatur efisiensi energi dan mengoptimalkan kontrol motor. Dengan manajemen yang pintar, diklaim bisa menghasilkan torsi instan hingga di atas performa mesin bensin 3,0 liter. Sementara baterai ada di tengah, di bawah lantai mobil, dengan kapasitas 13,8 kWh. Penyimpanan itu bukan tanpa alasan, selain menghemat ruang, mengoptimalkan pusat gravitasi untuk kendali mobil lebih baik.
Ada tiga mode berkendara yang bisa dipilih dari Outlander PHEV. Yang pertama, mode hybrid yang terbagi dalam dua mode lagi: paralel dan seri. Pada mode hybrid paralel, mesin konvensional jadi sumber tenaga utama. Mesin menggerakkan mobil saat melaju pada kecepatan tinggi dan dibantu oleh motor listrik ketika dibutuhkan tenaga tambahan.
Mode hybrid seri mengandalkan motor sebagai penggerak utama, dengan tenaga yang dihasilkan dari mesin. Fungsi mesin pada mode ini, memberi suplai tenaga listrik jika baterai mulai melemah, maupun memberi tambahan tenaga saat mobil berakselerasi dengan cepat. Sementara mode elektrik, seperti yang biasa digunakan pada mobil listrik murni. Motor menjadi penggerak utama roda dengan daya yang disuplai langsung oleh baterai. Klaim performa, kecepatan puncak mencapai 135 km/jam dalam mode elektrik sepenuhnya.
Selain mode berkendara, ada mode kendali roda S-AWC (super all wheel control). Tersedia empat pilihan mode untuk beragam medan jalan. Manfaatkan mode Sport untuk kondisi jalanan kering di pegunungan. Mode normal cocok untuk aspal jalanan kering. Mode snow untuk jalanan basah tertutup salju. Terakhir, mode Lock yang bisa dipakai di medan jalan tanah kasar dan berbatu. (Tom/Odi)
Baca Juga: Mau Charge Outlander PHEV di Rumah? Siapkan Daya 3.600 VA
Jual mobil anda dengan harga terbaik
Model Mobil Mitsubishi
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Mitsubishi Outlander PHEV Terbaru di Oto
Tren SUV
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Mitsubishi Outlander PHEV dari Carvaganza
Artikel Mobil Mitsubishi Outlander PHEV dari Zigwheels
- Motovaganza