Fitur Autopilot Tesla Model S Akhirnya Makan Korban

Fitur yang digadang-gadang banyak pabrikan sebagai moda berkendara masa depan, Autopilot, atau umum dikenal autonomous drive, akhirnya menelan korban. Joshua Brown (40), warga Ohio, Amerika Serikat, meregang nyawa ketika fitur autopilot di mobil listrik Tesla Model S menggiringnya menabrak truk di jalan tol.

Seperti disebutkan dalam rilis resmi Teslamotors, kejadian ini merupakan pertama kalinya terjadi dalam 130 juta mil (209 juta km) fitur Autopilot digunakan. kecelakaan yang mereka sebut ‘Tragic Loss’ atau kehilangan tragis ini memang menjadi yang pertama kalinya terjadi dan hingga menelan korban jiwa sejak fitur autonomus drive, atau mobil yang bisa bergerak sendiri di jalanan diperkenalkan.

John Brown yang mengendarai Tesla Model S di jalan raya dengan mode Autopilot, menerjang truk trailer 18 roda yang menyebrang di depannya. Tesla milik Josh pun menabrak truk begitu saja, dan menghempaskan bagian atap mobilnya, mobil pun terus berjalan dengan kondisi atap terlepas meski kehilangan arah hingga akhirnya menabrak pagar pembatas dan gardu listrik.

Seperti disebut laman Tesla Motors, mode Autopilot memungkinkan mobil untuk berjalan tanpa perlu dikemudikan oleh pengemudi di jalan raya. Kombinasi dari kamera, radar, sensor ultrasonic dan kalibrasi data memungkinkan sistem untuk mengendalikan kecepatan, arah, berganti lajur, dan menyesuaikan kecepatan tergantung kondisi lalu-lintas, termasuk dalam kemacetan. Bahkan fitur inipun akan membantu Anda mencari dan memarkir kendaraan begitu tiba di tempat tujuan. Mereka menyebut, update terbaru di software Model S dapat meningkatkan kepercayaan diri pengemudi saat menggunakan fitur Autopilot.

Sayangnya, nampaknya fitur ini akhirnya menunjukkan kelemahannya. Truk trailer 18 roda dengan bagian kolong tinggi yang dihantam Tesla milik Josh ternyata salah dibaca oleh sistem sebagai ruang untuk melintas. Alhasil mobil Josh pun menerjangnya begitu saja. Prediksi lain pun menyebutkan bahwa warna putih truk saat siang hari terik malah membuat truk tak kasat mata bagi kamera Autopilot.

Mode Autopilot memang merupakan salah satu fitur unggulan yang ada di Tesla Model S. Pabrikan lain pun tengah berusaha menghadirkan fitur ini sebagai jawaban transportasi masa depan. Yang cukup ironis, Josh sendiri, merupakan salah satu pengguna kendaraan yang aktif mengampanyekan penggunaan autopilot lewat laman sosial medianya.

Laman The Guardian merilis, Josh sering merekam dan menayangkan video kecanggihan Tesla miliknya dalam mode Autopilot. Bahkan salah satu videonya, yang menunjukkan bagaimana Autopilot Model S miliknya bisa menghindari kecelakaan di jalan raya, di-tweet oleh CEO Tesla, Elon Musk, dan mendapatkan viewers hingga 1 juta.

Kecelakaan Tesla Model S dengan Autopilot ini saat ini tengah diselidiki oleh NHTSA (National Highway Traffic Safety Administration), lembaga keselamatan jalan raya Amerika. Lembaga yang sangat ketat dalam merilis peraturan ini memiliki kuasa untuk melarang mobil dengan fitur Autopilot jika mereka menemukan bahwa malfungsi di kecelakaan Josh Brown merupakan kegagalan sistem.

Mobil otonomus, memang menawarkan kemudahan dalam berkendara. Anda bisa menyerahkan fungsi kemudi untuk mengarahkan dan kendali kecepatan pada sistem. Namun fungsi pengemudi sebagai penentu kebijakan tetap diperlukan. Berada di balik kemudi mobil otonomus bukan berarti Anda bisa tidur atau membaca koran, namun meringankan beban Anda sebagai pengemudi.

Saat ini Tesla Model S sudah dijual di seluruh dunia. Termasuk Indonesia, meski baru melewati jalur Importir Umum. Namun permasalahan di Indonesia belum sampai ke Autopilot, melainkan terbatas di infrastruktur pengisian baterai mobil listrik. Hal ini menyebabkan peminat Tesla Model S pun minim di Tanah Air.

Baca Juga: Tesla siap turun balapan mobil listrik