F1: Bintang Muda Ferrari Diklaim Perpaduan Schumacher dan Raikkonen
Kepiawaian Charles Leclerc sebagai pembalap bintang baru di Formula 1 telah berasil memukau banyak kalangan. Mulai dari fans, tim Ferrari, sesame pembalap, bahkan sampai mantan tim pertamanya di F1, Alfa Romeo.
Dua musim berkompetisi di Formula 1, Charles Leclerc sukses menuai pujian. Bintang baru ini memang sudah memperlihatkan kepiawaiannya kala membela Alfa Romeo di musim perdana. Pamornya semakin naik ke permukaan ketika berlabuh di tim Ferrari. Wajar jika akhirnya ia mendapatkan apresiasi, baik dari fans bahkan sesama pembalap.
Reputasi Leclerc bahkan sampai membuatnya disetarakan dengan para mantan juara dunia F1, yaitu Michael Schumacher dan Kimi Raikkonen. Kemampuan Leclerc disebut menjadi kombinasi antara dua legenda tersebut.
Sukses bersinar di tahun debutnya bersama Alfa Romeo Sauber, pembalap berpaspor Monako itu langsung dipromosikan oleh Ferrari untuk mendampingi Sebastian Vettel. Performanya bahkan berhasil membuat sang rekan setim kewalahan sepanjang musim 2019.
Istimewanya, kemampuan Leclerc ternyata sudah dilihat oleh manajer tim Alfa Romeo, Beat Zehnder, yang memperhatikannya selama musim 2018.
Baca juga: Mercedes Rekrut Vettel Musim Depan?
“Itu musim yang sangat baik, musim yang sangat menarik untuk kembali bekerja dengan seorang anak muda,” kata Zehnder bersamaan perayaan 50 tahun Sauber di motorsport.
“Kami telah melakukan ini sebelumnya, tapi untuk pertama kalinya setelah sekain lama, kami mendapat pendatang baru, pembalap yang sangat istimewa dengan sikap yang sangat spesial.
“Saya tidak pernah bertemu pembalap seperti Charles sebelumnya, dan lagi-lagi sangat bermanfaat untuk semua pekerjaan yang kami lakukan, untuk semua masa sulit yang kami lalui, untuk bekerja dengan anak muda lagi.
“Saya selalu katakan itu ke diri sendiri, dari kecepatannya, dia Kimi Raikkonen dan dari sikap bekerjanya, dia mungkin Michael (Schumacher). Beri dia mobil yang bagus, dan dia akan jadi juara dunia, tentunya," papar Zehnder.
Pada tahun debutnya di 2018 bersama Sauber, Leclerc langsung didapuk sebagai rookie of the year lewat performa apiknya. Pembalap didikan Ferrari Driver Academy itu langsung mendapat kursi pembalap utama di Ferrari, menggantikan Raikkonen.
Zehnder merupakan salah satu tokoh senior yang sudah puluhan tahun bersama Sauber. Pengalamannya bekerja bersama Schumacher terjadi bahkan saat Sauber belum masuk F1, tepatnya di ajang sports car endurance.
Sementara dengan Raikkonen, dialaminya saat tahun rookie sang pembalap di tahun 2001. Zehnder dan Raikkonen kembali bekerjasama saat Raikkonen meninggalkan Ferrari untuk bergabung ke Alfa Romeo pada tahun 2019.
Selain Zehnder, kemampuan Leclerc juga mendapat pengakuan dari sesama pembalap, yaitu Marcus Ericsson mantan rekan setimnya. Ericsson mengaku langsung bisa melihat istimewanya Leclerc sejak awal bergabung di dalam tim.
“Saya bisa langsung tahu kalau orang ini istimewa, ini adalah bakat yang istimewa,” kata Ericsson yang sekarang berkarir di IndyCar.
“Saat saya lihat dia bergabung ke Ferrari dan akan menghadapi Vettel, saya tahu dia akan super kompetitif – tapi mungkin tidak sebagus sebelumnya, hanya di tahun pertama bersama Ferrari.” (Why/Ano)
Sumber: Motorsport
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice