Catatan Konsumsi Bahan Bakar New Kia Carnival Diesel 2024 selama Pengetesan

Ketika road test bersama New Kia Carnival bulan lalu. Ia menyajikan posisi berkendara nyaman. Baik saat kita mengemudi sendiri maupun menjadi penumpang baris kedua. Kombinasi suspensi MacPherson Strut dan multi-link. Lalu ditambah jarak sumbu roda sepanjang 3.090 mm menjadi formulasi tersendiri dalam menyuguhkan kesenangan berkendara. Perlu diketahui pula, ia memiliki berat kosong 1.963 kg, kemudian bobot kotor sampai 2.760 kg. Lantas apakah bisa diajak irit?

Sebetulnya untuk konsumen di level ini tidak terlalu peduli terhadap konsumsi bahan bakar. Karena fokusnya adalah akomodasi kenyamanan tingkat tinggi. Baik saat dipakai bareng keluarga maupun jalan sendiri buat menunjang perjalanan bisnis. Namun selama road test kemarin OTO.com mencatat berapa pengeluarannya. New Carnival diisi jenis solar CN 53. Dari Jakarta menuju Sentul (Bogor) via jalan tol bisa dapat 18-19 km/liter. Kondisi hari kerja dan relatif lancar. Namun hasil dari kombinasi aneka jalan sejauh 244,7 km didapat 13 km/liter berdasar MID.

Gaya berkendara normal, seperti mobilitas harian. Tidak dibuat irit dengan menjaga putaran mesin. Namun, memang jantung pacu diesel Smartstream engine D berkapasitas 2.200 cc CRDi ini memberikan efisiensi. Bisa diandalkan buat segala kebutuhan. Angka sebesar itu dengan bobot mobil nyaris 2 ton, tergolong hemat solar. Itu gambaran pengetesan. Gaya mengemudi, cuaca, penggunaan mode berkendara, kondisi jalan tentu bisa membuat hasil konsumsi berbeda-beda. Setidaknya variabel itu bisa menjadi acuan.

Baca Juga: Kupas Spesifikasi dan Fitur New Kia Carnival Hybrid

Walau irit, performa tetap mumpuni. Gerak empat piston sanggup membuncahkan tenaga 194 PS dan torsi maksimum 441 Nm. Energi kinetik itu disalurkan melalui transmisi otomatis delapan percepatan (AT) ke roda depan atau penggerak front wheel drive. Ada empat mode berkendara. Eco, Comfort, Sport dan Smart.

Pastinya saat test drive, Eco mode dicoba paling awal. Begitu tekan pedal akselerator di putaran 1.200 rpm, ia sudah menyediakan pergerakan lumayan dalam hitungan detik. Tidak begitu agresif maupun tak loyo. Lalu beralih ke Comfort, di sini mesin menyodorkan cukup tenaga walau tak berlebihan. Nyaman buat berselancar di dalam kota saat kondisi jalanan lancar, tidak begitu padat. Begitu pilih Sport, Electronic Control Unit (ECU) melepas jerat pembatas pengapian. Hasilnya lebih beringas di jalanan. Jarum rpm langsung sigap di 2.000 rpm ke atas meski pedal disentuh sedikit saja.

Berada di jalan bebas hambatan pun demikian. Mesin diesel memberi dukungan optimal di setiap pergerakan mobil. Perpindahan gigi begitu mulus, nyaris tak ada entakan berarti di berbagai rentang rpm. Menyalip kendaraan di depan seolah tak butuh usaha banyak. Di sini penguji masih gunakan mode Comfort. Komunikasi antara setir dengan roda juga terjalin baik. Saat melesat kencang, rasio steering rack presisi dan padat. Namun ketika berjalan pelan atau parkir, lingkar kemudi begitu enteng diputar. Alhasil bikin pengendaraan Carnival menyenangkan. Untuk perpindahan gear, selain dari tuas transmisi, pengemudi juga bisa memanfaatkan paddle shift. Tinggal menjentikkan jari kanan maupun kiri. Tapi jujur, perangkat ini jarang sekali terpakai.

Mode Smart membantu juga membantu mesin melakukan penyesuaian dengan gaya berkendara. Jadi perpindahan gigi bisa ditahan di rasio tertentu, tepat saat pengemudi butuh momentum dorongan maupun tenaga buat melesat serta menanjak. Kombinasi efisiensi dan power besar tentu menjadi nilai jual tersendiri bagi New Kia Carnival. Bagaimana, tertarik memilikinya? (ALX/ODI)

Baca Juga: Road Test New Kia Carnival Premiere