Bosch Tekankan Pentingnya Fitur Keselamatan ABS dan ESP
Lima tahun belakangan, Bosch kerja bareng ASEAN NCAP. Visinya selaras, mengurangi fatalitas dan cedera akibat kecelakaan di jalan raya. Fitur keselamatan seperti ABS dan ESP pun gencar digemborkan. Melalui Asean Automobile Safety Forum (AASF) 2018, kolaborasi berbagai pemangku kepentingan digalakkan.
Tujuannya, meningkatkan kesadaran khalayak, betapa pentingnya teknologi keselamatan kendaraan. Mereka memeragakan penggunaan antilock braking system (ABS) untuk pengereman kendaraan yang aman. Ketika terjadi pengereman penuh secara bertenaga, roda yang mengunci membuat kendaraan sulit bermanuver. Sehingga mobil atau sepeda motor lebih rentan tergelincir. Di proving ground Karawang, mereka mempraktikkan sistem ABS garapan Bosch.
Keunggulan sistem elektronik pada ABS, mampu mendeteksi kecenderungan roda yang mengunci dan mengurangi tekanan pada rem. Hasilnya, kendaraan tetap terkendali meski pengemudi melakukan pengereman penuh. Pada saat terjadi pengereman mendadak, pengemudi masih dapat menghindari tumbukan kendaraan atau objek lain.
Menurut Bosch, sistem ABS berkontribusi dalam pencegahan kecelakaan selama lebih dari 40 tahun. Sistem pengereman ini pula, membuat roda dapat dengan mudah menghindari flat spots, yang disebabkan roda terkunci dan tergelincir. Terlebih, ABS menjadi basis bagi pengembangan sistem keselamatan kendaraan modern. Ambil contoh, sistem kontrol traksi dan electronic stability program (ESP), yang didasarkan pada sistem ABS. Semenjak peluncurannya, sekitar 457 juta sistem pengereman ABS dan ESP dari Bosch diterapkan di berbagai belahan dunia.
Cara kerjanya? ESP menggunakan sensor yang mengecek hingga 25 kali per detik. Apakah mobil sudah benar-benar melaju sesuai arah kemudi pengendara atau belum. Jika nilai pengukurannya tidak selaras, sistem siap mengintervensi. Mulai dengan mengurangi proporsi torsi mesin. Jika belum mencukupi, maka sistem melakukan pengereman pada masing-masing roda, siap menghela kecepatan. Namun sesuai dengan yang dibutuhkan, agar kendaraan tetap melaju dengan aman.
Jika kendaraan dilengkapi ESP, konon menurut Bosch, sekitar 80% kecelakaan akibat tergelincir dapat dihindari. Sekadar gambaran saja. Pada 1 November 2014, ESP telah diwajibkan di wilayah Uni Eropa (EU). Ini berlaku untuk semua kendaraan roda 4 baru dan kendaraan komersial ringan dengan berat hingga 3,5 metrik ton.
Selain di Eropa, sistem anti-gelincir ini juga diwajibkan di Australia, Kanada, Israel, Selandia Baru, Rusia, Korea Selatan, Jepang, Turki dan Amerika Serikat. Secara global, 74% dari seluruh kendaraan baru di dunia sudah dilengkapi ESP. Hingga kini, Bosch memproduksi lebih dari 150 juta sistem ESP. Dan Indonesia, dengan populasi mobil banyak, menjadi salah satu pasarnya. (Alx/Odi)
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice