Bermain di Segmen Tanggung, Siapakah Target Pasar New Suzuki Baleno?

New Suzuki Baleno bermain di segmen tanggung. Bagaimana tidak, banderol dari Rp 221 juta berada di atas rata-rata city car 1.200 cc. Meski begitu, ia jauh lebih terjangkau daripada hatchback kompak di area Rp 300 jutaan. Selain itu, secara dimensi, kurang lebih berukuran mobil kompak tak berbuntut ketimbang mobil perkotaan nan mungil. Lantas, siapa yang sebenarnya disasar oleh Suzuki?

Baleno sendiri hanya ditawarkan dalam satu varian dengan pembeda transmisi. Untuk girboks manual ia dibanderol Rp 221 juta, sementara opsi otomatis empat percepatan dilego Rp 233,5 juta. Rentang ini memang lebih mahal ketimbang rerata city car. Namun, Dikatakan oleh Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales, Dony Saputra, bahwa sang hatchback menyasar para pembeli city car 1.200 cc yang mau upgrade jadi hatchback.

“Jadi, selisihnya sekitar Rp 20 jutaan lah dari city car. Kalau liat hatchback kompetitor kan selisihnya lumayan jauh. Mereka hampir Rp 300 jutaan. Jadi penawaran kami ini diharapkan memberikan produk yang premium, value for money yang sesuai dengan kaidah-kaidah hatchback, akan tetapi bisa dijangkau pembeli city car. Jadi dibanding beli city car mending beli Baleno, kira-kira begitu,” papar Dony. Ia menambahkan jika menghitung skema kredit, selisih Rp 20 jutaan dari city car tidak begitu signifikan.

Cukup masuk akal jika menyasar pembeli city car yang ingin upgrade. Jika membandingkan dimensi Honda Jazz saja tidak begitu berbeda. Ia mencatatkan 3.995 x 1.745 x 1.510 mm, sementara Jazz berukuran 3.955 x 1.694 x 1.524 mm. Berarti dengan menambah alokasi anggaran bisa mendapat ruang kabin serta penyimpanan lebih lega. Berikut dilengkapi fitur unggulan serta mesin lebih besar.

Selain itu, Baleno terbukti lebih diminati oleh konsumen perempuan dibanding lini produk lainnya. Berdasar data historis, hampir setengahnya pembeli Baleno adalah kaum hawa. “Jadi gini, kalau kita bicara city car dan hatchback itu rasio pembeli perempuan lebih tinggi daripada line up kami yang lain. Kalau kita bicara LMPV kira-kira 70-75% laki-laki. Tapi kalau kita bicara soal city car dan hatchback, saya bilang khususnya 48% ini penggunanya adalah perempuan. Ini agak berbeda secara segmentasi.”

Dony beralasan kebutuhan perempuan dan laki-laki cukup berbeda. Jika kaum adam cenderung mempertimbangkan sisi fungsional, perempuan condong dipengaruhi sisi emosional. Juga mereka pertimbangkan sisi kepraktisan. Meski digandrungi kaum hawa, porsinya hampir setara. Lantaran secara desain, Baleno tidak mengkhususkan gender tertentu alias siapapun cocok untuk menungganginya. (Krm/Odi)

Baca Juga: Suzuki Baleno Facelift, Apa Saja Yang Berubah?