Alasan Daihatsu Xenia 1.3 X CVT Layak Dimiliki Sebagai Mobil Keluarga
Menawarkan value tinggi dengan harga Rp243,25 juta
Xenia 1.3 X menjadi produk LMPV Daihatsu yang memiliki value for money tinggi. Ia bahkan menjadi mobil keluarga bertransmisi CVT paling murah di antara pabrikan lain. Harga gres di diler sebesar Rp243,25 juta on the road Jakarta. Berkat sasis monokok DNGA kabin menjadi amat lapang. Banyak sekali keunggulan untuk dijadikan mobilitas bareng saudara.
Pertama, dimensi Xenia kini membesar dibanding model lawas. Sekarang generasi teranyar punya panjang 4.395 mm, lebar 1.730 mm, tinggi 1.690 mm dan wheelbase 2.750 mm. Alhasil sanggup menciptakan ergonomi tinggi dalam konfigurasi tujuh penumpang. Walau murah, Xenia 1.3 X CVT tetap memiliki paras relatif bagus.
Bentuk grille jaring yang terbagi dua bikin mobil tampak sporty. Semua dalam balutan serba-hitam. Tak ada sentuhan kromium di eksterior. Sorot depan sudah LED, namun konsumen tak diberi fog lamp atau lampu kabut. Pelek menggunakan single tone gelap 15 inci. Lebih terlihat menawan dibanding kelir silver. Suspensi depan pakai MacPherson Strut dan Torsion Beam jadi penyangga roda belakang. Terbilang nyaman di kelasnya.
Tatkala Anda menengok kabin, kualitas tak terasa murahan. Xenia 1.3 X CVT tetap menggunakan head unit layar sentuh gaya mengambang. Bisa koneksi ke berbagai gawai, termasuk putar musik via Bluetooth. Pengaturan AC pun sudah digital. Kompartemen depan cukup banyak untuk menyimpan barang-barang ringan. Lalu jok jelas pakai material fabric, semua dalam balutan kelir hitam.
Baca Juga: Ragam Keunggulan Daihatsu Rocky Varian X dan R
Masih di kabin, meter cluster pakai kombinasi analog seperti di model lawas. Setir menganut sistem rack and pinion, bisa diatur ke segala arah. Sektor pengereman mengandalkan cakram berventilasi di depan plus drum di belakang. Sudah ABS, EBD, ada Hill Start Assist, Brake Assist, VSC, parking sensor. Pengamanan baris pertama berbekal dual SRS airbag.
Ia mengusung jantung mekanis 1,3 liter, masih sama seperti unit lawas berkode 1NR-VE 4-silinder DOHC Dual VVT-i. Resultan pembakaran memberi daya 97,9 PS di 6.000 rpm dan torsi 122 Nm di 4.200 rpm. Terkenal kuat dan irit, tapi kini berubah posisi menjadi penggerak roda depan (FWD). Pastinya ada perubahan karakter. Mulai dari tarikan lebih responsif, bisa kian efisien dan hilangnya dengung gardan khas model lawas.
Performa ditopang CVT, dianggap salah satu terbaik di kelasnya. Astra Daihatsu Motor tidak pakai transmisi biasa. Melainkan Dual Mode CVT (D-CVT) seperti dipakai Rocky-Raize. Dalam komponen girboks tidak hanya diisi dua pulley dan belt. Tapi juga ada tambahan planetary gear. Begitu kecepatan tinggi di atas 60 km/jam atau tergantung bukaan throttle. Transmisi beralih dari belt ke gigi.
Berdasar klaim Daihatsu, ini menutup kelemahan energy-loss CVT di kecepatan tinggi yang bikin mesin kurang efisien. Di harga Rp240 jutaan, ia sangat layak dimiliki dan menjadi penghuni garasi rumah Anda. (ALX/ODI)
Baca Juga: Cocok untuk Keluarga, Cek Kelengkapan Daihatsu Xenia 1.5 R CVT dan Cicilannya
Jual mobil anda dengan harga terbaik
-
Jelajahi Daihatsu Xenia
Model Mobil Daihatsu
Jangan lewatkan
Promo Daihatsu Xenia, DP & Cicilan
GIIAS 2024
IMOS 2024
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Mobil Unggulan Daihatsu
- Populer
Video Mobil Daihatsu Xenia Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Mesin
1329
|
1499
|
1462
|
1485
|
1329
|
Panjang
4395 mm
|
4595 mm
|
4395 mm
|
-
|
4395 mm
|
Lebar
1730 mm
|
1750 mm
|
1735 mm
|
1691 mm
|
1730 mm
|
Tinggi
1690 mm
|
1730 mm
|
1690 mm
|
1715 mm
|
1665 mm
|
Ground Clearance
195 mm
|
225 mm
|
180 mm
|
205 mm
|
195 mm
|
Tempat Duduk
7
|
7
|
7
|
8
|
7
|
Jenis Transmisi
Manual
|
Manual
|
Manual
|
Manual
|
Manual
|
Jenis penggerak
FWD
|
-
|
-
|
RWD
|
-
|
Sabuk Pengaman Belakang
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Radio AM/FM
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
|
Tren MPV
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Daihatsu Xenia dari Carvaganza
Artikel Mobil Daihatsu Xenia dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review