5 Alasan Hyundai Stargazer Jadi Low MPV Wajib Dilirik untuk Mudik
Berkali-kali mengulas, tapi selalu terkesima
Hyundai memang secara serius memperlihatkan komitmennya untuk pasar Indonesia dengan menciptakan kendaraan yang hanya ditawarkan di Tanah Air bahkan langsung diproduksi secara lokal. Berulang kali pengujian telah dilakukan Oto.com. Kali ini kesempatan hadir dengan membawa Stargazer varian Prime iVT, varian tertinggi, melewati jalur Pantura menyambut musim mudik Lebaran 2024. Kini kita tengok kembali mengapa low MPV ini memang layak dilirik sebagai kendaraan keluarga terutama untuk kebutuhan mudik nanti.
1. Kabin Lapang
Modal awal sebagai MPV dijawab oleh Stargazer dengan tawaran ruang interior yang lapang. Stargazer menawarkan panjang sumbu roda 2.780 mm yang membuat penumpang merasakan kenyamanan ruang kaki dan kepala, baik di baris kedua maupun ketiga.
Konfigurasi captain seat juga menambah kesan premium. Sepanjang perjalanan susur jalur Pantura, penumpang merasakan kenyamanan lewat konfigurasi ini yang menawarkan arm rest serta kehadiran table tray untuk kegiatan di dalam kendaraan. Jok baris kedua juga masih bisa diatur jaraknya, maju dan mundur, untuk kenyamanan mendapatkan ruang kaki yang lebih lapang.
Bahasan soal baris ketiga dimulai dari cara masuk. Kursi baris kedua bisa dilipat dengan one tumble alias satu sentuhan tuas. Saat masuk ke baris ketiga, penumpang ditawarkan pegangan tangan yang hadir pada pilar C. Ini membantu penumpang masuk ke dalam dengan nyaman.
Duduk di baris ketiga masih tetap nyaman, meski harus berkompromi dengan penumpang baris kedua untuk mendapatkan ruang kaki yang lebih lapang. Sandaran punggung baris ketiga juga masih nyaman dengan sudut maksimal 60 derajat apabila tidak ada barang bawaan pada bagasi. Kursi baris ketiga bisa dilipat rata lantai untuk menghadirkan ruang penyimpanan lebih besar yakni 585 liter dari 200 liter jika kursi baris ketiga ditegakkan. Ini modal penting bagi kendaraan keluarga yang kerap membawa banyak bawaan.
2. Fitur Kenyamanan
Stargazer menawarkan banyak ruang penyimpanan di seluruh kabin. Pada area dasbor saja terdapat dua ruang penyimpanan tertutup serta area kosong di bagian tengah untuk meletakkan telepon genggam, atau kacamata. Cup holder hadir di beberapa tempat seperti door trim, konsol tengah, bahkan pada baris ketiga yang membuat penumpang di seluruh baris tidak kesulitan menaruh minuman kesayangan.
Hadir juga blower AC dengan tiga tingkat semburan di baris kedua. Paada bagian belakang konsol tengah,terdapat dua port USB untuk pengisian daya gawai dengan ruang penyimpanan. Opsi pengisian daya lebih mudah dengan kehadiran wireless charger di baris pertama dengan tambahan port USB serta soket 12V.
Jok sudah berbalut kulit yang menambah kenyamanan selama perjalanan jauh. Sepanjang perjalanan, head unit 8 inci dengan sambungan gawai seperti Android Auto dan Apple CarPlay membantu menghabiskan waktu. Kemudahan sambungan ini memudahkan pengemudi untuk mendengarkan musik kesukaan dan navigasi yang langsung terhubung ketika sudah terkoneksi dengan head unit. Pengalaman hiburan dibuat lebih baik dengan kehadiran enam speaker yang tersebar di kabin, dimana pengaturan suara lebih detil bisa diakses lewat head unit.
3. Fitur Keselamatan
Segmen low MPV sebelum kehadiran Stargazer masih irit fitur. Kehadiran Stargazer yang membawa Hyundai SmartSense dan fitur telematik Bluelink, menggugah segmen yang telah mature.
Fitur ADAS ini juga yang menjadi tawaran menarik sepanjang perjalanan susur jalur mudik. Hyundai SmartSense menawarkan beberapa fitur seperti forward collision-avoidance assist, lane following assist, high beam assist, lane keeping assist, blind-spot collision-avoidance assist, rear cross traffic collision-avoidance assist serta kehadiran rear view monitor.
Sepanjang jalur tol, hampir seluruh fitur digunakan secara maksimal. Termasuk kemudahan cruise control yang membuat perjalanan panjang menjadi lebih nyaman. Sepanjang jalur Pantura, fitur yang paling banyak terasa penggunaannya adalah blind spot warning serta lane keeping assist. Ini membantu pengemudi mengetahui kondisi sekitar kendaraan utamanya saat hendak mendahului kendaraan lain di jalanan yang relatif sempit. Selain itu kombinasi rear view monitor dengan rear cross traffic collision memudahkan untuk keluar dari area parkir secara mundur.
Sedikit bicara tentang fitur BlueLink. Fitur ini menghubungkan kendaraan dengan pengemudi lewat aplikasi di telepon pintar. Pengemudi bisa memantau kondisi kendaraan miliknya termasuk dalam kondisi darurat. Selain itu, lewat telepon genggam, pengemudi bisa menyalakan mesin kendaraan, mengatur suhu AC di dalam kabin, serta menemukan posisi kendaraan lewat kemudahan genggaman tangan.
Baca Juga: Hyundai Indonesia Siapkan 6 Mobil Baru Sepanjang 2024
4. Tawaran Performa
Stargazer menggunakan mesin Smartstream G1.5 MPI 4 silinder 1.497 cc yang di atas kertas menawarkan tenaga 115 ps dan torsi 143,8 Nm. Mesin ini dipasangkan dengan transmisi iVT canggih yang memiliki cara kerja berbeda dengan transmisi CVT biasa. Pada transmisi ini terdapat 2 katrol dan sabuk baja sebagai pengganti gir transmisi. Transmisi ini bekerja dengan modulasi tekanan sistem katrol pada transmisi sehingga dapat menyesuaikan tekanan dari pengemudi dan kondisi pengemudi.
Sepanjang perjalanan di Pantura, mesin dan transmisi bekerja dengan baik menghantarkan tenaga meski di putaran rendah. Saat hendak mendahului kendaraan lain, tenaga cepat dirasakan untuk melesatkan mobil, tanpa hentakan kasar, untuk mencapai kecepatan yang diinginkan.
Hadir juga mode berkendara yang bisa dipilih untuk kebutuhan yakni Eco, Normal, Sport dan Smart. Sepanjang perjalanan di jalur Pantura, mode yang dipilih kebanyakan Normal sebab dengan mode ini rasanya cukup untuk berkendara di jalur alternatif mudik tersebut. Selain itu, jika ingin raihan tenaga instan, transmisi Stargazer menyediakan mode manual dengan menggeser tuas dari posisi D ke arah kanan. Pengemudi bisa mengatur posisi gigi sesuai kebutuhan dengan mengarahkan tuas ke bawah untuk menurunkan, dan ke atas untuk menaikkan posisi gigi.
Soal pengendalian, Stargazer menawarkan kemudahan untuk bermanuver. Hyundai menggunakan steering model column dengan motor driven power steering (C-MDPS) yang terasa presisi. Suspensinya pun bekerja meminimalkan gejala limbung. Penggunaan MacPherson Strut di depan dan Coupled Torsion Beam Axle (CTBA) di belakang menghadirkan karakter tebal pada suspensi, tidak terlalu keras juga tidak terlalu lembut untuk melibas beragam kontur jalan.
Beberapa kali bertemu dengan lubang di jalur Pantura yang cukup dalam, suspensi Stargazer mampu meredam dengan baik. Selain itu kehadiran pengereman cakram di depan dan belakang memudahkan kebutuhan perlambatan kecepatan secara singkat. Fitur ABS, EBD dan BA serta electronic stability control dan hill start assist, menambahkan rasa berkendara di tengah cuaca hujan deras dan kontur jalan naik dan turun.
5. Efisiensi
Momen susur jalur alternatif untuk mudik ini juga dijadikan kesempatan untuk kembali melihat tawaran efisiensi dari low MPV Hyundai ini. Jalur yang ditempuh dari Jakarta adalah tol melewati tol layang MBZ. Tim kemudian keluar tol di gerbang Cikampek untuk kemudian masuk ke jalur Pantura hingga ke Cirebon.
Total pulang pergi menempuh jarak kurang lebih hampir 500 km, tepatnya sekitar 480 km. Gaya berkendara dibuat senormal mungkin menggambarkan kebutuhan ketika mudik nantinya. Gambaran lalu lintas terhitung lancar di area tol dan sedikit mengalami kemacetan di Pantura dikarenakan pengerjaan perbaikan jalan, kecelakaan atau bertemu dengan pasar menjelang berbuka puasa.
Lewat informasi MID, hasil konsumsi bahan bakar setelah total berkendara 12 jam adalah 16,3 km per liter. Angka ini konstan diperlihatkan saat kendaraan masuk Pantura hingga ke Cirebon. Selama di jalur tol, sempat memperlihatkan angka 17 km/liter.
Capaian ini jelas jadi modal penting sebagai kendaraan untuk mudik bersama keluarga. Lewat tawaran fitur dan performa mesin, Stargazer layak dilirik untuk perjalanan jauh lewat beragam rute.
Saat ini Stargazer ditawarkan dalam empat pilihan varian yakni Active, Essential, Style dan Prime. Varian termurah model ini ada di Active dengan transmisi manual yang dibanderol Rp249 jutaan.
Harga Hyundai Stargazer:
- Active MT Rp249.600.000
- Active iVT Rp262.600.000
- Essential MT Rp261.400.000
- Essential iVT Rp275.300.000
- Style iVT Rp305.300.000
- Prime iVT Rp320.900.000
(STA/ODI)
Baca Juga: Hyundai Stargazer Prime iVT Jadi Pilihan yang Menarik, Berikut Skema Cicilannya
Jual mobil anda dengan harga terbaik
-
Jelajahi Hyundai Stargazer
Model Mobil Hyundai
Jangan lewatkan
Promo Hyundai Stargazer, DP & Cicilan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Hyundai Stargazer Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Mesin
1497
|
1499
|
1462
|
1329
|
1499
|
Panjang
4460 mm
|
4595 mm
|
4395 mm
|
4395 mm
|
4510 mm
|
Lebar
1780 mm
|
1750 mm
|
1735 mm
|
1730 mm
|
1750 mm
|
Tinggi
1695 mm
|
1730 mm
|
1690 mm
|
1665 mm
|
1695 mm
|
Ground Clearance
195 mm
|
225 mm
|
180 mm
|
195 mm
|
200 mm
|
Tempat Duduk
7
|
7
|
7
|
7
|
7
|
Jenis Transmisi
Manual
|
Manual
|
Manual
|
Manual
|
Manual
|
Sabuk Pengaman Belakang
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Radio AM/FM
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
|
Tren MPV
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Hyundai Stargazer dari Carvaganza
Artikel Mobil Hyundai Stargazer dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review