Seleksi 4 Skutik Baru di Penghujung Tahun, Siapa Paling Menggoda Dibeli?
Meski sudah memasuki bulan terakhir tahun 2020, para pabrikan sepeda motor Tanah Air belum berhenti memasang strategi. Pandemi Covid-19 bukan berarti para pabrikan juga harus tertahan. Paling tidak ada empat skutik baru dilahirkan pabrikan pada penghujung tahun.
Dari keempat model tersebut dilansir tiga merek Jepang dengan berbagai segmentasi. Hampir semua mengusung wujud gres. Tentunya seiring peningkatan fitur dan teknis mesin. Honda menghadirkan All New Scoopy, Suzuki Nex Crossover, serta Yamaha Aerox dan Yamaha Gear 125.
Masing-masing tentunya punya segmen masing-masing yang dituju. Mereka juga punya keunggulan sendiri. Nah, dari keempat motor, siapa paling menggoda dibeli?
Honda All New Scoopy
Kejutan dimulai ketika gembar-gembor prediksi skutik baru Honda akhirnya tersiar juga. Melalui seremoni virtual dua minggu lalu, rasa penasaran terjawab oleh hadirnya All New Scoopy. Kita tahu ia menjadi salah satu produk favorit. Dan generasi terkini, disempurnakan lewat ubahan wujud, fitur, sampai jantung pacu. Meski harganya terdongkrak ke rentang Rp 19,95 juta – Rp 20,750 juta OTR Jakarta.
Tenang saja, tidak ada perubahan identitas dari gurat lucunya di generasi lalu. Scoopy tetap dibentuk dengan nuansa retro. Malah makin kental atas bentuk membulat di segala sisi dan komposisi warna terbaru. Jika ditelaah dari bagian belakang, model mika stop lamp benar-benar lingkaran sempurna, serta terpisah dengan lampu sein. Peletakkan lampu belok cukup berjarak, agak beda dibandingkan generasi lama yang cenderung berdekatan. Hasilnya, proporsi dari buritan sangat tampak lawas.
Depannya masih seirama. Fasad berhias lampu oval layaknya versi sebelum, lengkap dengan imbuhan DRL dan sumber cahaya LED proyektor. Ini menjadi salah satu keunggulan di kelas entry level, sebab proyeksi cahaya bakal lebih fokus daripada model reflektor. Bedanya, kini lampu riting ikut diberi jarak. Tidak berdekatan dengan mika headlight.
Area bodi samping sesungguhnya menyerupai Scoopy lama, hanya saja terlihat guratan makin mengkurva. Belum lagi model spakbor depan juga begitu membulat. Adapun aksen-aksen semacam lubang angin di depan,6 untuk menyisipkan nuansa sporty. Dan jika diperhatikan, pelek 12 incinya baru. Terdapat bilah-bilah di setiap palang membuat tampilan jadi gres.
Styling kokpit sedikit banyak ikut direvisi. Kendati sama-sama penunjuk analog mendominasi dan berpadu layar digital kecil, font tulisan serta grafis berubah. Menunya pun semakin komplet, menunjang kebutuhan harian. Lantas soal pewarnaan, kini ia dihias delapan opsi kelir terbagi di empat varian. Masing-masing kedapatan dua pilihan. Menyesuaikan tema trim level.
Variabel tak kalah penting, Scoopy ditopang struktur model baru. Serupa adik-adiknya di segmen entry level, Genio dan Beat. Adalah rangka yang disebut Honda eSAF, berhasil mereduksi bobot sang skutik ikonik. Dari tadinya Scoopy hampir 100 kg, kini hanya 94 kg – 95 kg. Memang tak seimpresif Beat dan Genio yang bisa menjaga berat di 89 – 90 kg. Namun paling tidak ubahan itu bakal sangat terasa, terutama untuk kepraktisan penggunaan dalam kota.
Scoopy sesungguhnya merupakan skutik lengkap. Lampu LED proyektor, Idling Stop System (ISS), answer back system, soket daya, sudah ada dari dulu. Demi menyempurnakan itu semua, nyatanya Honda memasang perangkat tambahan lagi di generasi baru. Seperti power outlet, kini berjenis USB socket supaya mudah difungsikan. Panel instrumen juga ditambahkan menu penghitung konsumsi bahan bakar. Dan di trim atas, telah memakai sistem kunci pintar. Lengkap!
Di area dapur pacu, ikut berubah total. Sejatinya mengambil mesin sama dari Beat atau Genio juga, yang bisa diartikan kelemahan sekaligus kekurangan. Secara output, sebetulnya berkurang dari Scoopy lama walaupun dalam angka desimal. Yakni menjadi 8,87 Hp dan torsi 9,3 Nm. Di lain sisi, konsumsi bahan bakarnya semakin irit, di kisaran 59,1 kpl.
Baca juga: Honda Scoopy Generasi Terbaru Dirilis Bersamaan dengan Kepulangan Habib Rizieq Shihab ke Indonesia
Suzuki Nex Crossover
Tak mau ketinggalan momen, Suzuki yang agak redup dalam amunisi skutik ikut merilis motor baru tak lama setelah Scoopy. Adalah Nex Crossover, bentuk evolusi dari Suzuki Nex Cross yang menjadi pesaing Honda Beat Street serta Yamaha X-ride. Tak seperti kawan-kawan pabrikan Jepang lain, konsepnya masih membawa generasi lawas, hanya saja dengan ubahan aksesori. Harganya pun naik jadi Rp 17,9 juta OTR Jakarta.
Agak bisa membandingkan dengan generasi sebelum? Biar kami jelaskan. Menjadi hal wajar kalau Anda bingung di mana letak beda Nex baru dan Nex lama. Sebab wujud utuhnya memang masih mengadopsi generasi sebelum. Tapi, coba perhatikan area kokpit dan gagang pengendalinya. Keduanya berubah total.
Jika dulu dashboard dan panel instrumen masih dibungkus cover, kini dilepas semua. Stang benar-benar diekspos dan terlihat punya dimensi lebih tinggi dan besar. Yang juga membuat panel instrumen anyar terlihat jelas dari belakang.
Urusan penampil informasi itu, tak lagi memakai model analog. Melainkan sudah ditukar jadi monitor digital berdisplay oranye. Bentuknya sederhana tapi sangat mudah dilihat, karena ukurannya besar. Bahkan paling besar di antara kompetitor. Selain itu, ini datanya komplet menunjang keperluan pengendara.
Warna turut jadi agenda perubahan Nex Crossover. Dulu hanya disediakan dalam kelir kuning dan biru,kini dihapus semua. Diganti warna tema Stronger Red-Titan dan Solid Black. Secara penampilan, ia lebih segar sekaligus menyiratkan kesan maskulin. Belum lagi kaliper dan karet shock breaker merah menjadi aksen sporty di sosok kecil nan macho.
Sisanya kurang lebih masih sama. Bodi serba lancip, dengan lampu depan agak masuk menjadi ciri khas yang dipertahankan. Sorot cahayanya juga LED, serta sudah mengenakan ban dual purpose sebagai bawaan. Salah satu kelebihan tak dimiliki kompetitor. Dan ground clearance-nya, paling tinggi dari pada rival sekelas.
Tidak ada sentuhan ke area teknis. Nex Crossover tak ubahnya memangku mesin 113 cc SOHC dengan pendingin udara. Boleh dibilang, tenaganya ada di pertengahan antara Beat Street dan X-Ride. Total menghasilkan daya kuda 9,2 Hp.
Baca juga: Suzuki Luncurkan Nex Crossover, Skutik Tualang Seharga Rp 17,9 juta
Yamaha All New Aerox
Tak hanya segmen pemula. Kelas matic 150 cc juga kedatangan kontestan baru, yakni Yamaha All New Aerox 155 Connected. Dari namanya tentu sudah bisa ditebak ia mendapat fitur serupa Nmax. Tapi jangan terkecoh dulu, bukan hanya itu yang diperbaharui. Banyak variabel penting di motor seharga Rp 25,5 juta – Rp 29 juta OTR Jakarta.
Dari wujudnya saja sudah berganti. Tidak ada bekas Aerox lama pada fasad. Agak menuai pro kontra memang, ada yang menyebut jadi mirip Vario dan kurang gahar, ada pun yang makin terpikat dengan si skuter sporty satu ini. Kalau dari penilaian kami, juju karakternya berubah agak lembut. Sebab tekukan tajam di muka sekarang jauh lebih halus. Apa lagi lampu split tidak begitu sipit, malah membesar ke atas. Jadi terlihat manis.
Kalau di samping sebetulnya perubahan sedikit saja. Cover sisi lebih gemuk dan besar, ditambah ada aksesori bilah-bilah. Dan di belakang, justru buat kami membuat Aerox makin proporsional. Lampu belakangnya jadi sipit dan minimalis, serta diberi imbuhan lancip. Proporsional dengan karakter motor.
Lantaran namanya sudah begitu, artinya fitur konektivitas gawai ada di tiap varian. Ya, kali ini mereka hanya membagi dalam dua trim level. Paling tinggi, mendapat sensor ABS satu kanal depan, serta perangkat penghemat bahan bakar, Stop Start System (SSS). Ia pun dapat dinyalakan lewat perangkat kunci pintar, alias keyless.
DI seri bawah, tidak ada tiga barang itu, Mirip seperti pembagian di masa lalu. Hanya saja kini Anda dengan mudah mengakses informasi melalui aplikasi Y-Connect. Di dalamnya, terekam semua perilaku mengendara hingga data penting motor. Plus, jika ada notifikasi sms, email, atau telepon juga muncul di layar instrumen. Persis Nmax.
Karena platform jantung pacu Aerox kerap seragam dengan Nmax, generasi terbaru memangku jantung pacu serupa pula. Kompresinya naik dari 10,5:1 jadi 11,6:1. Otomatis lontaran daya menyesuaikan, piston 155 cc VVA sanggup memproduksi 15,1 Hp pada 8.000 rpm dan torsi puncak 13,9 Nm di 6.500 rpm. Sebagai perbandingan saja, sebelumnya ia mengail tenaga 14,7 Hp/8.000 rpm dan torsi 13,8 Nm/6.250 rpm. Selisih itu mungkin tampak kecil apalagi dalam bilangan desimal. Tapi di skutik sebesar ini, mestinya cukup terasa. Lantaran itu pula Yamaha mengklaim Aerox semakin memiliki power-to-weight ratio baik, paling tidak di kelasnya.
Lantas perlengkapan lama masih dibawa. Seperti lampu utama dan belakang LED, serta bagasi super besar. Ya, buat yang belum tahu, meski ia berbentuk motor sport tapi ruang akomodasinya melimpah. Bagasi mencapai 25 liter alias cukup ditaruh helm. Kendati harus agak tricky ketika menyimpan barang-barang, disebabkan kontur mendalam, bukan melebar.
Baca juga: Test Ride All New Yamaha Aerox 155 Connected di Trek Balap, Bobot bukan Kendala
Yamaha Gear 125
Kejutan Yamaha ternyata tak terhenti pada Aerox. Selang beberapa waktu – setelah perilisan Nmax varian tengah – tiba-tiba muncul video teaser skutik pemula. Ternyata, wujudnya merupakan kelanjutan dari Mio, dinamakan Gear 125. Statusnya jelas menantang jajaran entry level, bahkan dibanderol Rp 16,750 juta – Rp 17,350 juta alias sepantaran Honda Beat.
Secara konsep, perlu diakui ia paling unik. Walaupun eksekusinya bisa dibilang kurang menarik bagi sebagian orang atau bahkan sangat menggoda buat pecinta merek logo garpu tala. Ditajuk sebagai skutik multiguna, mereka terjemahkan dengan memaksimalisasi daya angkut barang dan penumpang.
Misalnya, ada dua hook atau penggantung di sisi depan dan belakang dek. Otomatis ketika menggantung barang Anda mendapat tambahan hanger, lebih memudahkan ketimbang kompetitor. Dek sengaja dibuat rata supaya mudah menaruh bawaan besar. Pemikiran lanjutannya, Yamaha menyediakan aksesori footstep tambahan footstep buat pengendara, guna tetap bisa mengendalikan dengan aman. Uniknya, board samping yang menjorok ke atas ternyata dimaksudkan untuk menyangga kaki anak kecil, yang tak mungkin sampai ke footstep standar di bawah itu. Sederhana namun cukup pintar.
Layaknya kompetitor di kelasnya, ia memiliki fitur modern. Pencahayaan utama berasal dari nyala dioda. Ada pun soket pengisi daya gawai, walaupun belum soket USB. Perlu konektor lagi. Dan penutup lacinya berupa aksesori, kalau standar bawaan masih terbuka lebar. Perangkat Stop Start System juga sudah tersedia di trim atas, untuk mengefisiensi konsumsi bahan bakar.
Gear 125 mengambil basis mesin Freego. Berkubikasi 124,96 cc SOHC dua katup, dengan bore dan stroke 52,4 mm x 57,9 mm. Kompresi sama persis dengan si matic gambot, 9,5:1. Dari situ tercipta daya 9,3 Hp di 8.000 rpm, serta torsi mencapai 9,5 Nm pada 5.500 rpm. Lumayan bertenaga. Sebetulnya, Mio S lama pun punya spesifikasi mirip seperti Gear. Tapi diferensiasi besar terletak pada sistem starter mesin, makanya disamakan dengan Freego. Ya, Smart Motor Generator kini menjadi standar di entry level Yamaha. Artinya proses menyalakan mesin tak lagi ada suara.
Dari segi desain, pahatan paling brutal justru tampak di sisi dan belakang. Panel-panel berbentuk unik, juga di buritannya. Memberikan nuansa segar dari Mio sebelumnya. Sangat stylish, apalagi punya kelir silver yang terlihat elegan. Tapi dari depan, gurat Mio S agak masih terlihat. Meski jelas ada diferensiasi di beberapa titik.
Paling Menggoda Dibeli
Di antara keempat skuter yang meluncur di penghujung tahun, tampaknya Scoopy anyar jadi paling menarik untuk dibeli. Memang, harganya jadi tembus Rp 20 juta buat trim atas. Tapi apa yang Anda terima benar-benar mengalami peningkatan drastis. Dari rangka, mesin, fitur, sampai wujud atraktif merupakan desain baru.
Selain itu, Yamaha Gear 125 menurut kami bakal jadi motor kedua paling menggoda untuk dibeli. Secara konsep begitu unik dan fungsional walaupun sederhana. Dan paling penting harganya masuk akal, berikut punya bekalan mesin paling besar di kelasnya. Di lain sisi, ia menjadi wujud reinkarnasi yang sudah lama rindu dengan kepraktisan sebuah Mio. (Hlm/Raju)
Baca juga: Yamaha Gear 125 Meluncur di Indonesia, Skutik Baru Multiguna Mulai Rp 16 Jutaan
Komparasi Honda Scoopy vs Yamaha Gear 125
Model Motor Honda
Promo Honda Scoopy, DP & Cicilan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Populer
Video Motor Honda Scoopy Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Kapasitas
109.5
|
124.86
|
124.8
|
110
|
109.7
|
Diameter x langkah
47 mm x 63.1 mm
|
52.4 mm x 57.9 mm
|
52.4 mm x 57.9 mm
|
47 mm x 63.1 mm
|
53.5 mm x 48.8 mm
|
Jenis Mesin
Single Cylinder, 4-Stroke, Air-Cooled, SOHC
|
Single Cylinder, Air Cooled, SOHC Engine
|
4-Step, SOHC, eSP, Liquid Cooling Engine
|
Single Cylinder, 4-Stroke, SOHC Engine
|
4-Stroke, SOHC
|
Indikator Lampu
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
|
Tren Scooter
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Motor Honda Scoopy dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature
Bandingkan
You can add 3 variants maximum*- Merek
- Model
- Varian