Menyingkap Perjalanan Honda Africa Twin: Lahir Dari Legenda Reli Padang Pasir (Part-1)

Menyingkap Perjalanan Honda Africa Twin: Lahir Dari Legenda Reli Padang Pasir (Part-1)

Nama Africa Twin tak tiba-tiba lahir begitu saja. Ada makna dibalik jenama. Bukan motor fantasi tanpa histori. Penyematan kata Afrika tak lepas dari DNA balap reli padang pasir paling agung kala itu: Paris-Dakar. Menjadi sebuah kebanggaan bagi Honda dapat menaklukan perlombaan pada 1986. Hingga akhirnya mengukir sejarah panjang sampai sekarang.

Africa Twin XRV650 1988-1989

Honda NXR750-lah pemicu kelahiran Africa Twin. Sosok penjelajah ini menjadi kuda besi pembalap pabrikan sayap burung saat memacu motor berhari-hari, sampai mengangkat piala pada lomba Paris-Dakar 1986. Honda tak mau ketinggalan momentum soal kesuksesan ini. Hingga akhirnya diputuskan membuat versi komersil dari sang juara.

Tomonori Mogi, bos tim desain dari proyek ini memikirkan konsepnya matang-matang. Apa yang digapai Honda atas kemenangan tadi perlu diterjemahkan dalam memorabilia. Alhasil muncul-lah titel Africa Twin dengan kode motor XRV650, 20 Mei 1988.

Meski tak seutuhnya sama dengan versi kompetisi, pengemasan dan bentuk motor ditawarkan dengan interpretasi sama. Tanpa kecuali soal kemampuan. Tangguh, mampu melintas di dua alam dan semua hal yang terkandung pada NXR harus ada. Pengemasan warna pun begitu, sengaja dicat merah-biru-putih, sesuai grafis tim Honda dalam perlombaan. Alhasil ia mencuri perhatian banyak orang. Pasalnya Africa Twin dijual lebih murah dari motor-motor Eropa sekelas, semacam BMW GS – yang juga melegenda di ajang Paris-Dakar.

Baca juga: Kilas Balik Perjalanan Honda Supra di Indonesia (Part-1)

Kemampuan dapur pacunya mumpuni. Dijejali mesin V-twin 52 derajat, berkubikasi 647 cc SOHC enam katup dengan pendingin cairan. Keluar tenaga 56 Hp dari rangkaian itu dan semua diterjemahkan lewat girboks manual lima percepatan ke roda belakang. Komponen dan setingan-nya disesuaikan dengan kebutuhan versi produksi, demi menjaga durabilitas dan performa seimbang.

Sumber tenaga sudah cukup, giliran perangkat pendukung lintas alam dioptimalkan. Rangka utama berpadu dengan suspensi teleskopik Showa superbesar (43 mm), memiliki travel hingga 230 mm. Sementara di belakang ditopang Pro-link monoshock, ber-travel 210 mm.

Meski dibuat di Asia, rasanya sulit bagi Honda untuk membuat tingginya sesuai postur mereka. Perangkat kaki-kaki tadi jelas menyebabkan Africa Twin benar-benar jangkung. Jarak jok ke tanah saja jadi 880 mm, demi mengejar ground clearance dan kesanggupan melahap medan dinamis.

Tapi untung saja, dimensinya ramping. Kaki bakal mudah mengapit untuk memastikan motor terkendali. Beratnya juga cuma 193 kg – ringan untuk ukuran monster sebesar ini. Dan bobot itu sudah termasuk kondisi terisi bahan bakar sebanyak 24 liter. Sebagai perbandingan, Kawasaki Ninja ZX-25R saja tembus 180 kg.

Africa Twin XRV750 (1990-1992) RD04

Seri pertama ternyata tak berumur panjang. Baru setahun menjelajah lanskap alam, Honda menawarkan versi baru. Justru hal terkait estetika dibiarkan sama. Coraknya juga begitu. Kemungkinan mereka sadar, performa sebelumnya belum benar-benar memuaskan. Masuk era 1990, kubikasi mesin pun diperbesar dan berganti kode jadi XRV750 RD04

Kali ini volume mesin sama persis dengan versi kompetisi, 742 cc SOHC enam katup dua busi. Sementara konfigurasinya masih mengadopsi yang lama, V-Twin 52 derajat. Tentu ada ekstraksi lebih dari peningkatan kubikasi. Catatan tenaga berhasil naik jadi 62 Hp di 7.500 rpm, berikut mendorong torsi 62 Nm pada 6.000 rpm. Makin mengerikan.

Baca juga: Awal Mula Munculnya Honda Sonic 150R di Indonesia

Area kopling dan girboks tetap sama. Namun peredam guncangan sampai peranti deselerasi kian optimal. Suspensi depan teleskopik 43 mm kini berjenis air assisted, namun travelnya turun jadi 220 mm. Lantas di belakang monoshock bisa disetel pre-load dan damping-nya, memberikan jarak main 214 mm.

Dua buah cakram 276 mm di depan juga jadi bawaan standar. Masing-masing dijepit kaliper dua piston, sementara belakangnya 256 mm satu piston. Bungkusan ban 21-18 inci pun memiliki tapak lebar, supaya memiliki grip lebih baik. Lantas sisanya identik dengan XRV650. Namun paket pembaruan ini, membuat beratnya naik cukup drastis, jadi 209 kg.

Pada 1992, tahun terakhir motor ini diproduksi terdapat penambahan fitur lagi. Adalah digital trip computer, yang mereka sebut Tripmaster. Sistem kerjanya mirip dengan catatan digital milik motor Paris-Dakar. Namun disayangkan, perangkat itu sering rusak alias tak durable. Kebanyakan kolektor memilih untuk mengganti dengan sistem navigasi modern yang lebih masuk akal.

Africa Twin XRV750 (1993-1995) RD07

Khusus generasi 1993, atau lebih dikenal dengan sebutan RD07, tak diubah sebanyak transisi sebelumnya. Hanya mengulang rancangan lama, dengan interpretasi desain modern. Corak pun berganti, serta panel sayap yang terlihat lebih stylish.

Selain itu, fokus Honda merevisi Africa Twin adalah soal menurunkan titik gravitasi. Sasis diseting sedemikian rupa agar lebih rendah ke tanah, demi mengejar rasa pengendalian presisi. Terutama saat menjajal medan offroad. Hasilnya jarak jok ke tanah pun turun jadi 860 mm, termasuk beratnya berkurang 4 kg.

Rangkaian dapur pacu sebetulnya sama persis. Kemungkinan besar, akibat regulasi emisi cukup ketat di era itu menyebabkan tenaganya diturunkan. Africa Twin generasi ini hanya memompa tenaga 59 Hp. Selisih 3 Hp dari RD04. Kapasitas tampung bensin turut berkurang menjadi 23 liter.

Africa Twin XRV750 (1996-2003) RD07A

Versi penyempurnaan dari RD07 lahir pada 1996. Sebagian besar kosmetik berubah. Tampilan Africa Twin makin modern, ala kendaraan era milenium. Boleh dibilang ini adalah facelift besar-besaran. Sebab mulai dari fasad, panel, sampai jok berganti model.

Jantung pacu tak ada ubahnya. Tetap mengandalkan mesin V-Twin 750 cc generasi terakhir, bertenaga 59 Hp. Di titik ini pula, ternyata Honda menyetop produksi motor berkode XRV. Bahkan sunyi sampai belasan tahun berikutnya, bak hilang ditelan bumi. (Hlm/Tom)

Sumber: Silodrome, Visordown

Baca juga: Gaya Enduro Lawas Kian Diminati, Empat Motor Ini Sekarang Jadi Incaran Kolektor

Contents

Helmi Alfriandi

Helmi Alfriandi

Kalau bicara petrolhead, Helmi mungkin salah satu yang cukup ekstrim. Pengetahuan otomotifnya luas, pengalaman menulisnya dimulai sebagai anak magang di Majalah Autocar Indonesia. Sempat berpaling bekerja di perbankan, tapi passion di bidang otomotif yang tidak bisa diabaikan membuatnya berlabuh di OTO.com. Meski sehari-hari menggunakan Suzuki Skywave, tapi di garasi rumahnya ada motor tua yang sedang ia bangun. Helmi juga paham betul mobil lawas, terutama Mercedes-Benz karena ia datang dari keluarga yang menggemari merek Jerman itu.

Baca Bio Penuh

Model Motor Honda

  • Honda Vario 125
    Honda Vario 125
  • Honda Scoopy
    Honda Scoopy
  • Honda Beat
    Honda Beat
  • Honda PCX160
    Honda PCX160
  • Honda Beat Street
    Honda Beat Street
  • Honda CRF150L
    Honda CRF150L
  • Honda Stylo 160
    Honda Stylo 160
  • Honda Vario 160
    Honda Vario 160
  • Honda ADV 160
    Honda ADV 160
  • Honda Supra GTR 150
    Honda Supra GTR 150
Harga Motor Honda

GIIAS 2024

IMOS 2024

Tren & Pembaruan Terbaru

Anda mungkin juga tertarik

  • Berita
  • Artikel feature

Motor Unggulan Honda

Video Motor Honda CRF1100L Africa Twin Terbaru di Oto

Oto
  • Honda CRF 1100L Africa Twin | Bike First Impression | Mesin Tambah Sangar! | OTO.com
    Honda CRF 1100L Africa Twin | Bike First Impression | Mesin Tambah Sangar! | OTO.com
    06 Feb, 2020 .
Tonton Video Motor Honda CRF1100L Africa Twin

Bandingkan & Rekomendasi

Honda CRF1100L Africa Twin
Triumph Tiger 900
Triumph Tiger 900
Rp 498 - 545 Juta
Tulis Review Harga Tiger 900
Aprilia Tuareg 660
Kapasitas 1084
888
659
Tenaga Maksimal 101
93.9
80
Jenis Mesin Parallel Twin Cylinder, 4-Stroke, 8-Valve, Liquid Cooled Engine
In-line 3-Cylinder, 12 Valve, Liquid-Cooled, DOHC Engine
2 Cylinder, 4 Valves, 4-Stroke, Liquid Cooled, DOHC Engine
Jenis Penggerak Chain Drive
Chain Drive
Chain Drive
Torsi Maksimal 112 Nm
87 Nm
70 Nm
Ban belakang 150/70 R18
150/70 R17
150/70 R18
Ukuran velg depan R21
R21
R21
Ban depan 90/90 R21
90/90 R21
90/90 R21
Ukuran velg belakang R18
R17
R18
Mode Berkendara Off Road, Sport, Road, Rain
Road,Touring
Street, Road
Bandingkan Sekarang

Tren Adventure Touring

Artikel Motor Honda CRF1100L Africa Twin dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • AHM Memperkenalkan Model Terbaru CRF1100L Africa Twin di GIIAS 2024
    AHM Memperkenalkan Model Terbaru CRF1100L Africa Twin di GIIAS 2024
    Zenuar Istanto, 26 Jul, 2024
  • Honda CRF1100L Africa Twin 2022 Mendapat Fitur Baru, Harganya Lebih Mahal dari Toyota Fortuner 2.8!
    Honda CRF1100L Africa Twin 2022 Mendapat Fitur Baru, Harganya Lebih Mahal dari Toyota Fortuner 2.8!
    Anjar Leksana, 20 Mei, 2022
  • Honda CRF1100L Africa Twin 2022 Bersolek dengan Grafis Baru
    Honda CRF1100L Africa Twin 2022 Bersolek dengan Grafis Baru
    Zenuar Istanto, 30 Agu, 2021
  • Hal yang Membuat Honda CRF1100L Africa Twin Layak Jadi Teman Tualang
    Hal yang Membuat Honda CRF1100L Africa Twin Layak Jadi Teman Tualang
    Helmi Alfriandi, 09 Jun, 2021
  • Hengjian Dahaidao 500 GS-ADV, Jiplakannya Honda Africa Twin 1100
    Hengjian Dahaidao 500 GS-ADV, Jiplakannya Honda Africa Twin 1100
    Zenuar Istanto, 24 Feb, 2021

Bandingkan

You can add 3 variants maximum*