Pertimbangkan Dulu Deretan Alternatif ini Sebelum Beli Honda City Hatchback RS
Untuk saat ini Honda City berbokong tepos jadi opsi hatchback paling gres di pasaran. Bisa dibawa pulang dengan tebusan mulai dari Rp 289 juta untuk model manual 6-speed sedangkan CVT dilepas Rp 299 juta. Nominal segitu sudah termasuk diskon PPnBM periode pertama dan berstatus OTR Jakarta.
Sila dipinang kalau memang menginginkan unit paling segar di antara kompetitor. Sebagai model teranyar, ia pun gendong perbekalan kekinian berikut disertai fitur keselamatan komprehensif. Namun jangan sampai terpaku pada model ini saja. Ada baiknya mempertimbangkan dulu seleksi lain sebab banyak opsi di pasaran yang tak kalah menarik.
SELEKSI HATCHBACK DENGAN FITUR UNGGUL
Toyota Yaris
Toyota Yaris bisa dipilih sebagai solusi terjangkau dalam segmen ini. Apalagi, ia juga memenuhi syarat relaksasi PPnBM. Dengan demikian, tebusan serendah Rp 248,3 juta bisa bawa pulang hatchback kompak. Tipe termahalnya juga masih lebih rendah ketimbang City termurah, hanya Rp 284 juta.
Dalam pemilihan varian, Anda bisa memilah mana yang sesuai bujet dan kebutuhan. Tersedia dua tingkatan trim (G dan TRD) dan masing-masing hadir dalam paket transmisi manual atau otomatis. Seleksinya ditambah lagi dengan pemenuh kebutuhan airbag tiga titik atau tujuh di tiap versi transmisi per trim. Kalau ditotal, delapan kombinasi bisa Anda sesuaikan sendiri.
Yaris sendiri menjalani proses penyegaran tahun lalu. Meski masih merupakan model lama, setidaknya bertampang baru. Juga terdapat penyempurnaan radius putar. Tidak lagi mabal ketika diajak U-turn lantaran kini ia memiliki catatan turning radius 5,1 meter dari 5,7 meter.
Berbagai kelengkapan modern lantas tersaji. Membuatnya tetap up-to-date. Sebut saja permainan lampu LED, DRL, sampai ke Smart Entry. Dengan catatan, kelengkapan tadi baru bisa dinikmati jika meminang model TRD. Sama halnya panel AC digital komplet fitur otomatis. Namun, semua kini kebagian head unit anyar berisi integrase smartphone Android Auto atau Apple CarPlay. Soal keselamatan, ia menyediakan airbag tiga titik atau tujuh tergantung varian yang diminati. Sementara itu, standarnya sudah dibekali Vehicle Stability Control (VSC) sebagai perlindungan berkendara.
Nilai minus, kontestan Toyota tidak memiliki kekuatan macu sehebat Honda. Ekstraksi unit empat silinder 1.500 cc hanya sanggup gelontorkan tenaga 107 PS di 6.000 rpm dan torsi puncak 140 Nm pada 4.200 rpm. Semua tersalur ke roda depan via transmisi manual lima percepatan atau CVT.
Mazda2 GT
Anggota keluaran Toyota bisa dilewat kalau memprioritaskan sensasi kecanggihan dan rasa mewah. Coba lirik Mazda2 bila mendambakan nuansa sofistikasi tinggi. Tampil elegan dengan jiwa sporty. Memang semua itu tidak murah, dibanderol mulai dari Rp 289,9 untuk Mazda2 R dan GT seharga Rp 308,8 juta. Salah satu petarung termahal namun tentu ada ganjarannya terutama pada trim tertinggi.
Deret fitur canggih jadi nilai jual di balik gaya Kodo Mazda yang khas nan cantik. Terlepas dari lenggokan, dipastikan fiturnya memikat. Misal set penerangan LED dari headlamp, DRL, sampai ke lampu kombinasi belakang. Belum lagi ketambahan komponen akses pintar berikut ditemani start/stop engine. Jelas modern dan mengikuti tren masa kini.
Namun kemampuan Mazda bukan hanya itu, pengoperasiannya akan terasa menggugah ala mobil Eropa. Misal sakelar lampu plus pengatur ketinggian otomatis. Lirik ke dasbor, sorotan utamanya adalah sistem infotainment MZD Connect. Selain sarana hiburan, ia dapat menampilkan beberapa informasi terkait kendaraan. Kontrolnya pun bisa terlaksana via layar, setir, atau kenop dan tombol pengaturan di konsol tengah. Selain itu, terpasang head up display sebagai penampil informasi berkendara tambahan di depan pengemudi.
Kekuatan memacu Mazda jelas tidak segahar City. Unit empat silinder 1.500 cc hanya siapkan ekstraksi sebesar 111 PS/144 Nm. Bukan berarti tidak semenyenangkan Honda, minimal ia disokong teknologi G-Vectoring Control (GVC). Dapat mengatur gelontoran torsi sedemikian rupa agar pergeseran bobot saat menikung mencipta pengendalian stabil dan menyenangkan.
Cukup disayangkan sektor keselamatan pasif Mazda2 tidak sekomprehensif Honda City Hatchback atau Yaris. Hanya berbekal dual SRS Airbag. Minimal perlindungan berkendara sudah disokong alat kontrol stabilitas berikut bantuan menanjak di samping peranti pengereman tambahan. Kendati tidak selengkap lawan, ia sebetulnya punya bantuan ekstra. Adalah Blind-Spot Monitoring (BSM) dan Rear Cross Traffic Alert (RCTA). Well, tidak benar-benar polosan bukan?
Kia Rio
Tak kalah hebat dalam permainan kelengkapan, Kia Rio bisa jadi solusi terjangkau. PT Kreta Indo Artha saat ini meniagakan sang hatchback di angka Rp 277,45 juta untuk varian bertransmisi manual. Sementara itu, versi otomatis didagangkan Rp 292,7 juta. Berkat penetapan harga ini, Kia Rio seakan menekankan bahwa lebih murah belum tentu payah lewat perbekalan memikat.
Ambil contoh sunroof, ia merupakan satu-satunya kontestan dengan lubang bergengsi di atap. Tak hanya itu, permainan lampu LED juga sudah diikuti. Mejeng di balik proyektor Bi-Beam, DRL, lampu kombinasi belakang, hingga ke fog lamp. Bahkan fungsi sakelar lampu otomatis telah ia miliki. Di samping itu, kemudahan akses smart entry lengkap start/stop button tak dilupakan.
Urusan desain memang sesuai selera, namun dari perbekalan eksterior tadi sah-sah saja bila menilai Rio tampil kekinian. Sama halnya dalam kabin. Anda bisa menikmati perlengkapan ala kontestan teranyar. Termasuk di dalamnya AC otomatis sampai ke sarana hiburan touchscreen bergaya OEM lengkap konektivitas Android Auto dan Apple CarPlay. Seperti disebut sebelumnya, ada komplementer rasa berupa sunroof.
Semua pendukung kenyamanan mungkin terlihat menarik untuk harganya. Tapi perlu diingat, sisi keselamatan belum sekomprehensif lawan. Sangat moderat, perlindungan celaka sebatas airbag dua titik. Juga di sektor penjaga stabilitas baru diisi oleh ABS tanpa eksistensi alat penjaga traksi.
Bukan itu saja, mesin yang diusung Rio tidak seglamor pemain lain. Merupakan enjin empat silinder 1.400 cc Dual CVVT dengan gelontoran tenaga 100 PS saja di 6.000 rpm. Torsi puncak dicatat sebesar 133,3 Nm di 4.000 rpm, tersalur menuju roda depan via opsi transmisi manual atau otomatis.
DIMENSI BESAR TAK MELULU MAHAL
Suzuki Baleno
Terdapat opsi lain bila berminat pada hatchback berdimensi sedang seperti City namun anggaran belum sesuai. Coba lirik pengisi ruang di atas city car 1.200 cc, salah satunya Suzuki Baleno. Harganya relatif lebih rendah, melekat banderol mulai dari Rp 235 juta atau 247,5 juta tergantung transmisi. Mungkin bisa dipilih sebagai jalan keluar.
Bicara soal dimensi, Baleno memiliki panjang 3.995 mm, lebar 1.745 mm, dan tinggi 1.510 mm. Faktanya memang tidak sepanjang Yaris apalagi City Hatchback. Namun ia memiliki jarak antarsumbu kompetitif sepanjang 2.520 mm yang mengisyaratkan kelapangan kabin. Tak bisa diremehkan pula ruang bagasinya.
Ya, lewat penyegaran terakhir, Baleno turut berubah tampilan jadi semakin modern. Ada kesan sporty pula dari pemakaian bumper anyar. Perlengkapan eksteriornya lumayan menarik, meliputi lampu LED proyektor, DRL, hingga ke peranti smart entry. Dari perbekalan eksterior, ia sebetulnya tidak kalah menawan ketimbang berbagai pemain hatchback modis masa kini.
Disayangkan semua itu hanya terpancar di luar. Kala masuk kabin, perbekalannya tentu tidak semenarik kontestan berbanderol tinggi. Sarana hiburan touchscreen moderat tanpa konektivitas sepintar Android Auto atau Apple CarPlay. Jangan harap cruise control. Meski begitu, minimal terdapat upaya menggugah lewat leather wrapped steering wheel dan fitur penetap suhu otomatis.
Urusan safety, Baleno sebatas mencukupi nilai standar tanpa tuangan perbekalan ekstra. Tak ditemukan batang hidung penjaga stabilitas elektronik atau hill start assist. Tak sampai pula airbag samping dan jendela mampir ke tubuh Baleno. Semua cenderung standaran. Termasuk di dalamnya Dual SRS Airbag dan peranti pengereman ABS+EBD.
Hatchback bikinan Suzuki ini pun tidak bisa bicara banyak soal kemampuan memacu. Empat ruang bakar berkapasitas 1400 cc hanya sanggup muntahkan tenaga 92,4 PS di 6.000 rpm. Torsi tidak seberapa, kekuatannya sebesar 130 Nm saja di 4.200 rpm. Di sini memang harga berbicara, Anda bisa menikmati ruang lapang hanya saja tidak dibarengi tenaga besar atau fitur superkeren. Sebatas cukup memenuhi kebutuhan dengan sedikit bumbu pemikat.
Daihatsu Sirion
Andai mencari pilihan lebih murah lagi namun enggan bawa pulang city car 1.200 cc, Daihatsu punya solusi. Adalah Sirion, dipasarkan serendah Rp 201,75 juta atau Rp 216,5 juta tergantung transmisi. Sebetulnya bukan sebatas transmisi, tipe otomatis mendapatkan pemanis lenggokan sporty.
Model ini bisa dipilih bila mobil sekelas City jauh di luar bujet tapi tidak cocok dengan dimensi sekelas Brio. Sama seperti Baleno, Sirion seolah duduk mengisi ruang antara dua sisi berbeda. Secara dimensi mungkin tergolong kecil, mencatatkan angka 3.895 x 1.735 x 1.525 mm (PxLxT). Tapi ia punya wheelbase sepanjang 2.500 mm yang tawarkan ekstra ruang kaki ketimbang city car kelas teri.
Cukup menarik dari luar tapi tidak di dalam – jika sudut pandang utama adalah segmen hatchback kompak. Oke, unit pendar LED sampai ke smart entry diboyongnya. Namun dalam kabin, permainannya justru terdengar seperti gimik. Ibarat berkata,”harga segini berharap apa?”. AC digital tapi belum dilengkapi pengatur suhu otomatis. Head unit touchscreen juga standar. Menawarkan konektivitas eksternal seperti USB dan Bluetooth.
Tak terkecuali ketika bicara soal pemacu. Jangan berharap banyak. Ia mengusung enjin empat silinder 1.300 cc dengan keluaran sekuat 95 PS/120 Nm. Sangat basic bukan? Semua itu lantas tersalur ke roda depan via seleksi transmisi manual atau otomatis.
Kendati tidak semenarik para pemain di kelas atasnya, jangan langsung remehkan Sirion. Di harga segitu ia tawarkan perbekalan keselamatan komprehensif. Ia membawa empat airbag berupa unit frontal dan samping luar untuk pengemudi depan. Bahkan penjaga handling bukan sekadar ABS+EBD. Turut mejeng pendukung seperti Vehicle Stability Control dan Traction Control System.
OPSI SEGMEN LAIN YANG TAK KALAH MEMIKAT
Oke, harga Honda City mungkin tidak menjadi masalah. Namun kalau menganggap kelengkapannya masih kurang berkelas, coba lirik ke segmen crossover mungil lima penumpang. Di lanskap itu ada Kia Sonet yang tampil menawan lewat perbekalan modern ala mobil premium. Langsung cek tipe tertinggi Premiere, dilego di angka Rp 289 juta.
Berbagai fitur kelas kakap ia bawa. Sorotannya ada head unit komplet integrasi smartphone, wireless charger, sunroof, hingga ke bangku berventilasi. Tak perlu lagi ditanya soal lampu LED atau smart entry. Fungsi kunci bahkan sudah dibarengi Remote Start Engine. Belum lagi urusan safety. Airbag enam titik hadir berikut penjaga kendali seperti kontrol stabilitas elektronik. Perbekalan ini membuatnya sangat cocok dijadikan alternatif bukan?
Namun jangan sampai dibutakan pula oleh fitur yang terbilang edan untuk harga jualnya. Pertimbangkan kembali soal dimensi dan kepraktisan. Pasalnya, ukuran tubuh Sonet tidak sebesar City. Di samping itu, keunggulan fleksibilitas bangku ULTRA Seat City tak sanggup diimbangi olehnya. Justru boleh jadi Sonet terasa merepotkan kalau harus mengangkut barang melebihi kapasitas bagasi sekaligus penumpang ketiga. Semua itu dikarenakan bangku belakang Sonet tidak dapat dilipat terpisah. Nilai buruk dalam hal kepraktisan.
Juga soal pemacu, faktanya tidak sehebat City. Sebetulnya tidak payah juga, mengusung enjin empat silinder 1.500 cc dengan ekstraksi di atas rata-rata. Sanggup hadirkan tenaga 115 PS dan momen puntir 144 Nm. Penyalur daya sendiri mengadopsi transmisi otomatis variabel nan cekatan iVT. (Krm/Tom)
Baca juga: Melirik Rival Honda City Hatchback RS: Mazda2 GT Lebih Menarik?
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice