Pertarungan Varian Atas, Suzuki Ertiga Sport vs Mitsubishi Xpander Ultimate
Mitsubishi Xpander dan Suzuki Ertiga bersaing di segmen sama. Sebagai LMPV, kemampuan membawa banyak penumpang maupun barang, jadi poin menarik bagi pelanggan Tanah Air. Keduanya disuguhkan dalam banyak varian. Tentu saja yang termahal memiliki kelengkapan menggoda. Mitsubishi menjagokan Xpander Ultimate, sedangkan Suzuki mengusung embel-embel Sport di belakang Ertiga. Pantas dikomparasi dalam strata yang sama.
Ertiga Sport disuguhkan dalam dua opsi transmisi. Manualnya dibanderol Rp 250 juta (OTR DKI Jakarta) dan otomatis Rp 260,5 juta. Jauh lebih murah ketimbang Xpander Ultimate yang menyentuh Rp 275,1 juta. Ditambah sistem pengganti gigi cuma satu pilihan, yakni otomatis. Walau begitu pilihan warna LMPV papan atas Mitsubishi punya banyak: Quartz White Pearl, Sterling Silver metallic, Graphite Gray Metallic, Jet Black Mica, Red Metallic dan Deep Bronze Metallic. Suzuki cuma menghadirkan tiga opsi: Cool Black, Pearl Snow White dan Metallic Magma Gray. Lantas mana yang lebih layak dipinang?
Desain
Atraktif dan sporty, patut dilabelkan pada kedua model. Namun, masing-masing membawa aura berbeda. Xpander Ultimate tampak lebih bongsor dengan bentuk yang mengacu pada gaya SUV. Ya, Mitsubishi memang mendesain dengan mengombinasikan keunggulan SUV. Punya panjang 4.475 mm, lebar 1.750 mm, tinggi 1.730 mm dan jarak sumbu roda 2.775 mm. Memastikan kelapangan kabin superior untuk semua penumpang.
Beda sedikit dengan Ertiga Sport yang terlihat lebih ramping. Dengan panjang 4.470 mm, lebar 1.735 mm, tinggi 1.690 mm; Suzuki mengatur wheelbase-nya 2.740 mm. Perbedaan lainnya adalah ground clearance. Xpander Ultimate lebih tangguh melintasi jalan kurang rata. Lantaran jarak terendahnya dibuat 205 mm, sementara Ertiga Sport 180 mm. Pengaruhnya sangat terasa di jalan.
Wajah model Mitsubishi bergaya konsep Dynamic Shield. Grille tebal dan tegas mengukuhkan kesan tangguh. Berpadu mesra bersama daytime running light yang membentuk mata sipit. Sektor penerangan utama di tempatkan di bawah. Teknologinya sudah LED, sehingga lebih terang dan hemat energi. Foglamp sendiri diposisikan paling bawah, bahkan menempel pada aksesoris yang menyerupai underguard. Geser ke samping, pelek 16 inci two tone berdesain agresif dan dibalut ban 205/55.
Lekukan dalam pada bodi memberikan efek kekar. Bidangnya terbilang lapang, sehingga menguatkan kesan SUV. Butiran tak kalah menarik. Lampu kombinasi telah mengusung LED. Sehingga bentuknya bisa disetel sedemikian rupa. Atraktif. Ke atas sedikit, terlihat defogger tersemat untuk mencegah pengembunan. Pengemudi lebih jelas memantau area belakang lewat spion tengah. Lalu spoiler yang lebih mirip bodi mencuat terpampang. Makin cantik karena ada high mount stop lamp, serta antena sirip hiu.
Karakter streamline lebih disajikan Ertiga Sport. Sebagai varian teratas, sudah pasti dapat aksesori lengkap. Tapi sektor penerangan masih halogen dengan model proyektor, untung sudah dipasangi DRL. Posisinya seperti pada umumnya, tak seperti Xpander. Foglamp menempati area di bumper dengan garnish kromium. Front lips tampil menawan menguatkan konsep sporty. Ditambah grille motif honeycomb yang menyelipkan sedikit kesan elegan. Melihat sisi mobil, jelas mengapa ground clearance berbeda. Pelek yang dipakai 15 inci dengan spesifikasi roda 185/65. Coraknya two tone dengan desain tak kalah agresif, bergaya bilah kipas. Untuk bokongnya, sepintas rupa lampu kombinasi mirip-mirip Xpander. Sudah berteknologi LED pula. Terselip pula underguard yang kontras warna bodi. Spoilernya lebih oke. Soalnya sarat nuansa sporty. Namun, antenna tak diaplikasikan di belakang, melainkan di atas baris pertama dan bentuknya konvensional.
Baca Juga: Pertarungan Fitur dan Performa, VW Tiguan Allspace vs Peugeot 5008 Allure Plus
Interior dan Fitur
Gaya berbeda tersaji pada kedua model. Xpander Ultimate hadir dengan konsep elegan yang mengandalkan balutan beige pada interior. Aksen perak dan hitam tersebar di berbagai titik, terutama dasbor. Sedangkan Ertiga Sport lebih kepada perpaduan sporty dan mewah. Bagaimana tidak. Sepuhan hitam memenuhi kabin dan dihias aksen kayu coklat gelap pada dasbor, kemudi dan door trim.
Tempat penyimpanan pada keduanya tak kalah bersaing. Kompartemen tersebar merata, memastikan pernak-pernik kecil muat pada Xpander Ultimate. Begitu pula soal bagasi. Jok yang bisa diatur hingga rata lantai, memaksimalkan kemampuan membawa barang. Hal yang sama juga ada pada Ertiga Sport. Menariknya, cupholder di konsol tengah punya fitur pendingin. Masalah konektivitas gawai elektronik yang tetap terjaga dayanya, tidak perlu khawatir. Power outlet ditanam di tiap baris, sehingga memudahkan penumpang men-charging perangkat elektroniknya.
Untuk memasuki kabin, teknologi terkini yang dulu hanya ditemukan pada mobil premium sudah tersedia. Ya, keyless dan start-stop button memudahkan akses, serta menyalakan-mematikan mesin. Kemudian perangkat hiburan. Harus diakui Suzuki lebih unggul. Layar sentuh di tengah berukuran 8 inci, dan Mitsubishi 7 inci. Masing-masing bisa dihubungkan dengan mudah dengan smartphone.
Pengaturan suhu di dalam kabin pun masih lebih mumpuni Ertiga Sport. Sudah digital dengan model kenop putar dan tombol, masih ketambahan auto climate dan heater. Xpander Ultimate masih konvensional berupa tiga kenop putar. Meski begitu kenyamanan penumpang di belakang dipastikan lewat double blower. Proses pendingin jadi lebih cepat.
Lalu apa kelebihan LMPV dari pabrikan berlambang tiga berlian? Fitur paling signifikan adalah cruise control. Walau tak adaptif, tapi sangat memudahkan pengemudi ketika bertualang jauh, khususnya saat melewati jalan bebas hambatan. Rasa lelah karena terus-terusan menginjak pedal gas bisa diantisipasi. Selanjutnya pengaturan posisi mengemudi fleksibel. Selain karena jok yang bisa diatur ke empat arah, kemudinya punya setingan tilt dan teleskopik. Ertiga Sport cuma menyematkan tilt pada setir.
Performa
Dua model ini bermain di level sama. Spesifikasinya empat silinder dengan kubikasi 1,5 liter. Outputnya berbeda, meski sangat tipis. Ertiga Sport dipasang mesin K15B yang menjadi jagoan Suzuki. Soalnya jantung penggerak ini juga dapat ditemukan pada model lain, seperti Jimny anyar yang ikonik. Kemudian Vitara Brezza dan S-Cross di India. Diameter langkah jeroan disetel 75 x 85 mm dan kompresi 10,5:1. Hasilnya tenaga puncak mencapai 104,7 PS di putaran 6.000 rpm. Torsinya menyentuh 138 Nm yang keluar di 4.400 rpm. Dari hasil pengujian kami, torsi Ertiga sudah berlimpah sejak putaran rendah. Sementara Xpander, terasa lemah tapi mulai membuncah di putaran atas.
Xpander Ultimate mengandalkan dapur pacu 4A91 berteknologi MIVEC (Mitsubishi Innovative Valve timing Electronic Control system). Ini mesin yang hadir sejak 2004, buah kerjasama Mitsubishi dengan Daimler-Chrysler (DCX). Setelah 15 tahun, dilakukan pengembangan yang membuatnya semakin mumpuni. Teknologi MIVEC sendiri merupakan inovasi lama yang bertujuan mendapatkan tenaga besar, konsumsi lebih hemat dan emisi rendah. Hadir pertama kali pada 1992 lewat model Mirage. Pada Xpander Ultimate, diameter langkahnya hampir sama dengan Ertiga Sport, yakni 75 x 84,8 mm. Kompresi sendiri sama. Alhasil daya dorong yang dihasilkan sebesar 104 PS di putaran 6.000 rpm dan momen puntir 141 Nm di 4.400 rpm.
Pilihan transmisi lebih kaya Ertiga Sport. Bila mau lebih santai atau tak ingin cepat lelah, apalagi ketika berhadapan kemacetan, bisa memilih versi otomatis 4-speed. Namun, jika ingin lebih leluasa mengatur perpindahan gigi agar performa mesin dapat dikeluarkan mudah, bisa mengambil manual 5-speed. Konfigurasi sama diterapkan pada Xpander Ultimate bertransmisi otomatis.
Safety
Urusan keselamatan dan keamanan, sepertinya pabrikan otomotif mulai melek. Kedua merek telah membekalinya dengan segudang fitur. Untuk Xpander Ultimate dilengkapi Anti-lock untuk mencegah risiko ban selip. Model ini juga didukung Electronic Brake Distribution (EBD) yang mengoptimalkan jarak penghentian dengan mendistribusikan tenaga pengereman ke roda yang lebih membutuhkan. Ini juga membantu saat bermanuver. Ini masih ditunjang Active Stability Control (ASC). Fitur pintar yang memastikan pengemudi tetap nyaman saat berkendara. Fungsinya mengantisipasi terjadinya oversteer atau understeer. Masih seputar perangkat penghela laju, ada pula Brake Assist (BA) yang membantu pencengkraman cakram atau tromol, ketika sistem mendeteksi pengguna menginjak rem dalam-dalam. Tanda tengah mengalami situasi darurat seperti menghindari kecelakaan.
Fitur lain pada Xpander Ultimate adalah Hill Start Assist (HSA). Saat berkendara di jalan menanjak, terkadang kejadian harus berhenti karena kemacetan atau kondisi lain mungkin terjadi. Nah, momen berakselerasi kembali kemungkinan bisa jadi bencana, terutama bagi pengemudi pemula. Pasalnya mobil berpotensi mundur saat proses pemindahan kaki dari pedal rem ke gas. Fitur inilah yang membantu menahan mobil tetap di posisi, sampai akhirnya roda menerima tenaga memutar.
Bagaimana dengan Ertiga Sport? Fitur-fitur di atas juga dimiliki. Penyebutannya saja berbeda. Seperti ASC yang disebut Electronic Stability Programme (ESP), dan HSA menjadi Hill Hold Control. Fungsinya sendiri tetap sama. Ada lagi perangkat pendukung keselamatan dan keamanan yang terdapat pada keduanya. Dua kantung udara tersimpan di dasbor untuk melindungi pengemudi dan penumpang. Sabuk pengaman tiga titik diperkuat pretensioner dan force limiter. Sementara kemudahan parkir ditopang kamera belakang yang hasil penangkapan imajinya ditampilkan di head unit. Ini masih disokong sensor parkir yang mengeluarkan bunyi ketika mobil terlalu dekat dengan objek tak terlihat dari spion atau kamera. Kemudian keselamatan anak di kabin dipastikan ISOFIX. Fitur yang mengizinkan pengguna menambatkan kursi khusus anak.
Perbedaan pada keduanya sedikit. Xpander Ultimate dipasangi Emergency Stop Signal (ESS) yang menyalakan hazard ketika mendeteksi adanya penghentian darurat. Ertiga Sport tak punya ini. Cuma mobil andalan Suzuki dilengkapi door open stopper, untuk menahan pintu dari mengayun bebas dan cepat. Sehingga risiko membentur benda lain terhindar.
Simpulan
Ertiga Sport memang lebih terjangkau, dan menawarkan kelengkapan yang sudah cukup. Tak muluk-muluk. Namun, dengan beda Rp 10 jutaan saja, Xpander Ultimate memberikan lebih banyak kelebihan. Terutama pada kemudahan mencari posisi mengemudi, dan kepraktisan saat menjelajah jauh. Pengalaman berkendara pun menjadi lebih menyenangkan. (Hfd/Odi)
Baca Juga: Adu Kelengkapan Fitur dan Performa MG ZS Lawan Honda HR-V
Jual mobil anda dengan harga terbaik
Komparasi Mitsubishi Xpander vs Suzuki Ertiga
Model Mobil Mitsubishi
Promo Mitsubishi Xpander, DP & Cicilan
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Mitsubishi Xpander Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Mesin
1499
|
1462
|
1329
|
1499
|
1462
|
Panjang
4595 mm
|
4395 mm
|
4395 mm
|
4510 mm
|
4450 mm
|
Lebar
1750 mm
|
1735 mm
|
1730 mm
|
1750 mm
|
1775 mm
|
Tinggi
1730 mm
|
1690 mm
|
1665 mm
|
1695 mm
|
1710 mm
|
Ground Clearance
225 mm
|
180 mm
|
195 mm
|
200 mm
|
-
|
Tempat Duduk
7
|
7
|
7
|
7
|
7
|
Jenis Transmisi
Manual
|
Manual
|
Manual
|
Manual
|
Manual
|
Sabuk Pengaman Belakang
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Radio AM/FM
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Jenis penggerak
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
Tren MPV
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Mitsubishi Xpander dari Carvaganza
Artikel Mobil Mitsubishi Xpander dari Zigwheels
- Motovaganza
- Artikel Feature
Bandingkan
You can add 3 variants maximum*- Merek
- Model
- Varian