Komparasi Mitsubishi Xpander Cross Vs Toyota Rush TRD, Mana yang Layak Dibeli?

Duel duo pabrikan Jepang terus berlanjut. Mitsubishi Xpander Cross diluncurkan dan masuki pasar Toyota Rush. Ini menarik, Xpander tak hanya bertarung dengan LMPV macam Avanza saja. Namun mulai mengusik pasar yang lebih “basah” dibanding tipe menengah ke bawah. Kemunculan varian anyar pun bukan tanpa sebab.

Mitsubishi sudah lama mencermati potensi market yang hendak digarap. Menukil data penjualan wholesales Gaikindo, periode Januari hingga September 2019. Tipe Ultimate matik mengantongi penjualan tertinggi, 21.378 unit. Artinya varian atas lebih diminati. Dan menurut survei mereka, banyak konsumen MPV yang minta kendaraan tangguh layaknya SUV. Maka bersenggolanlah Xpander Cross dengan Toyota Rush TRD. Pertanyaannya: mana yang lebih patut menghuni garasi rumah Anda?

Bentuk

Lazimnya konsumen, membandingkan pesona desain jadi hal utama. Berkat rombakan di sekujur tubuh, Cross tampil makin berotot. Grille diguyur cat kromium hitam. Aksentuasi karakter SUV muncul dari overfender, body moulding dan roof rail. Pencahayaan kini memakai LED di depan dan belakang. Kemudian spion sudah elektrik. Paling penting, ground clearance meningkat 20 mm menjadi 225 mm. Ada ubahan pada kaki-kaki, termasuk penguatan suspensi dan pelek 17 inci lima palang.

Sementara Rush TRD punya tampilan nyaris sama. Kisi-kisi depan menghitam, overfender pakai plastik gelap berpadu side skirt. Bumper depan berkelir silver, sorot mata depan pakai LED, fog lamp dan DRL. Jarak pijak tanahnya hanya 220 mm. Sebetulnya kalah sedikit dari Cross. Dan pelek lebih kecil, yakni menggunakan dual tone 16 inci. Kemudian perbandingan dimensi keduanya, jauh lebih bongsor mobil garapan Mitsubishi. Dan secara psikologi, mobil gres terasa lebih menggiurkan dibanding model yang sudah berusia.

Engine dan Penggerak

Toyota Rush mengandalkan mesin 2NR Dual VVT-i DOHC 1,5 liter naturally aspirated. Resultan pembakaran memberi daya 104 Ps pada 6.000 rpm. Lalu momen puntir maksimal 134 Nm pada 4.200 rpm. Penyaluran tenaga menggunakan transmisi manual 5-speed dan otomoatis 4-speed ke roda belakang.

Xpander Cross juga menggendong mesin MIVEC 1,5 liter. Tenaganya 105 Ps pada 6.000 rpm. Namun ia memberi tendangan torsi menonjok, 141 Nm di 4.000 rpm dan pakai penggerak roda depan. Transmisinya manual 5-speed atau matik 4-speed. Inilah yang jadi “perang” antarprodusen, soal kapabilitas penggerak roda. Yang pasti, mobil gerak belakang lebih berat bobotnya. Sebab punya as kopel dari transmisi ke gardan belakang. Imbasnya terhadap konsumsi BBM. Tapi mobil gerak depan, punya sistem penyalur daya yang lebih kompleks. Karena selain menggerakkan mobil, ban depan juga mengarahkan.

Kekurangan lain, mobil gerak belakang biasanya memiliki bonggol di tengah lantai. Sehingga agak mengganggu ruang gerak penghuni di baris kedua. Pada Rush, desainer interior berusaha semaksimal mungkin agar bonggol ini tidak terlalu mengganggu, meski masih tetap terlihat. Ini kembali lagi soal selera Anda dan lanskap jalan yang kerap dilalui. Selalu ada yang beranggapan RWD lebih jago menanjak. Padahal tidak juga, tergantung pengemudinya.

Interior

Xpander Cross tertinggi punya tampilan sedikit berbeda. Jok tujuh penumpang dibalut kulit sintesis pada tipe Premium Leather Seat. Susunan dasbor dan layar infotainment sudah lumayan. Anda bisa mendendangkan lagu dari multisumber. Termasuk koneksi smartphone dan audio switch di lingkar kemudi. Sistem pendingin sudah double blower. Namun sayang, masih pakai model kenop putar, bukan digital. Lalu, ia punya pengaturan tilt and telestopic atau empat arah untuk setir.

Sebaliknya, begitu Anda menengok kabin Rush, nuansanya serbahitam. Jok hanya mengandalkan material fabric, head unit layar sentuh memiliki pengaturan audio yang tak kalah. Nah, Rush TRD punya AC dengan teknologi digital dan climate control. Ini yang tak dimiliki Xpander Cross. Lalu pengaturan setir hanya dua arah: naik dan turun.

Fitur Keselamatan

Crossover anyar Mitsubishi punya fitur Antilock Braking System (ABS), Brake Assist (BA), Electronic Brake force Distribution (EBD), Active Stability Control (ASC) dan Hill Start Assist (HSA). Sedangkan peranti pasif, beberapa di antaranya: Supplemental Restraint System (SRS) Airbag, sabuk keselamatan dengan Pretension dan Force Limiter. Serta Isofix atau pengait pada kursi baris kedua untuk mengunci bangku anak-anak.

Active Stability Control juga tersedia, untuk mencegah terjadinya over steer ataupun under steer saat manuver. Termasuk struktur rangka bodi RISE (Reinforced Impact Safety Evolution) pada Small MPV andalan Mitsubishi Indonesia. Kurangnya, cuma tersedia dual airbag, sedangkan Rush punya enam buah. Lansiran Toyota juga tak kalah imbang di fitur keselamatan. Rush TRD mengantongi peranti Anti-lock Braking System, Electronic Brake Force Distribution (EBD), Brake Assist (BA), Secured Hill-Start Assist dan Vehicle Stability Control (VSC).

Simpulan

Bila berminat membeli Xpander Cross AT, sediakan dana Rp 277,7 juta. Atau bila berminat yang lebih premium, Leather Seat Package dilego Rp 286,7 juta. Sementara Rush TRD AT dibanderol Rp 265 juta. Harganya lebih mahal memang. Namun dengan penguatan suspensi, handling Xpander yang mumpuni dan fitur lengkap, rasanya tetap jadi prioritas. Ditambah, ongkos sebesar itu sudah termasuk Smart Package. Isinya gratis biaya jasa, spare part empat tahun atau 50.000 km. Serta asuransi ban dan kecelakaan satu tahun. Menarik bukan? (Alx/Odi)

Baca Juga: 5 Pilihan SUV Eropa Termurah, di Bawah Rp 1 Miliar