Kenapa Anda Harus Punya Toyota GR Yaris? Ini Pertimbangannya
Lupakan GR Supra, GR 86 yang entah kapan bakal muncul, Mercedes-AMG C45. Toyota GR Yaris adalah satu dari dua mobil yang harus Anda incar, kalau sedang gandrung mobil kencang. Yang satunya BMW M135i xDrive, tapi itu lain cerita. GR Yaris akan segera dipasarkan di Indonesia, dan hanya tersedia 126 unit.
Penjualannya sepanas spesifikasi mobil, jadi kami tidak akan heran kalau saat tulisan ini terbit kuota pemesanan sudah habis. Laris dimana-mana. Penyuka mobil kencang di Amerika sempat protes karena mereka tidak kebagian karena memang hot hatch ini hanya untuk pasar Asia dan Eropa.
Lalu apa saja terobosan yang ada di mobil ini, hingga begitu disukai? Kami punya daftarnya di bawah. Selamat menyimak.
Proses Pembuatan Berbeda
Untuk menghasilkan GR Yaris, Toyota harus mengubah cara mereka membuat mobil. Pabrik mereka di Motomachi, Jepang diserahi tugas berat ini. Tidak ada conveyor belt, digantikan oleh moda penghantar otonomus. Menurut pabrikan raksasa tersebut, proses penghantaran seperti ini lebih bisa diandalkan untuk mobil-mobil dengan kompleksitas tinggi.
Lebih penting lagi adalah pekerjanya. Pabrik ini jadi tempat berkumpul baru para Takumi, alias master craftsman Toyota. Apa syarat jadi Takumi? Pengalaman jadi perakit mobil Toyota selama 60.000 jam.
Mesin Tiga Silinder Paling Kuat di Dunia
Toyota melalui divisi balap Gazoo Racing (GR) menanam mesin baru. Karena untuk mobil compact, sulit untuk memasang mesin enam silinder. Walhasil, tiga silinder saja. Tidak lupa kitiran turbo ikut bersarang untuk memompa tambahan udara ke mesin. Output yang dihasilkan 263,7 ps. Kalau Anda punya Golf Mk8 GTI dengan spesifikasi standar (240 ps), jangan kecewa kalau nanti diasapi. Akselerasi 0-100 km/jam diraih dalam 5,3 detik.
Penggerak Empat Roda
260 sekian PS tadi disalurkan melalui transmisi manual 6-speed pada keempat roda. Untuk informasi, di Jepang GR Yaris tersedia juga dalam spesifikasi yang lebih rendah dengan transmisi CVT. AWD racikan GR ini disebut GR-Four. Sistem ini tidak hanya menyebar torsi ke setiap sudut mobil tapi juga memahami kebutuhan penggunanya melalui tiga mode kendali.
Normal akan membuat penyebaran daya lebih bias ke roda depan. Track, akan membaca mana yang harus diberikan output lebih agar handling lebih mumpuni. Terakhir Sport. Ini yang memungkinkan 70 persen daya dikirim ke roda belakang. Jadilah Yaris (agak) RWD.
Platform Campuran
Kalau biasanya mobil hatchback Toyota menggunakan platform TNGA B atau C, tidak untuk GR Yaris. Engineer mereka harus putar otak supaya platform sangat kokoh menyerap segala kelebihannya. Tidak lucu kalau sedang gas pol, chassis melintir. Atau dengan mudahnya atap tiba-tiba ada di bawah saat bermanuver.
Solusinya, Toyota dan GR menggabungkan dua platform. TNGA-B milik Yaris standar di depan dan C di belakang. Untuk pertama kalinya ada Yaris yang mungkin bisa menggunakan suku cadang Corolla, Prius atau Corolla Cross di buritan. Belum pernah ada pabrikan yang melakukan hal seperti ini.
Baca juga: Toyota GR Yaris Bisa Dipesan, Kuota Hanya 126 Unit dan Estimasi TaK Sampai Rp 1 Miliar
Desain Body Khusus
Belakangan, pamor hatchback dua pintu makin pudar. Tapi ini tidak menghalangi tim desain untuk mengaplikasikan Yaris dengan pintu sepasang. Akibatnya, mobil ini dengan Yaris standar yang pintunya lebih banyak tidak bisa saling bertukar body panel. Kecuali mungkin di Indonesia, apapun bisa di negeri ini.
Campur Tangan Tommi Makinen & Mr Morizo
Salah satu kenapa mobil ini bisa begitu fenomenal adalah kehadiran juara dunia WRC Tommi Makinen. Sebuah langkah yang tepat dan wajar untuk menghasilkan mobil mumpuni. Makinen hadir di fase awal pengembangan purwarupa, dan input yang ia berikan sukses menghasilkan mobil kelas juara dunia.
Selain Makinen, satu nama lagi yang agak janggal. Morizo. Ini adalah julukan Akio Toyoda, President Toyota. Ia turun langsung menguji mobil. Bukan hal baru bagi Toyoda untuk campur tangan. Tapi mobil yang ia uji, pasti beda. Perlu diketahui, Toyoda yang berumur 64 tahun juga masih turun balapan di Le Mans. Ia juga didaulat sebagai Chief Test Driver Toyota.
Sedikit cerita, jabatan itu sebetulnya dia ambil karena dimaki oleh test driver senior Toyota, Hiromu Naruse. “Saya cukup terganggu, seorang dengan jabatan tinggi seperti kamu tidak tahu apa-apa, cuma bisa komentar ini-itu! Sini saya ajari kamu nyetir (jadi test driver),” kira-kira begitu yang dikatakan Naruse-san di era 90an. Dan Toyoda pun makin aktif terlibat dalam pengembangan mobil, sekaligus mantap di ajang balap.
Diet Ketat
Untuk menghasilkan mobil yang mumpuni, bobot adalah musuh utama. Karena itu, GR Yaris yang compact dibekali material ringan di sekeliling badannya. Atap dibuat dari plastik campuran carbon fiber, material ringan yang pernah digunakan oleh Lexus LFA satu dekade yang lalu.
Pintu, kap mesin dan tutup bagasi dibentuk dari aluminium. Bemper pun dibuat ringan. Bahkan menurut beberapa yang pernah melihat langsung, bemper bisa melengkung hanya dengan ditekan oleh tangan. Total, bobot mobil ini hanya 1.279,5 kg.
Bisa Lebih Kencang Dari Nissan GT-R Nismo
Untuk saat ini, belum tersedia komponen upgrade. Tapi tuner Jepang, HKS sedang mempersiapkan beberapa suku cadang yang akan meningkatkan performa. Mereka mengklaim komponen yang digunakan bisa meningkatkan performa hingga 481 ps!
Salah satunya adalah dengan tuning ulang ECU dan penyesuaian jeroan mesin. HKS mengklaim, saat uji coba komponen di sirkuit Tsukuba, Jepang, GR Yaris lebih kencang 0,9 detik dari Nissan GT-R Nismo 2020. Body kit Rocket Bunny juga tidak lama lagi akan tersedia untuk mereka yang ingin tampil beda. (Ddn/Raju)
Baca juga: Mazda Bakal Jual Model Hybrid Berbasis Toyota Yaris di Eropa, Pengganti Mazda2?
Jual mobil anda dengan harga terbaik
Model Mobil Toyota
GIIAS 2024
IMOS 2024
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Mobil Unggulan Toyota
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Toyota Terbaru di Oto
Artikel Mobil Toyota dari Carvaganza
Artikel Mobil Toyota dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature