Ini Dia Seniman Pemahat Dynamic Shield Mitsubishi Xpander dan Pajero Sport
Ketampanan desain Mitsubishi seperti Xpander, Triton, New Pajero Sport dan Eclipse Cross merupakan buah tangan dingin Tsunehiro Kunimoto. Ia dipercaya perusahaan menduduki posisi penting. Yakni Corporate Vice President Division General Manager, Design Division Mitsubishi Motors Corporation (MMC). Bergabung pada 2014, ia bergegas berkomunikasi dengan konsumen Mitsubishi di seluruh dunia. Tujuannya: ingin pahami ekspektasi konsumen.
"Saat baru bergabung dengan Mitsubishi saya langsung mengunjungi negara yang penjualan Mitsubishi sangat kuat. Seperti Eropa, Asia, termasuk Indonesia. Di situlah saya menemukan kunci penting dalam kendaraan yaitu tangguh dan perawatannya mudah. Seorang desainer mobil harus bisa membuat sebuah karya yang benar-benar baru dan inovatif. Juga harus mampu mentranslasi keinginan konsumen. Sebuah sudut pandang fundamental bagi seorang desainer," tutur Kunimoto dalam keterangan resmi.
Ia memaparkan beda desain mobil sekarang dengan zaman mula ia menjadi desainer mobil. Dulu konsumen hanya melihat pada desain unik, inovatif dan sangat berbeda. Namun sekarang tidak begitu lagi. Selain rancangan unik plus inovatif, konsumen juga memikirkan fungsi. Termasuk daya tahan, keamanan kendaraan. "Perubahan seperti itu membuat saya berkembang. Sekarang satu brand dapat membuat satu desain utama yang dapat diaplikasikan ke banyak kendaraan mereka. Demikian pula Mitsubishi. Maka terciptalah konsep Dynamic Shield, yang terus bertahan sebagai ciri khas desain pabrikan hingga ke depan."
Dynamic Shield itu, lanjut dia, bukan sekadar nama desain. Tapi sebuah metafor dari filosofi berkendara yang memberikan perlindungan. Baik bagi pengemudi maupun orang lain di sekitarnya. Pedoman itulah jadi pegangan teguh Kunimoto dalam memformulasi estetika mobil. Sehingga siapapun memandang, sontak bikin terpana.
Aplikasi Rancang Bangun
Nah, kalau Anda amati. Bahasa desain itu terpahat elok di Xpander, Pajero Sport serta Triton yang kini sangat populer di Indonesia. Ia bercerita, salah satu produk yang menantang ialah tatkala menukangi Small MPV andalan Mitsubishi. Menurutnya, pengembangan dialektika visual Xpander itu paling merencah. Sebab benar-benar hal baru. "Sudah 60 tahun saya mendesain mobil. Tapi proyek paling menantang adalah Xpander. Karena benar-benar rancangan baru bagi Mitsubishi. Bayangkan, setiap struktur membutuhkan inovasi dan sentuhan berbeda. Sehingga ini pengalaman paling menarik bagi saya."
Bukti kepiawaian meracik susun mobil terlihat dari profil calon Xpander, alias XM konsep. Bentuknya nyaris sama dari model produksi. Acap kali kendaraan konsep alami proporsi berbeda signifikan. Tapi tidak dengan Xpander dan XM Concept. Itu lantaran dirinya ingin menyamakan dengan strategi desain Mitsubishi. Kunimoto tak mau menunjukkan rancangan yang tidak masuk akal dan muskil. Tapi ingin membuktikan yang benar-benar mungkin terwujud.
e-Evolution
Gagasan itu juga yang menurut dia, segera terpancar pada Mitsubishi e-Evolution. Barang konsep dan aslinya dikatakan identik. "Nanti lihat saja konsep e-Evolution akan jadi seperti apa. Seluruh kendaraan Tiga Berlian dicipta dengan perbedaan. Namun filosofinya tetap sama baik untuk kendaraan kecil maupun besar. Sehingga hanya dengan melihat tampilan luarnya saja, masyarakat bisa langsung kenal. Oh, itu pasti mobil Mitsubishi," bilangnya.
Menurut sang arsitektur, tidak semua mobil konsep bisa diaplikasikan menjadi produksi massal. Namun Kunimoto mengaku berusaha menghasilkan desain mobil konsep yang tidak bakal jauh berbeda dengan versi produksi. Meskipun desain bisa terus berevolusi, namun filosofi Dynamic Shield tetap sama.
Banyak Makan Asam Garam
Ukiran apik pada postur bodi mobil Mitsubishi bukanlah barang instan. Sekarang tak sedikit orang memuja tampilan anyar mobil mereka. Itu berkat ketekunan dan ketertarikan Kunimoto terhadap dunia desain saat masih muda. Pria kelahiran 1950 ini sudah 45 tahun berkecimpung di dunia rancangan kendaraan. Tepatnya usai lulus dari Musashino Art University, Jepang. Kilas balik saja. Kala itu sang ayah seringkali bepergian ke luar negeri dan membawakan beragam peralatan serta perkakas dari Eropa dan Amerika.
Kunimoto kecil melihat barang-barang itu memiliki desain indah. Amat berbeda dengan benda yang ada di Jepang. Rupanya, hal ini menjadi stimulus menyukai dunia desain. Karena produk yang memiliki desain indah itu, kata dia, ternyata juga fungsional. Desain ergonomis dan fungsional itu benar-benar berkualitas bagus. Sejak itulah dirinya memutuskan untuk menjadi seorang desainer.
Lalu saat kuliah. Kunimoto merasakan krisis minyak di era 1970-an. Industri otomotif saat itu terkena Imbas. Namun ia tetap percaya jika industri otomotif tetap bertahan dan terus berkembang. Kemudian otomotiflah jadi fokus desainnya. "Saya percaya di masa depan orang tetap membutuhkan pengalaman berkendara, meski teknologi mobil sudah lebih canggih. Kelak, kendaraan tetap mengantongi desain yang apik dan sistem mutakhir. Hal-hal seperti ini, membuat saya tertarik menjadi desainer mobil," pungkasnya. (Alx/Tom)
Baca Juga: Buktikan Kemampuan Jelajah Mobil Barunya, Mitsubishi Gelar Aktivitas Menarik
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice