5 Alasan Kenapa Mobil Bekas Menarik Untuk Dipinang
Membeli mobil bekas mungkin bagi sebagian orang yang mementingkan status sosial, adalah hal yang sangat dihindari. Tapi bagi orang lain, terutama yang kemampuan ekonominya terbatas, atau mereka yang mengerti value sebuah mobil, mengakuisisi mobil ‘second’ adalah sebuah keputusan yang tidak bisa ditolak.
Nah, bagi Anda yang belum mengerti kenapa harus beli mobil bekas kalau dengan budget ‘sekian’ bisa dapat mobil baru, ada beberapa hal yang harus dipahami. Orang seperti kami contohnya. Yang kalau disuguhi pilihan Datsun Go+ terbaru atau Chevrolet Zafira tahun 2001, maka Zafira akan dipilih tanpa banyak pikir. Meski selama pemakaian akan ada banyak pengeluaran untuk memperbaikinya. Kenapa? Agak sulit menjelaskan karena ada value lain selain fisik mobil itu sendiri.
Diluar selera dan kebutuhan pribadi, berikut ini adalah beberapa alasan kenapa Anda akan lebih senang kalau membeli mobil bekas.
Hemat Dana & Depresiasi
Mobil bekas lebih murah. Itu pasti. Selain itu, ada faktor lain seperti nilai depresiasi. Anda tentunya paham kalau nilai sebuah mobil pasti turun, begitu sudah keluar dari showroom. Nah, jika mobil baru memiliki depresiasi yang tinggi setelah tiga tahun, contohnya, maka mobil bekas tidak akan turun sebanyak mobil gress dari dealer.
Yang harus Anda perhatikan adalah seberapa besar biaya yang harus Anda keluarkan untuk perbaikan mobil second, kecuali Anda memang seirang ‘car enthusiast’ yang tidak masalah harus merogoh saku sedalam-dalamnya. Karena itu, perhatikan betul mobil dan siapa penjualnya. Namun ingat juga, biaya yang Anda keluarkan untuk menebusnya juga lebih murah, dan sisa budget bisa Anda gunakan untuk perawatan.
Certified Pre-owned
Ini adalah jawaban bagi mereka yang meragukan kualitas mobil bekas, meski harganya akan lebih tinggi dari penjual mobkas biasa. Program ini memang tidak diadakan oleh semua APM di Indonesia. Namun beberapa APM besar memiliki program ini. Sebut saja BMW, MINI, Honda, Hyundai, Mercedes-Benz, dan sebagainya. Melalui program ini, mobil yang merka jual telah menjalani serangkaian seleksi dan perbaikan ketat, sehingga pabrikan pun rela memberikan masa garansi.
BMW mengharuskan mobil bekas yang akan mereka jual, lulus 150 inspeksi ketat, dengan batasan umur mobil yang muda. Mercedes-Benz juga memberlakukan hal serupa, demikian juga dengan Honda dan merek-merek lainnya. Inti dari kehadiran program ini adalah, bagaimana caranya menjaga agar harga jual kembali mobil tidak terlalu jatuh, dan memberikan kesempatan kepada konsumen dengan dana terbatas, untuk memiliki mobil yang bagus.
Selain certified pre-owned, dealer mobil bekas pun tidak kalah agresif memberikan garansi, terutama mereka yang memang bermodal besar, atau bernaung dibawah grup usaha besar. Sederetan pengecekan dilakukan, dan bahkan mereka bisa menolak untuk menerima mobil yang disodorkan.
Daya Tahan
Anda boleh berargumen bahwa mobil bekas pasti banyak masalahnya. Hal ini bergantung kepada mobil tahun berapa yang Anda beli. Kami di Carbay Indonesia, biasanya memilih mobil bekas yang umurnya tidak lebih dari lima tahun.
Kenapa? Karena mobil-mobil di umur itu memiliki daya tahan yang lebih baik ketimbang mobil, katakanlah, buatan tahun 2001 Teknologi yang diusungnya pun tidak terlalu ketinggalan dibandingkan dengan mobil baru sekarang.
Namun tentu saja, kami sangat menyarankan untuk mencari mobil dengan catatan servis yang meyakinkan, tahun berapapun mobil itu dibuat. Perlu diketahui, mobil tahun 2011 yang dirawat dengan baik, biasanya bertahan enam hingga delapan tahun tanpa harus menjalani perbaikan berat.
Prestise
Selain itu, dengan budget yang kurang lebih sama, biasanya Anda bisa mendapatkan mobil yang lebih mewah. Ambil contoh, seperti yang pernah kami tulis dimana harga Toyota Sienta ternyata lebih mahal dari sebuah NAV1 bekas buatan tahun 2013. Ok, NAV1 sudah berumur dibanding Sienta yang masih gress, namun patut diingat, perawatan sebuah Toyota biasanya tidak ‘ribet’ berkat jaringan bengkel dan suku cadang.
Anda tentunya paham, NAV1 adalah MPV yang posisinya berada di bawah Alphard, dan Sienta posisinya berada di bawah Toyota Innova. Paling tidak, dengan mobil ini masih menarik perhatian saat Anda turun di lobby mall.
Pilihan Lebih Luas
Kalau Anda lebih terbuka dalam hal pilihan mobil. Dengan dana Rp 200 juta, misalnya, ada banyak pilihan yang bisa diambil, terlepas dari bentuk dan merek. Dan kalau memang ingin, siapkan waktu dan lebarkan pilihan ke mobil yang lebih tua, namun memiliki value kemewahan dan utilitas yang sulit ditakar dengan uang.
Contohnya adalah pengalaman pribadi, Chevrolet Zafira yang kami ceritakan tadi, adalah hasil pencarian yang cukup lama, mulai dari memutuskan untuk mengambil Zafira, mencari yang terbaik, hingga akhirnya menemukannya. Dan karena sudah cukup berumur, perbaikan pun memakan waktu dan biaya. Untungnya, mobil-mobil seperti ini memiliki banyak bengkel spesialis dan komunitas yang aktif sehingga soal perawatan tidak perlu terlalu pusing.
Kalau Anda bertanya value apa yang saya maksud, bayangkan ini. Chevrolet Zafira aslinya adalah buatan Opel yang dirakit oleh GM di Thailand tahun 2001. Mesinnya berkapasitas 1,8 liter Ecotec. Salah satu mesin terbaik buatan group General Motors yang tidak rewel. Di dalamnya, meski dari luar terlihat compact, namun ergonomik kabin jauh lebih baik dari Kijang Innova, bahkan hingga sekarang, dengan kualitas interior khas mobil Eropa.
Pelipatan bangku rata lantai? Mobil ini lebih dulu menggunakan prinsip satu tuas untuk membuat kursi terlipat rata dengan lantai, sebelum Honda Jazz muncul tahun 2004, untuk baris kedua dan ketiga. Kekurangannya? Harga suku cadang ‘kaki-kaki’ yang mahal. Namun Harga yang dibayarkan sepadan dengan apa yang diberikan: Daya tahan dan kenyamanan.
Baca Juga: Inilah mobil favorit pengemudi taxi online
Foto: Dari berbagai sumber
Jual mobil anda dengan harga terbaik
GIIAS 2024
IMOS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice